sesama guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan lingkungan fisik sekolah dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini mengambil dua variabel dari beberapa
variabel di atas, dengan variabel utamanya profesionalitas guru yang dipengaruhi oleh variabel latar belakang pendidikan dan tambahan variabel yang tidak
digunakan dalam penelitian sebelumnya yaitu pengalaman diklat teknis
fungsional.
C. Kerangka Berfikir
Latar belakang dan tingkat pendidikan seorang guru sangat erat kaitannya dengan profesionalitas guru dalam mengajar para peserta didiknya. Para guru dan
calon guru harus memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu keguruan dan ilmu pendidikan. Ini artinya, mereka yang memiliki latar belakang pendidikan
nonkeguruan atau nonkependidikan, bagaimana pun tidak dapat pula disebut memiliki standar kompetensi guru. Guru dengan latar belakang pendidikan yang
tinggi pada umumnya cenderung lebih profesional dibandingkan dengan guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah. Jika seorang guru memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan memiliki pengetahuan dan pola pikir yang luas dalam menyampaikan pelajaran sehingga profesionalitas guru dalam
mengajar akan tercapai. Selain tuntutan persyaratan tingkat pendidikan di atas, supaya tugas-tugas
guru semakin mantap dan informasi-informasi baru, metode-metode mengajar baru cepat dapat diterima oleh guru, setiap guru harus mengikuti pengembangan
atau pelatihanpenataran.
Melalui pelatihan-pelatihan,
guru diharapkan
memperoleh penyegaran-penyegaran peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja.
Pendidikan dan pelatihan bagi guru atau yang biasanya disebut dengan diklat teknis
fungsional merupakan
hal yang
tidak bisa
dipisahkan dalam
mengembangkan sumber daya manusia. Diklat diadakan sebagai cara agar guru dapat belajar walaupun akan atau sudah bekerja dan memiliki tugas mengajar.
Ada beberapa hal yang tidak bisa dipelajari dan diperoleh melalui pengalaman langsung selama guru tersebut bertugas, tetapi harus melalui proses belajar
mengajar. Apalagi dunia pendidikan dan metode-metode belajar siswa dan mengajar guru semakin berkembang. Sehingga pelaksanaan diklat sangatlah
penting. Jika guru berpengalaman dalam melaksanakan pelatihan atau diklat maka akan semakin menambah keprofesionalitasannya.
Salah satu
kelemahan guru
adalah rendahnya
tingkat kompetensi
profesionalitasan mereka. Penguasaan terhadap materi dan metode pengajaran guru masih berada di bawah standar. Profesionalitas dapat ditunjukkan seorang
guru melalui sikap guru tersebut dalam melaksanakan aktivitas mengajarnya di sekolah. Guru yang profesional akan dapat menghasilkan pendidikan berkualitas
dengan memberdayakan kemampuan guru seoptimal mungkin. Dengan demikian, latar belakang pendidikan dan pengalaman diklat teknis
fungsional guru akan mendorong hasil kerja yang dimiliki dan akan meningkatkan profesionalitas yang dimiliki oleh seorang guru sehingga dapat meningkatkan
mutu pembelajaran dan pendidikan. Serta akan ada perbedaan keprofesionalitasan guru
ditinjau dari
latar belakang
pendidikan dan
juga perbedaan
keprofesionalitasan guru ditinjau dari pengalaman diklat teknis fungsional.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan latar belakang pendidikan terhadap profesionalitas guru SMP Negeri se Kecamatan Mlati.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengalaman diklat teknis fungsional terhadap profesionalitas guru SMP Negeri se Kecamatan Mlati.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan latar belakang pendidikan dan pengalaman
diklat teknis
fungsional secara
bersama-sama terhadap
profesionalitas guru SMP Negeri se Kecamatan Mlati.
50
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena semua data atau informasi yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk kuantitatifangka.
Metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik yang berupa angka-angka dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010: 14.
A. Desain Penelitian
Ada dua jenis desain penelitian yaitu desain eksperimen dan desain non eksperimen. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimen
dengan jenis pendekatan penelitian yaitu penelitian korelasi. Penelitian Korelasi menurut Purwanto 2008: 177 adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu
atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Dalam penelitian ini yaitu hubungan pengaruh antara variabel latar belakang pendidikan dan pengalaman
diklat teknis fungsional terhadap profesionalitas guru.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri pada wilayah Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman antara lain:
1. SMP Negeri 1 Mlati 2. SMP Negeri 2 Mlati