Penghimpun Dana Kegiatan Usaha Bank Syariah

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilhan ijarah; atau e. Dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina

2.1.3.2 Kegiatan Usaha Bank Syariah

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6224PBI2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kegiatan usaha bank syariah dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Penghimpun dana funding 2. Penyalur dana dan pembiayaan financing 3. Penyediaan jasa-jasa pelayanan perbankan bank service

1. Penghimpun Dana

Penghimpun dana atau disebut juga funding adalah kegiatan penarikan dana atau penghimpunan dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi berdasarkan prinsip syariah. Berkaitan dengan penghimpun dana, dalam prinsip syariah dibedakan antara simpanan yang tidak memberikan imbalan dan simpanan yang memberikan imbalan. Bentuk-bentuk simpanan berdasarkan prinsip syariah dapat disebutkan sebagai berikut: Simorangkir, 2000: 42 a. Giro berdasarkan prinsip Al-Wadi’ah; Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b. Tabungan berdasarkan prinsip Al-Wadi’ah dan atau Al Mudharabah; atau c. Deposito Berjangka berdasarkan prinsip Al-Mudharabah; a. Prinsip Al-Wadi’ah Produk pendanaan pada Bank Syariah pada prinsipnya tidak berbeda dengan produk pendanaan bank konvensional. Namun yang membedakan adalah penggunaan prinsip syariah yang menyertai masing-masing produk pendanaan, misalnya bahwa giro dan tabungan pada dasarnya dilakukan dengan prinsip Al-Wadi’ah. Giro Al- Wadi’ah adalah simpanan atau titipan yang kedua-duanya dapat ditarik sewaktu- waktu. Prinsip titipan atau simpanan dalam fiqhi dikenal dengan prinsip Al-Wadi’ah berarti titipan murni dari nasabah kepada pihak bank atau pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan kepada penitip penabung kapan saja dia inginkan. b. Prinsip Al-Mudharabah Al-Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertantu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak dengan nisbah yang disepakati sebelumnya. Sementara Antonio 2001 dalam Triandaru 2006 mendefinisikan Al-Mudharabah adalah Tabungan dan Deposito Berjangka. Selanjutnya, berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana penabung, prinsip Al-Mudharabah dapat dibedakan dalam 2 dua jenis berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1 Mudharabah Muthlaqah; dan 2 Mudharabah Muqayyadah. 1 Mudharabah Muthlaqah Mudharabah Muthlaqah adalah kerjasama antara pemilik dana shahibul maa dan mudharib bank yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan wilayah bisnis. Artinya, pemilik dana memberikan kepada pihak bank kekuasaan yang sangat besar dalam penggunanaan dana simpanannya kepada mudharib. Dalam kegiatan penghimpunan dana, prinsip Mudharabah Muthlaqah dapat diterapkan untuk pembukaan rekening Tabungan dan Deposito Berjangka. Ini menyebabkan kemungkinan 2 dua jenis penghimpunan dana berdasarkan prinsip syariah yaitu: Tabungan Al-Mudharabah dan Deposito Berjangka Al-Mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi pihak bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. 2 Mudharabah Muqayyadah Mudharabah Muqayyadah merupakan simpanan dana khusus restricted investment dimana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank. Mudharabah Muqayyadah merupakan kebalikan dari Mudharabah Muthlaqah dimana mudharib bank dibatasi jenis usaha, waktu dan tempat usaha. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2. Penyaluran Dana

Dokumen yang terkait

Analisis Komparatif Risiko Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia Pada Tahun 2012

1 17 55

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 0 16

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perbankan Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Bank (Studi Kasus: Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri).

0 1 17

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BANK MANDIRI KONVENSIONAL TAHUN 2004–2007.

0 1 7

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT. BANK MEGA.

0 0 9

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PT. BANK RAKYAT INDONESIA DAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri.

0 0 12

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri)

0 11 22

1. CAR Tahun Modal Aktiva tertimbang menurut resiko CAR - Analisis Komparatif Risiko Keuangan Bank Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perbankan 2.1.1.1 Pengertian Bank - Analisis Komparatif Risiko Keuangan Bank Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Komparatif Risiko Keuangan Bank Mandiri Konvensional dan Bank Syariah Mandiri

0 0 10