4.3. Pembahasan
4.3.1. Rasio Keuangan Permodalan capital
Rasio-rasio permodalan Bank Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri menunjukan kondisi yang sehat. Rasio kecukupan modal CAR Bank
Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri diatas ketentuan minimum Bank Indonesia yaitu sebesar 8. Namun secara umum rasio permodalan Bank Mandiri
Konvensional lebih tinggi dibanding dengan Bank Syariah Mandiri. CAR Bank Syariah Mandiri pada tahun 2008 sebesar 12,66 sedangkan Bank Mandiri
Konvensional sebesar 15,67. Darki angka tersebut dapat dilihat bahwa rasio permodalan Bank Mandiri lebih baik dibanding Bank Syariah Mandiri.
4.4.2 Rasio Rentabilitas Earning
Rasio rentabilitas Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan secara terus-menerus selama 5 tahun dan rasio-rasio tersebut sangat positif, sedangkan
rasio Bank Mandiri Konvensional tidak mengalami kenaikan yang cukup baik, namun Bank Mandiri Konvensional mampu mempertahan kan rasio-rasio
rentabilitas nya dengan posisi yang stabil. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa rasio rentabilitas Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada Bank Mandiri
Konvensional. Dan dalam hal ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri lebih efektif dan efisien dalam mengelola dananya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio LDR Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan selama lima tahun dan mendekati standart rasio ideal yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu antara 85-110. Sedangkan rasio LDR Bank Mandiri Konvensional memang mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun
masih jauh dari ketentuan standart yang ditetapkan BI. Hal ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas Bank Syariah Mandiri lebih baik dari Bank Mandiri Konvensional
serta kemampuan Bank Syariah Mandiri lebih baik dalam menyalurkan kredit.
4.4.4. Tingkat Risiko Keuangan Z-Score
Hasil penelitian dari perbandingan tingkat risiko keuanganbisnis menggunakan analisis diskriminan Z-Score menunjukkan Bank Mandiri
Konvensional dan Bank Syariah Mandiri berada pada posisi “Bankrut”. Rendahnya Z–Score di bawah 1,81 mengindikasikan bahwa kedua bank
kemungkinan berada pada posisi bisnis yang beresiko tinggi dan bila tidak dilakukan pengelolaan bisnis secara baik dapat menyebabkan kepailitan dalam
jangka panjang. Meskipun pada kenyataannya Bank Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri dinyatakan berpotensi bangkrut masih menjalankan
usahanya dikarenakan pemerintah melakukan likuidasi terhadap suatu bank bukan dengan menggunakan model Altman Z-score, tetapi dengan menggunakan
ukuran rasio keuangan model CAMEL seperti yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan kebijakan pemerintah dalam melikuidasi suatu bank. dan juga
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
formula Z-score dipergunakan Altman berdasarkan perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian ini adalah mengenai perbankan. Sehingga analisis Z-score
tidak dapat digunakan dalam perusahaan perbankan yang mengakibatkan hasilnya selalu bertolak belakang dengan kinerja keuangan perbankan.
Namun nilai Z–score PT. Bank Syariah Mandiri relatif lebih tinggi dibanding PT. Bank Mandiri, Tbk. Dimana Nilai Z – Score pada PT. Bank
Mandiri, Tbk berturut – turut dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 adalah sebesar 1.411, 1.425, 1.462, 1.468, dan 1.492. Sedangkan PT. Bank Syariah
Mandiri berturut – turut dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 adalah 1.71, 1.70, 1.72, 1.80, dan 1.93. Dengan demikian risiko keuangan PT. Bank
Syariah Mandiri lebih rendah dibanding PT. Bank Mandiri, Tbk.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian terlihat nilai rata – rata rasio CAR, LDR, BOPO, ROE dan ROA pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk lebih baik dari PT. Bank
Mandiri, Tbk. Hal ini menunjukkan risiko keuangan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk relatif lebih rendah dibanding PT. Bank Mandiri, Tbk
Perbandingan tingkat risiko keuangan berdasarkan hasil analisis diskriminan Z-Score menunjukkan kedua Bank berada pada posisi “grey”.
Namun nilai Z PT. Bank Syariah Mandiri relatif lebih tinggi dibanding PT. Bank Mandiri, Tbk, yang berarti resiko keuangan PT. Bank Syariah Mandiri relatif
lebih rendah dibanding PT. Bank Mandiri, Tbk.
5.2 Saran-Saran
1. Bagi Bank Mandiri Konvensioal sebaiknya meningkatkan jumlah kredit yang
diberikan untuk meningkatkan rasio LDR. Upaya untuk mengatasi rendahnya LDR dapat dilakukan oleh manajemen Bank Mandiri, Tbk dengan cara:
a. Bank Mandiri, Tbk harus memiliki tenaga account officer yang memadai
jumlahnya, handal, jujur, professional dan berdedikasi tinggi untuk mengejar proyek-proyek yang layak untuk dibiayai.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara