PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN) DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2013 – 2014)

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN) DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA BANK

UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2013 – 2014)

THE EFFECT OF CHARACTERISTICS COMPANY OF THE DISCLOSURE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN) WITH ITS VALUE AS AT MODERATING VARIABLES CONVENTIONAL COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA (PERIODE

2013-2014)

Disusun Oleh : Ari Megawati 20100420053 FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

SKRIPSI

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG

JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN) DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA BANK UMUM

KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2013 – 2014)

Diajukan Oleh ARI MEGAWATI

20100420053

Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing,

Evi Rahmawati, SE, M.Acc, P.h.D, Akt Tanggal 21 April 2016 NIP : 143 080


(3)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN) DENGAN NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

(PERIODE 2013 – 2014)

THE EFFECT OF CHARACTERISTICS COMPANY OF THE DISCLOSURE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN) WITH ITS VALUE AS AT MODERATING VARIABLES CONVENTIONAL COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA (PERIODE 2013-2014)

PERNYATAAN

DenganiniSaya,

Nama : Ari Megawati

Nomor Mahasiswa : 20100420053

Menyatakanbahwaskripsiini denganjudul: “PENGARUH KARAKTERISTIK

PERUSAHAAN TERHADAPPENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN) DENGAN

NILAI PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERATING PADA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA (PERIODE 2013 – 2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 18Juni2016


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN………... iii

HALAMAN PERNYATAAN……….……... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………... v

INTISARI... vi

ABSTRAK………...……... vii

KATA PENGANTAR………... ix

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL………...……... xi

DAFTAR GAMBAR………...…... xii

DAFTAR LAMPIRAN………... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 9

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Manfaat Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12

A. Landasan Teori... 12

1. Definisi Bank... 8

2. Corporate Social Responsibility... 15

3. Karakteristik Perusahaan... 21

a) Ukuran Perusahaan... 21

b) Profitabilitas... 23

c) Leverage... 24

d) Umur Perusahaan... 26

4. Nilai Perusahaan... 27

B. Penelitian terdahulu... 29

C. Hipotesis... 32


(5)

BAB III METODE PENELITIAN………... 38

A. Objek penelitian... 38

B. Teknik Pengambilan Sampel... 38

C. Jenis Data... 39

D. Teknik Pengumpulan Data... 39

E. Definisi Operasional Variabel... 39

F. Metode Analisis Data... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

A. Analisis Deskriptif... 49

B. Uji Asumsi Klasik... 50

C. Pengujian Hipotesis... 53

D. Pembahasan... 57

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 61

A. Simpulan... 61

B. Keterbatasan... 61

C. Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR TABEL

4.1. Sampel Penelitian ... 49

4.2. HasilAnalisisDeskriptif... 50

4.3. Hasil Uji Normalitas ... 51

4.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 51

4.5. Hasil Uji Multikolinearitas ... 52

4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52


(7)

DAFTAR GAMBAR


(8)

Data Lampiran

Statistik Deskriptif

Descriptives

De scriptive Statistics

44 .253 .291 .27075 .014973

44 14.012 20.567 17.54652 1.650200

44 .002 .031 .01402 .007593

44 3.209 13.245 8.07834 2.389217

44 15 87 39.95 17.469

44 .903 2.858 1.11105 .301217

44 CSRDI

SIZE ROA LEV UP Q

Valid N (listw ise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Uji Normalitas


(9)

One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st 44 .0000000 .01044262 .107 .107 -.074 .710 .694 N Mean Std. Dev iation

Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Diff erences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Uji Autokorelasi dan Multikolinearitas

Regression

Variables Ente red/Rem ovedb

Q, ROA , UP, LEV, SIZEa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested v ariables entered. a.

Dependent V ariable: CSRDI b.

Mode l Sum m aryb

.717a .514 .450 .011108 1.839

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Wats on Predictors: (Constant), Q, ROA, UP, LEV, SIZE

a.

Dependent Variable: CSRDI b.


(10)

ANOVAb

.005 5 .001 8.025 .000a

.005 38 .000

.010 43 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Q, ROA, UP, LEV, SIZE a.

Dependent Variable: CSRDI b.

Coefficientsa

.184 .024 7.615 .000

.004 .001 .435 3.027 .004 .619 1.616

.275 .280 .140 .985 .331 .636 1.571

-.001 .001 -.084 -.676 .503 .827 1.210

.000 .000 .330 2.690 .011 .849 1.178

.006 .006 .125 1.016 .316 .841 1.189

(Constant) SIZE ROA LEV UP Q Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: CSRDI a.

Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Ente red/Rem ovedb

Q, ROA , UP, LEV, SIZEa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested v ariables entered. a.

Dependent V ariable: abse b.

Mode l Sum m ary

.342a .117 .000 .00569

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Q, ROA, UP, LEV , SIZE


(11)

ANOVAb

.000 5 .000 1.004 .429a

.001 38 .000

.001 43 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Q, ROA, UP, LEV, SIZE a.

Dependent Variable: abse b.

Coefficientsa

.031 .012 2.535 .015

-.001 .001 -.389 -2.009 .052

.029 .143 .038 .200 .843

-1.5E-005 .000 -.006 -.039 .969

3.91E-005 .000 .120 .725 .473

-.001 .003 -.044 -.264 .793

(Constant) SIZE ROA LEV UP Q Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: abse a.

Hasil Uji Regresi

Regression

Variables Ente red/Rem ovedb

ROA*Q, Q, UP, LEV,

SIZE, ROAa

. Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested v ariables entered. a.

Dependent V ariable: CSRDI b.

Mode l Sum m ary

.750a .563 .492 .010673

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), ROA *Q, Q, UP, LEV , SIZE, ROA a.


(12)

ANOVAb

.005 6 .001 7.939 .000a

.004 37 .000

.010 43 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), ROA*Q, Q, UP, LEV, SIZE, ROA a.

Dependent Variable: CSRDI b.

Coefficientsa

.2103 .027 7.906 .000

.0037 .001 .405 2.916 .006

-2.2466 1.264 -1.139 -1.777 .084

-.0009 .001 -.139 -1.134 .264

.0003 .000 .315 2.662 .011

-.0073 .009 -.146 -.821 .417

2.0543 1.006 1.326 2.041 .048

(Constant) SIZE ROA LEV UP Q ROA*Q Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coef f icients

Beta Standardized

Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: CSRDI a.


(13)

Rekapitulasi Data Penelitian

PERHITUNGAN UKURAN PERUSAHAAN

No KODE Total assets SIZE

2013 2014 2013 2014

1 BACA 7139276 9251776 15.781 16.040

2 BBCA 496304573 552423892 20.023 20.130

3 BBKP 69457663 79051268 18.056 18.186

4 BBNI 386654815 416573708 19.773 19.848

5 BBNP 9985736 9468873 16.117 16.064

6 BBTN 131169730 144575961 18.692 18.789

7 BEKS 9003124 9044046 16.013 16.018

8 BJBR 70958233 75836537 18.078 18.144

9 BMRI 733099762 855039673 20.413 20.567

10 BNBA 4045672 5155423 15.213 15.456

11 BNGA 218866409 233162423 19.204 19.267

12 BNLI 165833922 185349861 18.926 19.038

13 BSIM 17447455 21259549 16.675 16.872

14 BSWD 3601336 5199185 15.097 15.464

15 BTPN 69664873 75014737 18.059 18.133

16 BVIC 19171352 21364882 16.769 16.877

17 INPC 21188582 23453347 16.869 16.971

18 MAYA 24015572 36173591 16.994 17.404

19 MEGA 66475698 66647891 18.012 18.015

20 NOBU 1217521 5767590 14.012 15.568

21 PNBN 164055578 172581667 18.916 18.966


(14)

PERHITUNGAN PROFITABILITAS

No KODE Lababersih Total assets ROA

2013 2014 2013 2014 2013 2014

1 BACA 70477 74530 7139276 9251776 0.010 0.008

2 BBCA 14256239 16511670 496304573 552423892 0.029 0.030

3 BBKP 934622 726808 69457663 79051268 0.013 0.009

4 BBNI 9057941 10829379 386654815 416573708 0.023 0.026

5 BBNP 105234 96532 9985736 9468873 0.011 0.010

6 BBTN 1562161 1115592 131169730 144575961 0.012 0.008

7 BEKS 96272 19173 9003124 9044046 0.011 0.002

8 BJBR 1376387 1120035 70958233 75836537 0.019 0.015

9 BMRI 18829934 20654783 733099762 855039673 0.026 0.024

10 BNBA 56197 51828 4045672 5155423 0.014 0.010

11 BNGA 4296151 2343840 218866409 233162423 0.020 0.010

12 BNLI 1725873 1586971 165833922 185349861 0.010 0.009

13 BSIM 221100 154932 17447455 21259549 0.013 0.007

14 BSWD 81495 106168 3601336 5199185 0.023 0.020

15 BTPN 2131101 1869031 69664873 75014737 0.031 0.025

16 BVIC 262636 105699 19171352 21364882 0.014 0.005

17 INPC 225937 110585 21188582 23453347 0.011 0.005

18 MAYA 385351 435562 24015572 36173591 0.016 0.012

19 MEGA 524780 599238 66475698 66647891 0.008 0.009

20 NOBU 3706 15562 1217521 5767590 0.003 0.003

21 PNBN 2454475 2582627 164055578 172581667 0.015 0.015


(15)

PERHITUNGAN LEVERAGE

No KODE Total hutang Total ekuitas LEV

2013 2014 2013 2014 2013 2014

1 BACA 6232886 8277583 906390 974193 6.877 8.497

2 BBCA 432337895 472550777 63966678 77920617 6.759 6.065

3 BBKP 63244294 72229788 6213369 6821480 10.179 10.589

4 BBNI 338971310 341148654 47683505 61021308 7.109 5.591

5 BBNP 8933337 8330772 1052398 1138101 8.489 7.320

6 BBTN 119612977 132369555 11556753 12206406 10.350 10.844

7 BEKS 8285208 8407900 717916 636146 11.541 13.217

8 BJBR 64239968 63884725 6718265 7083607 9.562 9.019

9 BMRI 644309166 750195111 88790596 104844562 7.257 7.155

10 BNBA 3481270 4553283 564403 602140 6.168 7.562

11 BNGA 192979722 204714729 25886687 28447694 7.455 7.196

12 BNLI 151707278 168255325 14126644 17094536 10.739 9.843

13 BSIM 14693195 18099067 2754260 3160482 5.335 5.727

14 BSWD 3146474 4638597 454862 560588 6.917 8.275

15 BTPN 59757008 60749900 9907865 12060534 6.031 5.037

16 BVIC 17526576 18434623 1644776 1759829 10.656 10.475

17 INPC 18576759 20734071 2611823 2719276 7.113 7.625

18 MAYA 21603247 33321357 2412324 2852234 8.955 11.683

19 MEGA 60357193 59691216 6118505 6956675 9.865 8.580

20 NOBU 961435 4598166 256086 1169424 3.754 3.932

21 PNBN 144097145 149352964 19958433 23228703 7.220 6.430


(16)

DATA UMUR PERUSAHAAN

No KODE Tahunberdiri UP

2013 2014

1 BACA 1989 24 25

2 BBCA 1955 58 59

3 BBKP 1970 43 44

4 BBNI 1946 67 68

5 BBNP 1972 41 42

6 BBTN 1927 86 87

7 BEKS 1992 21 22

8 BJBR 1999 14 15

9 BMRI 1998 15 16

10 BNBA 1967 46 47

11 BNGA 1955 58 59

12 BNLI 1984 29 30

13 BSIM 1989 24 25

14 BSWD 1968 45 46

15 BTPN 1959 54 55

16 BVIC 1992 21 22

17 INPC 1973 40 41

18 MAYA 1989 24 25

19 MEGA 1969 44 45

20 NOBU 1990 23 24

21 PNBN 1971 42 43


(17)

KODE TAHUN CSRDI SIZE ROA LEV UP Q ROA*Q

BACA 2013 0.253 15.781 0.010 6.877 24 0.958 0.009

BBCA 2013 0.291 20.023 0.029 6.759 58 1.343 0.039

BBKP 2013 0.278 18.056 0.013 10.179 43 0.991 0.013

BBNI 2013 0.278 19.773 0.023 7.109 67 1.065 0.025

BBNP 2013 0.253 16.117 0.011 8.489 41 0.994 0.010

BBTN 2013 0.278 18.692 0.012 10.350 86 0.981 0.012

BEKS 2013 0.253 16.013 0.011 11.541 21 1.020 0.011

BJBR 2013 0.253 18.078 0.019 9.562 24 1.026 0.020

BMRI 2013 0.278 20.413 0.026 7.257 15 1.126 0.029

BNBA 2013 0.253 15.213 0.014 6.168 46 0.949 0.013

BNGA 2013 0.291 19.204 0.020 7.455 58 0.986 0.019

BNLI 2013 0.266 18.926 0.010 10.739 29 1.004 0.010

BSIM 2013 0.253 16.675 0.013 5.335 24 1.034 0.013

BSWD 2013 0.253 15.097 0.023 6.917 45 1.060 0.024

BTPN 2013 0.291 18.059 0.031 6.031 54 1.215 0.037

BVIC 2013 0.253 16.769 0.014 10.656 21 0.960 0.013

INPC 2013 0.278 16.869 0.011 7.113 40 0.932 0.010

MAYA 2013 0.291 16.994 0.016 8.955 24 1.322 0.021

MEGA 2013 0.253 18.012 0.008 9.865 44 1.121 0.009

NOBU 2013 0.253 14.012 0.003 3.754 23 2.858 0.009

PNBN 2013 0.266 18.916 0.015 7.220 42 0.974 0.015

SDRA 2013 0.278 15.923 0.015 13.245 39 1.473 0.022

BACA 2014 0.253 16.040 0.008 8.497 25 1.030 0.008

BBCA 2014 0.291 20.130 0.030 6.065 59 1.435 0.043

BBKP 2014 0.278 18.186 0.009 10.589 44 0.999 0.009

BBNI 2014 0.291 19.848 0.026 5.591 68 1.089 0.028

BBNP 2014 0.278 16.064 0.010 7.320 42 1.043 0.011

BBTN 2014 0.278 18.789 0.008 10.844 87 1.003 0.008

BEKS 2014 0.253 16.018 0.002 13.217 22 1.024 0.002

BJBR 2014 0.253 18.144 0.015 9.019 25 0.935 0.014

BMRI 2014 0.278 20.567 0.024 7.155 16 1.168 0.028

BNBA 2014 0.253 15.456 0.010 7.562 47 0.953 0.010

BNGA 2014 0.291 19.267 0.010 7.196 59 0.967 0.010

BNLI 2014 0.278 19.038 0.009 9.843 30 1.003 0.009

BSIM 2014 0.266 16.872 0.007 5.727 25 1.074 0.008

BSWD 2014 0.278 15.464 0.020 8.275 46 1.110 0.023

BTPN 2014 0.291 18.133 0.025 5.037 55 1.114 0.028

BVIC 2014 0.253 16.877 0.005 10.475 22 0.903 0.004

INPC 2014 0.278 16.971 0.005 7.625 41 0.928 0.004

MAYA 2014 0.278 17.404 0.012 11.683 25 1.113 0.013


(18)

NOBU 2014 0.253 15.568 0.003 3.932 24 1.360 0.004

PNBN 2014 0.278 18.966 0.015 6.430 43 1.026 0.015

SDRA 2014 0.291 16.615 0.008 3.209 40 1.114 0.009

Indikator-indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI versi 3.0 No Kode GRI Item CSR berdasarkan GRI

1 EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi

2 EC2 Implikasi finansial akibat perubahan iklim

3 EC3 Dana pensiun karyawan

4 EC4 Bantuan finansial dari pemerintah

5 EC5 Standar upah minimum

6 EC6 Rasio pemasok lokal

7 EC7 Rasio karyawan lokal

8 EC8 Pengaruh pembangunan infrastruktur

9 EC9 Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung

10 EN1 Pemakaian material

11 EN2 Pemakaian material daur ulang

12 EN3 Pemakaian energi langsung

13 EN4 Pemakaian energi tidak langsung

14 EN5 Penghematan energi

15 EN6 Inisiatif penyediaan energi terbarukan

16 EN7 Inisiatif mengurangi energi tidak langsung

17 EN8 Pemakaian air

18 EN9 Sumber air yang terkena dampak

19 EN10 Jumlah air daur ulang

20 EN11 Kuasa tanah di hutan lindung

21 EN12 Perlindungan keanekaragaman hayati

22 EN13 Pemulihan habitat

23 EN14 Strategi menjaga keanekaragaman hayati


(19)

Indikator-indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI versi 3.0

25 EN16 Total gas rumah kaca

26 EN17 Total gas tidak langsung yang berhubungan dengan gas rumah kaca

27 EN18 Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca

28 EN19 Pengurangan emisi ozon

29 EN20 Jenis-jenis emisi udara

30 EN21 Kualitas pembuangan air dan lokasinya

31 EN22 Klasifikasi limbah dan metode pembuangan

32 EN23 Total biaya dan jumlah yang tumpah

33 EN24 Limbah berbahaya yang ditransportasikan

34 EN25 Keanekaragaman hayati

35 EN26 Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan

36 EN27 Persentase produk yang terjual dan materi kemasan dikembalikan berdasarkan kategori

37 EN28 Nilai moneter akibat pelanggaran peraturan dan hukum lingkungan hidup

38 EN29 Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk

39 EN30 Biaya dan investasi perlindungan lingkungan

40 LA1 Jumlah karyawan

41 LA2 Tingkat perputaran karyawan

42 LA3 Kompensasi bagi karyawan tetap

43 LA4 Perjanjian Kerja Bersama

44 LA5 Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional

45 LA6 Majelis kesehatan dan keselamatan kerja

46 LA7 Tingkat kecelakaan kerja

47 LA8 Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan


(20)

Indikator-indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI versi 3.0

49 LA10 Rata-rata jam pelatihan

50 LA11 Program persiapan pensiun

51 LA12 Penilaian kinerja dan pengembangan karir

52 LA13 Keanekaragaman karyawan

53 LA14 Rasio gaji dasar pria terhadap wanita

54 HR1 Perjanjian dan investasi menyangkut HAM

55 HR2 Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM

56 HR3 Pelatihan karyawan tentang HAM

57 HR4 Kasus diskriminasi

58 HR5 Hak berserikat

59 HR6 Pekerja di bawah umur

60 HR7 Pekerja paksa

61 HR8 Tenaga keamanan terlatih HAM

62 HR9 Pelanggaran hak penduduk asli

63 SO1 Dampak program pada komunitas

64 SO2 Hubungan bisnis dan risiko korupsi

65 SO3 Pelatihan anti korupsi

66 SO4 Pencegahan tindakan korupsi

67 SO5 Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik

68 SO6 Sumbangan untuk partai politik

69 SO7 Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha

70 SO8 Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan

71 PR1 Perputaran dan keamanan produk

72 PR2 Pelanggaran peraturan dampak produk

73 PR3 Informasi kandungan produk

74 PR4 Pelanggaran penyediaan info produk


(21)

Indikator-indikator Pengungkapan CSR Berdasarkan GRI versi 3.0

76 PR6 Kelayakan komunikasi pemasaran

77 PR7 Pelanggaran komunikasi pemasaran

78 PR8 Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan


(22)

(23)

(24)

ABSTRACK

This study aims to determine: (1) Effect of company size on CSR (2) The effect of the influence of the company's profitability on disclosure of CSR (3) Effect of leverage against disclosure (CSR) (4) The effect of firm age on disclosure of CSR (5) Value influential companies as variable moderation strengthens the connection between the company's performance against CSR.

Samples were financial statements on conventional commercial bank in 2013 and 2014 by using purposive sampling method. There are 44 companies that qualify as research samples. The method of analysis in this research is simple regression analysis and multiple regression analysis.

The results of this study indicate that: (1) the size of the company and significant positive effect on the disclosure of corporate social responsibility of companies. (2) profitability does not significantly influence the company's disclosure of corporate social responsibility. (3) leverage no significant effect on the disclosure of coprorate social responsibility. (4) the age of the company and significant positive effect on the disclosure of coprorate social responsibility. (5) the company's value as a positive influence moderating variables that strengthen the relationship between the performance of companies on disclosure of corporate social responsibility.

Keywords: CSR, Company Size, Profitability, Leverage, Age company, Company Value.


(25)

vi

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSR (2) Pengaruh pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan CSR (3) Pengaruh

leverage perusahaan terhadap pengungkapan (CSR) (4) Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan CSR (5) Nilai perusahaan berpengaruh sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara kinerja perusahaan terhadap CSR.

Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan pada bank umum konvensional tahun 2013 dan 2014 dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 44 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan. (2) profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan. (3) leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan coprorate social responsibility. (4) umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan

coprorate social responsibility. (5) nilai perusahaan berpengaruh positif sebagai variabel pemoderasi yang memperkuat hubungan antara kinerja perusahaan terhadap pengungkapan

corporate social responsibility.

Kata Kunci : CSR, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Umur perusahaan, Nilai Perusahaan.


(26)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Definisi Bank

Pasal 1 UU No. 21 tahun 2008 mengemukakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Taswan (2006) dalam Cahya (2010) menurut Undang - Undang RI nomor Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan, dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) dan kemudian menempatkannya kembali pada masyarakat yang membutuhkan dana ( deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat bank.

Menurut Dendawijaya (2005) bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu yang ditentukan.

Menurut Susilo (2000) secara umum fungsi bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada


(27)

13 masyarakat untuk berbagai tujuan atau financial intermediary. Sedangkan secara spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut:

a. Agent of trust

Kepercayaan menjadi utama kegiatan perbankan baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyetor dana. Masyarakat akan menitipkan dananya di bank apabila dilandasi dengan unsur kepercayaan, begitu pula dengan pihak bank akan menempatkan atau menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat jika dilandasi dengan unsur kepercayaan.

b. Agent of development

Tugas bank sebagai penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan pada ekonomi di sektor riil. Kegiatan bank memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa karena semua kegiatan bank tersebut berkaitan dengan penggunaan uang. Dimana kegiatan tersebut merupakan kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat.

c. Agent of service

Bank merupakan lembaga penghimpun dan penyalur dana, namun disamping itu bank juga memberikan penawaran atas jasa-jasa perbankan yang lain pada masyarakat. Jasa yang diberikan bank erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa yang diberikan bank kepada masyarakat diantaranya adalah


(28)

14 jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian penagihan.

Sebagai lembaga keuangan, aset terbesar yang dimiliki bank umum adalah aset finansial. Semakin besar aset yang dimiliki sebuah bank, umumnya tingkatan aktiva tetapnya semakin kecil. Manurung (2004), fungsi dan peranan bank umum dalam perekonomian adalah :

1)Penciptaan Uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindah bukuan (kliring). 2)Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Mekanisme yang dilakukan oleh bank umum dalam transaksi pembayaran antara lain kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran dan lain-lain.

3)Penghimpunan Dana Simpanan

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri dari giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.


(29)

15 4)Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.

5)Penyimpanan Barang-Barang dan Surat-Surat Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum.

6)Pemberian Jasa-Jasa Lainnya.

Saat sekarang ini peranan perbankan semakin luas dan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi seperti adanya Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Kartu Kredit dan sebagainya.

2. Corporate Social Responsibility (CSR)

Sudarto dalam Listyanti (2011) mendefinisikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sebagai bentuk kepedulian perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan professional.

Sedangkan menurut Sulistyo (2008) CSR sebagai kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia dan lingkungan secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan profesional. Saputra (2010)


(30)

16 mengemukakan menurut The World Businessfor Suistanable Development

atau WBCSD yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak di bidang pembangunan berkelanjutan, corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas sekitar maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun bagi pembangunan.

Perusahaan dalam merancang maupun melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan tidak terbatas pada tanggung jawab yang bersifat reaktif, yaitu tanggung jawab yang dilakukan karena perusahaan telah menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan. Corporate social responsibility menurut (Hackston dan Milne, dalam Sembiring 2005) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari keuntungan.


(31)

17 Menurut (Imbuh dalam Cahyonowati 2003) mendiskripsikan tanggung jawab sosial sebagai kewajiban organisasi yang tidak hanya menyediakan barang dan jasa yang baik bagi masyarakat, tetapi juga mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik, dan juga memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana mereka berada. Weston dan Brigham (1990) menyatakan bahwa perusahaan harus berperan aktif dalam menunjang kesejahteraan masyarakat luas.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial adalah suatu bentuk pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukam perusahaan, atas dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas operasionalnya, dan mungkin sedikit-banyak berpengaruh kepada masyarakat internal maupun eksternal dalam lingkunan perusahaan. Selain melakukan kegiatan yang berorientasi terhadap laba, peruahaan perlu melakukan kegiatan lain, seperti aktivitas untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawannya, melakukan penempatan tenaga kerja secara jujur, menjaga kepercayaan konsumen, dan menjaga lingkungan eksternal untuk mewujudkan kepedulian sosial perusahaan.

Daugman dan Hargreaves dalam Hasibuan (2001) menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut :


(32)

18 a. Basic Responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahaan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti : perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawa pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius.

b. Organization Responsibility (OR)

Pada level kedua ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk

memenuhi perubahan kebutuhan “Stakeholder” seperti pekerja,

pemegang saham dan masyarakat di sekitarnya. c. Sociental Responses (SR)

Pada level ketiga. Menunjukkan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian ehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.

