Analisis
Berdasarkan cuplikan percakapan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yoru Morino adalah orang yang tertutup dan senang sendiri. Sesuai dengan cuplikan
diatas, dijelaskan bahwa Ego yang ada dalam diri Yoru Morino tidak berfungsi dengan baik, sehingga Yoru Morino tidak mampu menyikapi dan menanggapi
keadaan yang rumit yang terjadi padanya. Sedangkan tekanan batin yang diakibatkan oleh Id tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh Ego.
Karena seharusnya dalam keadaan Yoru Morino sedang mengalami tekanan batin Ego harus mampu untuk menahan Id yang ada dalam diri Yoru
Morino. Tetapi dalam hal ini terungkap jelas bahwa Id telah melanggar ketetapan yang telah ditetapkan Ego, sehingga membuat Yoru Morino semakin tertekan
batin. Ego yang gagal menyeimbangkan Id dan larangan Super Ego mengakibatkan konflik batin. Hal ini terlihat jelas dari cuplikan yang berisi
tentang percakapan tiga orang teman sekolah Yoru Morino yang mengatakan bahwa Yoru Morino sama sekali tidak memiliki teman, tidak pernah berbicara
pada siapapun sehingga dia dianggap aneh oleh teman-temannya. Dengan kata lain, Id sudah sepenuhnya menguasai diri Yoru Morino.
3.2.2. Sisi Gelap dalam Diri Yoru Morino Cuplikan halaman 150
“Aku Yoru Morino punya kakak kembar perempuan. Kami berdua selalu bermain bersama setiap hari. Secara fisik tidak ada yang membedakan kami,
Universitas Sumatera Utara
kecuali bila melihat tingkah kami. Tak seperti adikku Yu, aku Yoru Morino punya sisi gelap dalam diriku dan tahu begitu banyak tentang kematian. Pernah
aku Yoru Morino berpura-pura mati dipinggir jalan dan mengagetkan orang”.
Analisis
Pada cuplikan di atas, terlihat bagaimana Id dalam diri Yoru Morino sangat kuat. Dimana Id tersebut membuat Yoru Morino memiliki aspek
kepribadian yang “gelap” dalam bawah sadarnya sebagai manusia. Id yang sangat melekat dalam diri Yoru Morino juga membuat dirinya memiliki insting-insting
tak kenal nilai dan mengarah kepada suatu energi pasif atau energi buta. Energi tersebutlah yang banyak mempengaruhinya dalam berpikir, berucap, dan
bertindak. Dalam hal ini,dimana sesuai dengan cuplikan yang mengatakan “Tak
seperti adikku Yu, aku Yoru Morino punya sisi gelap dalam diriku dan tahu banyak tentang kematian. Pernah aku Yoru Morino berpura-pura mati dipinggir
jalan untuk mengagetkan orang.”, Ego sudah benar-benar tidak bisa lagi menangani Id yang ada. Ego tidak dapat lagi mengontrol Id. Jadi terbentuklah
kepribadian Yoru Morino yang tidak mampu membedakan khayalan dengan kenyataan. Dia mengganggap bahwa kematian adalah hal yag sangat wajar,
bahkan dia senang dengan hal-hal tentang kematian tersebut. Terbukti dari pengakuan Yoru Morino sendiri yang mengatakan bahwa dia memiliki sisi gelap
dalam dirinya dan tindakannya yang berpura-pura mati hanya untuk mengagetkan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Sikap Ingin Menang Sendiri dan Memaksakan Kehendak Cuplikan halaman 151
“Karena Yu anaknya lemah, dia yang selalu menjadi pemeran ideku. Tapi waktu aku Yoru Morino ingin anjing kami makan deterjen, dia Yu membela
anjing itu mati-matian. Sampai dia Yu pun mulai menangis. Tapi tentu saja hal itu tidak membuatku luluh.”
Analisis
Dari cuplikan di atas tergambar bahwa Id dalam diri Yoru Morino-lah yang berperan penting menentukan sikap dan tindakannya. Dalam cuplikan diatas,
dikatakan bahwa Yoru Morino berkata, “Karena Yu anaknya lemah, dia yang selalu menjadi pemeran ideku. Tapi waktu aku Yoru Morino ingin anjing kami
makan deterjen, dia Yu membela anjing itu mati-matian. Sampai dia Yu pun mulai menangis. Tapi tentu saja hal itu tidak membuatku luluh.”
Dalam hal ini sangat jelas Id dalam diri Yoru Morino lebih dijelaskan dari sikapnya yang berprinsip pada kenikmatan pleasure principle, yaitu Yoru
Morino lebih mementingkan kesenangannya sendiri dan berusaha memperoleh kenikmatannya sendiri dan menghindari rasa sakit. Ego dalam diri Yoru Yoru
Morino tidak mampu mengontrol Id dalam dirinya, dimana Id tersebut membuat Yoru Morino tidak mampu membedakan dan menilai mana perilaku yang benar
atau salah.
Sehingga Super Ego dalam diri Yoru Morino juga tidak berfungsi dengan baik. Padahal seharusnya Super Ego merupakan sistem kepribadian yang berisi
Universitas Sumatera Utara
nilai-nilai yang menyangkut baik buruknya suatu hal, yang lebih merujuk pada kata hati seseorang. Kata hati ini berhubungan dengan lingkungan sosial yang
bersinergi dengan nilai moral seseorang, sehingga merupakan kontrol atau sensor terhadap dorongan-dorongan yang datang dari Id.
3.2.4. Kesenangan Melihat Orang Lain Menderita Cuplikan halaman 152