kehendak, kesenangan melihat orang lain menderita, mengapa dia menyebabkan saudara kembarnya meninggal, dan bagaimana sikap Yoru Morino setelah
membuat saudara kembarnya meninggal. Hal ini akan ditinjau dari pandangan psikologis Sigmund Freud.
Agar pembahasan dalam skripsi ini memiliki akurasi data yang jelas dan cermat, maka penulis menjelaskan juga mengenai sejarah dan perkembangan
komik, seting komik Goth, karakteristik tokoh Yoru Morino, biografi pengarang, Psikoanalisa Freud, dan dinamika kepribadian.
1.4.
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1. Tinjauan Pustaka
Tokoh adalah salah satu unsur intrinsik yang sangat berperan dalam suatu karya sastra. Hal itu dikarenakan oleh tokoh merupakan pelaku utama yang
mengemban peristiwa dalam cerita tersebut. Tokoh cerita juga sebagai pelaku yang memiliki posisi penting dan utama sabagai pembawa dan penyampai pesan,
amanat atau hal lainnya yang sengaja ingin disampaikan si penulis atau si pengarang kepada pembaca.
Tokoh cerita menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:165, yaitu orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Watak seorang tokoh dapat menggambarkan psikologis diri tokoh tersebut. Namun walaupun psikologis merupakan unsur intrinsik dari suatu karya satra, tapi
Universitas Sumatera Utara
keberadaan watak psikologis ini sangat mempengaruhi isi dan amanat dari karya sastra.
Seperti di dalam komik Goth karya Otsu Ichi dapat dilihat bahwa si tokoh memiliki kelainan psikologis semenjak dia menyebabkan kematian adiknya.
Kejadian dimasa kecilnya membuat si tokoh utama mengalami gangguan psikologis, yang dapat dilihat dari sikap dan tingkah lakunya.
1.4.2. Kerangka Teori
Setiap penelitian harus memiliki titik tolak atau landasan berpikir untuk memecahkan masalahnya. Untuk itu diperlukan adanya kerangka teori yang
memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti.
Untuk menganalisis suatu karya sastra diperlupakan suatu teori pendekatan yang berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan psikologis, dalam hal ini teori psikoanalisa Sigmund Freud.
Pradopo dkk 2001:71, menyatakan bahwa semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Sedangkam menurut Nurgiyantoro 1995:39, dalam pandangan
semiotik yang berasal dari teori Saussure bahasa merupakan sebuah sistem tanda dan sebagai suatu tanda, serta bahasa bersifat mewakili sesuatu yang lain yang
disebut makna. Berdasarkan teori semiotik diatas, penulis dapat menginterpretasikan kondisi dan sikap tokoh ke dalam tanda. Tanda-tanda yang
terdapat dalam komik tersebut akan diinterpretasikan dan kemudian akan dipilih
Universitas Sumatera Utara
bagian mana saja yang merupakan tindakan tokoh yang mencerminkan psikologis tokoh tersebut.
Sedangkan teori psikoanalisa Freud membagi struktur jiwa manusia ke dalam Id, Ego, dan Super Ego. Dengan menggunakan teori psikoanalisa Freud
tentang struktur jiwa manusia yaitu Id, Ego, dan Super Ego yang saling berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Maka dengan pandangan kerangka teori diatas
penulis dapat menganalisis watak psikologis tokoh Yoru Morino dalam komik Goth karya Otsu Ichi yang berkaitan dengan struktur jiwa manusia dan dinamika
kepribadian.
1.5.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1. Tujuan Penelitan