sebagai pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali. Dengan kata lain Qardh meminjam tanpa mengharapkan imbalan.
2.1.4 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah
Menurut Triandaru, et.al 2006:156, perbedaan yang mendasar antara bank konvensional dan bank syariah, antara lain:
1. Perbedaan Falsafah
Perbedaan pokok pada bank konvensional dan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank Syariah tidak melaksanakan sistem
bunga dalam keseluruhan aktivitasnya. Sedangkan bank konvensional justru kebalikan dari bank syariah. Pada dasarnya semua transaksi perniagaan
melalui bank syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga riba. Riba secara sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound
interest yang dalam semua prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satu pihak.
2. Konsep Pengelolaan Dana Nasabah
Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Konsep dana titipan berarti kapan saja nasabah
membutuhkan bank syariah harus dapat memenuhinya. Akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid. Keuntungan dari pemanfaatan dana nasabah yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
disalurkan kedalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan kepada nasabah.
3. Kewajiban Mengelola Zakat
Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun mengadministrasikannya, dan
mendistribusikannya. Hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial zakat, infaq dan sedekah.
4. Struktur Organisasi
Didalam strukutur organisasi suatu bank syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas Syariah DPS. DPS bertugas mengawasi segala aktivitas
bank agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh Dewan Pengawas Syariah Nasional DPSN.
Secara singkat perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional
No Bank Syariah
Bank Konvensional
1 Berinvestasi pada usaha yang
halal Bebas nilai
2 Atas dasar bagi hasil, margin
keuntungan dan fee Sistem bunga
3 Besaran bagi hasil berubah-ubah
tergantung kinerja usaha Besaraanya tetap
4 Profit falah oriented
Profit oriented 5
Pola hubungan kemitraan Hubungan debitur kreditur
6 Ada dewan pengawas syariah
Tidak ada lembaga sejenis Sumber: Triandaru, et.al 2006:157
Sistem bagi hasil dalam perbankan syariah sering kali menjadi bahan pertanyaan dan selalu dibandingkan dengan sistem bunga dalam perbankan
konvensional. Untuk menjelaskan keduanya, pada Tabel 2.2 berikut ini membandingkan sistem bagi hasil dan sistem bunga.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Sistem Bunga
No Sistem bunga
Sistem bagi hasil
1 Penentuan suku bunga dibuat
pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung
untuk pihak bank Penentuan besarnya risiko bagi
hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung atau rugi
2 Besarnya persentase berdasarkan
pada jumlah uang modal yang dipinjamkan
Besarnya risiko nisbah bagi hasil berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh
3 Tidak tergantung pada kinerja
usaha jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah
keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik
Tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembagian bagi hasil
meningkat sesuai peningkatan bagi hasil.
4 Eksistensi bunga diragukan
kehalalanya oleh semua agama termasuk agama islam
Tidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil
5 Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi
Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang
dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka
kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak
Sumber: Triandaru, et.al 2006:157
2.1.5 Risiko finansial