psikis, diasalkan dari energi fisiologis yang bersumber pada makanan. Energi psikis ini disimpan di dalam insting-insting, jadi insting-insting itu dapat
dimisalkan sebagai reservoir energi psikis.
2.5.3.1. Naluri Insting
Menurut Freud dalam Sumadi 1995:103 didalam diri kita ini ada dua macam insting-insting, yaitu insting-insting hidup dan insting-insting mati.
a. Insting-insting Hidup Fungsi insting hidup adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup
dan memperpanjang ras. Bentuk-bentuk utama dari insting hidup ini adalah insting makan, minum, dan seksual. Bentuk energi psikis yang dipakai oleh
insting hidup ini disebut “libido”. Walaupun Freud mengakui adanya bermacam-macam bentuk insting
hidup, manusia dalam kenyataannya yang diutamakan adalah insting seksual b. Insting-insting Mati
Insting-insting mati ini yang disebut juga insting-insting merusak deskruktif fungsinya kurang jelas jika dibandingkan dengan insting-insting
hidup, karena itu juga kurang dikenal. Namun adalah kenyataan yang tidak bisa diingkari bahwa semua manusia pada akhirnya akan mati juga. Inilah yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan Freud merumuskan, bahwa “Tujuan semua hidup adalah mati”. Suatu penjelasan daripada insting mati ini ialah dorongan agresif.
Freud menjelaskan bahwa insting kematian biasanya ditujukan pada dua arah, yaitu kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Insting kematian yang
diarahkan kepada diri sendiri terwujud dalam tindakan bunuh diri, sedangkan insting kematian yang diarahkan kepada orang lain dilakukan dengan cara
membunuh atau menghancurkan orang lain. Insting mati mendorong orang untuk merusak diri sendiri dan dorongan agresif merupakan bentuk penyaluran agar
orang tidak membunuh dirinya sendirinya.Untuk memelihara diri, insting hidup umumnya melawan insting mati dengan mengarahkan energinya keluar, yang
ditujukan kepada orang lain. Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu
dipergunakan oleh Id, Ego, dan Super Ego. Oleh karena banyaknya energi itu terbatas. Maka akan terjadi semacam persaingan di antara ketiga aspek
kepribadian itu didalam hal menggunakan energi psikis itu. Menjadi lebih kuatnya salah satu aspek karna mempergunakan banyak psikis, dengan sendirinya berarti
menjadi lebih lemahnya aspek-aspek yang lain lagi. Pada mulanya hanya ada Id yang memiliki semua energi psikis itu. Tetapi
karena dia sendiri tidak dapat memenuhi kebutuhannya, maka dia lalu memberikan sebagian dari energinya kepada kedua aspek yang lain yang juga
akan mempergunakannya untuk kepentingan organism itu sendiri, hanya cara dan bentuknya yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Mana diantara ketiga aspek itu yang paling banyak mempergunakan energi psikis itu juga berpengaruh terhadap bentuk tingkah laku yang dilakukan oleh
manusia. a
Apabila Id menguasai sebagian besar dari energi psikis itu, maka tindakan- tindakannya akan bersifat primitif, implusif dan agresif. Dia akan
mengumbar dorongan-dorongan primitifnya. b
Apabila Ego yang menguasai sebagian besar dari energi psikis itu, maka pribadi akan bertindak dalam cara-cara yang realistis dan ragional-logis,
pikiran ragional-logis memegang peranan penting. c
Apabila yang menguasai sebagian besar energi psikis itu Super Ego, maka orang akan mengejar hal-hal yang moralitas, mengejar hal-hal yang
sempurna yag kadang-kadang kurang rasional.
2.5.3.2. Kecemasan