9 Negeri Widoro Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo” untuk
mengetahui secara lebih mendalam bagaimana upaya guru dalam menerapkan pendidikan karakter di kelas inklusi dengan keragaman yang dimiliki siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Ada sebagian masyarakat yang kurang bisa menghargai perbedaan. Anak berkebutuhan khusus dipandang memiliki kekurangan dan kecacatan.
2. Pada praktik pendidikan di sekolah, guru cenderung mengedepankan penguasaan aspek pengetahuan hard skill daripada aspek keterampilan dan
sikap soft skills, padahal aspek soft skills merupakan unsur pembentuk karakter siswa.
3. Beberapa sekolah belum memberikan perhatian pada pemenuhan kebutuhan akan terbentuknya karakter yang baik.
4. Beberapa siswa di SD Negeri Widoro belum mencerminkan nilai-nilai karakter dalam tindakannya.
5. Banyak sekolah sudah melaksanakan pendidikan karakter, tetapi
pelaksanaannya dirasa belum optimal.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti menentukan fokus penelitian sebagai ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang
implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi di SD Negeri Widoro, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo.
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang telah peneliti kemukakan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
Bagaimana implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi di SD Negeri Widoro, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi di
SD Negeri Widoro, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri Widoro, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo ini mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru Penelitian bisa dijadikan informasi dan referensi oleh guru kelas yang
mengajar pada kelas inklusi agar dapat memaksimalkan pendidikan karakter selama pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
b. Manfaat bagi Mahasiswa Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang implementasi
pendidikan karakter pada kelas inklusi.
11 c. Manfaat bagi Dinas Pendidikan setempat
Memahami kondisi lapangan mengenai implementasi pendidikan karakter pada kelas inklusi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian
untuk meningkatkan mutu guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter.
G. Definisi Konseptual
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, maka peneliti memberikan pengertian terhadap istilah
pendidikan karakter sebagai berikut. Pendidikan karakter dalam penelitian ini mengarah pada upaya guru dalam
menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa di kelas inklusi. Kelas yang dimaksud bukan hanya tampak sebagai bangunan fisik saja, melainkan
interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Peneliti memfokuskan penelitian pada implementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran, keteladanan,
penguatan, dan pembiasaan. Dalam menanamkan nilai-nilai karakter tersebut, guru perlu memperhatikan aspek yang berpengaruh terhadap pembentukan
karakter yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Pengetahuan moral meliputi kepercayaan pengetahuan; perasan moral meliputi
sikap dan kemauan; serta tindakan moral tercermin dalam kebiasaan.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Pendidikan Karakter 1. Pengertian Karakter