Kerangka Konsep Kerangka Teori dan Konsepsi

daya manusia yang sadar dan mampu memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup demi terwujudnya pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan, yaitu sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap, perilaku dan wawasan mengenai lingkungan. Pendapat senada juga dikatakan Satjipto Rahardjo, dalam pembuatan hukum fungsinya sebagai pengatur kehidupan bersama manusia, oleh karena itu hukum harus melibatkan aktivitas dengan kualitas yang berbeda-beda. Pembuatan hukum merupakan awal dari bergulirnya proses pengaturan tersebut, ia merupakan momentum yang memiliki keadaan tanpa hukum dengan keadaan yang diatur oleh hukum. Dia juga mengatakan hukum sebagai perwujudan nilai-nilai yang mengandung arti bahwa kehadirannya adalah untuk melindungi dan memajukan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. 43

2. Kerangka Konsep

Dalam penelitian hukum kerangka konsepsional diperoleh dari peraturan perundang-undangan atau melalui usaha untuk membentuk pengertian-pengertian hukum. Apabila kerangka konsepsional tersebut diambil dari peraturan perundang-undangan tertentu maka biasanya kerangka konsepsional tersebut sekaligus merumuskan definisi- 43 Satjipto Rahardjo, 2004, Sosiologi Hukum: Perkembangan, Metode dan Pilihan Hukum, Universitas Muhammadiyah, Surakarta, hlmn.60. Universitas Sumatera Utara definisi tertentu, yang dapat dijadikan pedoman operasional di dalam proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan konstruksi data. Suatu kerangka konsepsi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti. Suatu konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti, akan tetapi merupakan suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala itu sendiri biasanya dinamakan fakta, sedangkan konsep merupakan suatu uraian mengenai hubungan-hubungan dalam fakta tersebut. 44 45 Konsep merupakan alat yang dipakai oleh hukum dan disamping yang lain- lain, seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsep merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan penting dalam hukum. Konsep adalah suatu konstruksi mental, yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analitis. Di sini terlihat dengan jelas, bahwa suatu konsep atau suatu kerangka konsepsional pada hakikatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoritis yang seringkali masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsional belaka, kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan 46 defenisi-defenisi operasional yang akan dapat menjadi pegangan konkrit 44 M.Solly Lubis, 1994, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, hlmn.80. 45 Soerjono Soekanto, 1986, Op.cit., hlmn.132. 46 Satjipto Rahardjo, 1996, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hlmn.307. Universitas Sumatera Utara di dalam proses penelitian. Konsep merupakan defenisi operasional dari berbagai istialh yang dipergunakan dalam tulisan ini. Sebagaimana dikemukakan M.Solly Lubis, bahwa kerangka konsep adalah merupakan konstruksi konsep secara internal pada pembaca yang mendapat stimulasi dan dorongan konseptual dari bacaan dan tinjauan pustaka. 47 Berdasarkan landasan konsepsional tersebut maka agar terdapat kesamaan persepsi mengenai defenisi atau pengertian yang digunakan dalam penelitian ini, beberapa defenisi operasional diuraikan sebagai berikut: 48 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 49 2. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang Dalam penelitian ini, pendidikan adalah program strata-1 di Universitas Sumatera Utara. 47 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, hlmn.133. 48 M.Solly Lubis, 1990, Filsafat Ilmu dan Penelitian, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hlmn.80. 49 Perhatikan, Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasiona l. Universitas Sumatera Utara mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 3. Pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mana pendidikan lingkungan hidup meliputi pemahaman tentang upaya perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum, agar tercapainya tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009. 50 4. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 51 52 5. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut. atau universitas. Dalam penelitian ini, pendidikan formal adalah jalur pendidikan tinggi. 53 Dalam penelitian ini, perguruan tinggi adalah universitas. 50 Pasal 1 angka 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 51 Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009. 52 Pasal 1 angka 11 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 53 Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232U2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Universitas Sumatera Utara 6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 54 7. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar - mengajar di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, kurikulum adalah kurikulum perguruan tinggi program strata-1. 8. Pengaturan adalah proses, cara, perbuatan mengatur. 55 9. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. 56 57 Dalam penelitian ini, integrasi adalah penyatuan pendidikan lingkungan hidup sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh ke dalam kurikulum program strata-1 perguruan tinggi.

G. Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian