Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang akan ditarik, contohnya fiber, harus
mempunyai kekuatan tarik yang baik. 2
Compressive strength Rahmat, 2007 Adalah ketahanan terhadap tekanan. Beton merupakan contoh material yang
memiliki kekuatan tekan yang bagus. Segala sesuatu yang harus menahan berat dari bawah harus mempunyai kekuatan tekan yang bagus.
3 Flexural strength Rahmat, 2007
Adalah ketahanan pada bending flexing. Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan.
4 Impact strength Rahmat, 2007
Adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat dipukul dengan keras secara tiba-tiba
seperti dengan palu.
2.2.1 Sifat Lenturan
Material komposit mempunyai sifat tekan lebih baik dibanding tarik, pada perlakuan uji bending spesimen, bagian atas spesimen terjadi proses tekan dan bagian
bawah terjadi proses tarik sehingga kegagalan yang terjadi akibat uji bending yaitu mengalami patah bagian bawah karena tidak mampu menahan tegangan tarik. Dimensi
balok dapat kita lihat pada gambar 2.2. berikut ini : Standart ASTM D 790-02.
Gmabar 2.2 Spesimen Uji Lentur ASTM D790 -02
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Penampang Uji bending Standart ASTM D 790-02
Perlu mengetahui sifat tekukan bahan. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3, kalau batang uji di tumpu pada R
1
dan R
2
dan beban tekuk P diberikan ditengah, tegangan tekuk maksimum
pada titik nol ditengah adalah :
Di mana : σ = kekuatan bending MPa
P = beban yang diberikanN
L = jarak antara titik tumpuan mm B = lebar spesimen mm
D = tebal spesimen mm = defleksi mm
Kekuatan lentur berubah menurut ukuran batang uji L oleh karna itu, umumnya ditentukan pada
. Modulus Young pada lenturan E
f
merupakan konstanta dari perbandingan lurus antara tegangan dan regangan. Besarnya modulus ini sama dengan
angka kemiringan dari kurva tegangan – regangan yang berupa garis lurus pada bagian yang dekat ke titik 0. Modulus elastisitas E didapat dari persamaan :
Dimana : = defleksi mm
Eb = modulus elastisitas MPa
R
1
R
2
Universitas Sumatera Utara
P = beban yang diberikan N
= m gradien garis lurus pada kurva beban vs defleksi Umumnya pada bahan polimer modulus elastik untuk tekan berbeda dengan untuk
tarik, tegangan tekan yang besar terjadi pada bagian yang mengalami tegangan tekan gambar 2.3 . Selanjutnya kekuatan tekan pada bahan polimer jauh lebih besar daripada
kekuatan tarik, hal inilah yang menyebabkan patah karena tekukan pada bagian yang mengalami teganga tarik. kekuatan tekuk lebih besar daripada kekuatan tarik tetapi lebih
kecil daripada kekuatan tekan, atau berada diantaranya. Sedangkan kekakuan dapat dicari dengan persamaan Lukkassen, D, Meidel, A,
2003 dengan mencari momen inersia terlebih dahulu :
Sedangkan kekakuan dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut :
Dimana : D = kekakuan N.mm
2
E = modulus elastisitas Nmm
2
I = momen inersia mm
4
b = lebar mm
d = tinggi mm
2.2.2 Teori Uji Tekan Statik