BAB II SINKRONISASI PERUNDANG-UNDANGAN DALAM
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KE DALAM KURIKULUM DI PERGURUAN TINGGI
A. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Pendidikan dan Lingkungan Hidup
Manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh
ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah 2, ayat 11-12:
“Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah membuat kerusakan di muka bumi.” Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.”
Manusia dianugerahi oleh pencipta-Nya hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat
kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya. Pendidikan lingkungan hidup merupakan hak asasi manusia, sebagai
partisipasi setiap orang dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh Negara, hukun, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.merupakan hak
dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan
Universitas Sumatera Utara
abadi. Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Manusia tidak hanya
memiliki hak asasi, tetapi manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara
keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Undang-undang yang mengatur pendidikan lingkungan hidup saat ini
adalah Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140,
mulai berlaku tanggal 03 Oktober 2009. Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan secara
gramatikal dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pasal 1 angka 2 yaitu Peraturan
Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. Dalam melakukan inventarisasi terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pendidikan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan, penelitian ini berpedoman secara
yuridis kepada jenis dan hirarki perundang-undangan Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 pada Pasal 7 ayat 1
terdiri dari: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
Universitas Sumatera Utara
d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah KabupatenKota.
Akan tetapi Pasal 8 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyebutkan bahwa:
“Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat. Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.”
Berdasarkan hasil inventarisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, yang terkait dengan pengintegrasian pendidikan lingkungan
hidup ke dalam kurikulum perguruan tinggi, diantaranya: 1.
Undang-Undang Dasar 1945 a
Pembukaan alinea keempat, yaitu: “…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ….keadilan sosial…”.
Universitas Sumatera Utara
b Pasal 28 H Amandemen Tahun 2000 “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat”. c Pasal 31 ayat 1, 3 dan ayat 5 UUD 1945
1. “Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan;
2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang;
3. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Berdasarkan teori Hans Kelsen maka kedudukan alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai grundnorm yang memuat norma dasar
tugas Negara untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia dan seluruh wilayah kedaulatan Indonesia termasuk di dalamnya mencegah terjadinya
pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup Indonesia, juga Negara bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu dengan melaksanakan
pendidikan. Adapun pasal 28 H, pasal 33, dan pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan teori Hans Kelsen merupakan staatsgrundgesetzes.
Artinya norma dasar dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan tugas Negara dalam perlindungan rakyat dan
serta wilayah Indonesia serta pendidikan, dijabarkan dalam peraturan dasar dalam pasal 28H, dan pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa Negara bertugas melindungi rakyat dan wilayah Indonesia termasuk melindunginya dari pencemaran danatau kerusakan lingkungan
Universitas Sumatera Utara
hidup sehingga setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana ditegaskan dalam pasal
28H Undang-Undang Dasar 1945. Dan Negara Indonesia juga mempergunakan bumi, air dan kekayaan alam di wilayah Indonesia untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Selain itu Negara juga bertugas mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh alinea
keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu dengan melaksanakan suatu sistem pendidikan nasional seperti ditegaskan dalam
pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya inventarisasi peraturan perundang-undangan yang hierarkinya
di bawah Undang-Undang Dasar 1945, yang terkait dengan pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum perguruan tinggi adalah
sebagai berikut: 2.
Undang-undang a.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara Tahun 2009
Nomor 140; b.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301; c.
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia; Pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu upaya preventif untuk
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga pengaturannya
Universitas Sumatera Utara
berpedoman pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup di setiap perguruan tinggi merujuk pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selanjutnya inventarisasi peraturan perundang-undangan yang hierarkinya di bawah Undang-undang, yang terkait dengan pengintegrasian
pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
3. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan
Tinggi Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115; b.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003 Tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara menjadi Badan Hukum Milik Negara
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 125. 4.
Keputusan Menteri a.
Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 04MENLH022010 Nomor
01IISKB2010 Tentang Kelompok Kerja Pendidikan Lingkungan Hidup.
b. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 03MENLH022010 Nomor 01IISKB2010 Tentang Pendidikan Lingkungan Hidup.
Universitas Sumatera Utara
c. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara Nomor
ISKMWAI2005 Tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Sumatera Utara.
Semua inventarisasi peraturan di atas yang hierarkinya di bawah Undang- undang, merupakan pedoman bagi pelaksanaan pengintegrasian pendidikan
lingkungan hidup ke dalam kurikulum program strata-1 perguruan tinggi.
B. Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan Pendidikan Lingkungan Hidup