Berdasarkan prinsip – prinsip corporate citizenship yang mendasari perilaku etis perusahaan, Davernport (1991) dalam telah mengembangkan 20 (dua puluh) komponen dasar yang relevan dengan penerapan CSR dengan baik, yang kemudian dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) komponen, yaitu :


(33)

19 a. Tingkah laku bisnis etis yang meliputi sifat adil dan jujur , standar

kerja tinggi, melatih etika para pemimpin dan eksekutif.

b. Komitmen tinggi pada stakeholder yang meliputi keuntungan untuk semua stakeholder, adanya inisiatif dan mewujudkan dialog.

c. Peduli masyarakat yang meliputi membangun hubungan timbal balik dan melibatkan masyarakat dalam operasi perusahaan.

d. Terhadap konsumen yang meliputi melindungi hak-haknya,kualitas layanan dan memberi informasi yang jujur.

e. Terhadap pekerja yang meliputi membangun lingkungan kekeluargaan, tanggung jawab tinggi, upah yang wajar, komunikasi yang baik dan mengembangkan keterampilan pekerja.

f. Pemasaran yaitu bisnis secara adil.

g. Komitmen terhadap lingkungan yang meliputi menjaga kualitas lingkungan, komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Menurut Murtanto (2006) dalam Media Akuntansi, pengungkapan kinerja perusahaan seringkali dilakukan dengan sukarela oleh perusahaan. Beberapa alasan perusahaan mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela antara lain:

a. Internal Decision Making : Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukam efektivitas informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, tetapi analisis secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.


(34)

20 b. Product differention : Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab secra sosial terhadap masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang peduli. Hal ini memotivasi perusahan yang peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat melihat dan merakan perbedaannya.

c. Enlightened Self Interest : perusahaan melakukan pengungkapan untuk dapat menjaga keselarasan sosialnya dengan para stakeholdr karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham persahaan.

Salah satu bentuk yang dilakukan perusahaan untuk melakukan kegiatan sosialnya (CSR) adalah dengan melakukan pengungkapan pada laporan keuangan. Pengungkapan adalah penyampaian informasi yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepetingan. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat menyampaikan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Sari (2012) penerapan CSR dapat diungkapkan perusahaan dalam media laporan tahunan (annual report) perusahaan yang berisi laporan tanggung jawab sosial perusahaan selama kurun waktu satu tahun berjalan.


(35)

21 Pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan bisa menjadi nilai plus bagi perbankan syariah. Jika bank syariah melaksanakan CSR dan mengungkapkannya, maka diharapkan bank syariah tersebut akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang. Hal ini mengidentifikasikan bahwa bank syariah yang menerapkan CSR dan pengungkapannya mengharapkan akan direspon baik oleh masyarakat.

3. Karakteristik Perusahaan

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (size) merupakan skala yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat ditentukan dengan beberapa hal antara lain : total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Ukuran perusahaan digolongkan menjadi tiga kategori yaitu perusahaan besar, menengah, dan kecil.

Besaran perusahaan umumnya dinilai dari besarnya aktiva perusahaan. Musirah (2010) mengatakan bahwa perusahaan yang berukuran kecil akan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba dibandingkan dengan perusahaan besar, karena perusaan besar akan cenderung mendapatkan perhatian yang lebih besar dari analis dan investor dibandingakan dengan perusahaan kecil. Sebaliknya perusahaan dengan aktiva besar kemudian dikategorikan sebagai


(36)

22 perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian dari berbagai pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah. Oleh sebab itu perusahaan besar diperkirakan akan menghindari fluktuasi laba yang terlalu drastis, sebab kenaikan laba akan menyebabkan bertambahnya pajak. Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan 2001). Dengan mengungkapkan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat.

Bisa jadi perusahaan yang kecil akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibanding perusahaan besar. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan sumber daya dan dana yang cukup besar dalam Laporan Tahunan. Manajemen khawatir dengan mengungkapkan lebih banyak akan membahayakan posisi perusahaan terhadap pesaingnya . Ketersediaan sumber daya dan dana membuat perusahaan merasa perlu membiayai penyediaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya.

Gunawan (2000) mengemukakan bahwa perusahaan besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang saham akan


(37)

23 memerlukan lebih banyak pengungkapan, hal ini disebabkan oleh tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar Modal.

b. Profitabilitas

Profitabilitas didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian profitabilitas secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Menurut Harahap (2001) yang dimaksud dengan profitabilitas adalah

“perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi

perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang

dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu.”

Definisi lain atas pengertian profitabilitas dikemukakan oleh Baridwan (1997) dimana profitabilitas didefinisikan sebagai

“kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi

atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi

oleh pemilik.” Profitabilitas untuk pemegang saham (Gray et. al.,

1987).Penelitian ilmiah terhadap hubungan profitabilitas dan tentang tanggung jawab sosial perusahaan memperlihatkan hasil yang sangat beragam. Akan tetapi Donovan dan Gibson (2000) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan tingkat besarnya dana


(38)

24 tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan.

Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan, misalnya dalam lingkup sosial, dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan tersebut.

Selain itu tingkat profitabilitas dapat menunjukkan apakah pengelolaan manajemen perusahaan dilakukan dengan baik atau tidak, oleh sebab itu semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka cenderung semakin luas pengungkapan tanggung jawab sosialnya. Jika dihubungkan dengan teori agensi, perolehan laba yang semakin besar akan menjadikan perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas.

c. Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Leverage mencerminkan tingkat risiko keuangan perusahaan (Sembiring 2005).

Leverage mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui resiko tak


(39)

25 tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi sehingga menjadi perhatian dari para debtholders.

Makmun (2000) mengatakan Leverage keuangan (ratio leverage) adalah perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk membelanjai/membiayai perusahaan atau perbandingan antara dana yang diperoleh dari ekstern perusahaan dengan kata lain dari kreditur-kreditur dengan dana yang disediakan pemilik perusahaan.

Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang. Kontrak hutang berisi tentang bagaimana perusahaan harus menjaga tingkat leverage tertentu (rasio hutang / equitas), maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar kontrak hutang. Oleh karena itu semakin tinggi tingkat leverage, semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi, hal ini dinyatakan oleh (Belkaoui dan Karpik dalam Anggraini 2006).

Perusahaan akan mengurangi biaya-biaya termasuk juga biaya untuk mengungkapkan informasi sosial. Dan jika dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi memiliki biaya keagenan tinggi sehingga perusahaan akan mengurangi biaya


(40)

26 yang berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

d. Umur Perusahaan

Umur perusahaan merupakan lamanya sebuah perusahaan berdiri, berkembang dan bertahan. Umur perusahaan dihitung sejak perusahaan tersebut berdiri berdasarkan akta pendirian sampai penelitian dilakukan. Keeksisan suatu perusahaan dapat dilihat salah satunya dari berapa lama perusahaan itu dapat bertahan untuk terus beroperasi dan menjalankan bisnisnya. Persaingan yang ketat antara perusahaan membuat perusahaan berlomba untuk tetap tampil dan berjaya di mata masyarakat dan juga para kompetitornya.

Memiliki suatu bisnis atau sebuah perusahaan memang merupakan hal yang membanggakan, namun juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Selain menghasilkan produk-produk yang baik, sebuah perusahaan atau usaha bisnis harus memiliki sistem yang baik, serta diimbangi dengan integritas yang baik pula baik dari pemilik perusahaan serta karyawan perusahaan itu sendiri agar menjadi sebuah perusahaan yang sukses dan bertahan lama. Sebuah perusahaan dapat dikatakan sukses apabila telah melewati 5-10 tahun, perusahaan tersebut tetap berdiri atau bahkan terus berkembang serta mengalami kemajuan yang signifikan. Banyak perusahaan yang dapat mempertahankan kesuksesannya selama bertahun tahun dan


(41)

27 mendapatkan tempat dihati masyarakat, tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang tidak dapat menjaga kualitas dan kinerja yang baik sehingga perusahaan itu tidak dapat bertahan lama dan akhirnya gulung tikar.

Umur perusahaan seharusnya memiliki hubungan dengan kualitas pengungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa, perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Oleh karena itu umur perusahaan yang semakin banyak akan semakin luas pula dalam pengungkapan informasi dalam laporan keuangan tahunan (Marwoto dalam Prayogi 2003).

4. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar, karena nilai perusahaan memberikan kesejahteraan bagi pemegang saham secara maksimal jika harga saham perusahaan meningkat. Menurut Nurlela dan Islahudin (2008), untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para profesional. Para profesional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.

Suatu perusahaan akan dikatakan memiliki nilai yang baik jika kinerja perusahaanpun baik. Nilai perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Apabila nilai saham perusahaan tersebut tinggi maka dapat dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Karena tujuan utama yang


(42)

28 dimiliki oleh perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan pemilik atau para pemegang saham (Gapensi, 1996 dalam Wahidwati, 2002).

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

Salah satu cara yang digunakan untuk menilai nilai perusahaan

adalah dengan menggunakan Tobin’s Q (Vinola Herawaty 2008). Rasio ini

dikembangkan oleh James Tobin (1967). Rasio ini merupakan konsep berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Apabila

rasio Tobin’s Q di atas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam


(43)

29 daripada pengeluaran investasi, hal ini akan mendorong investasi baru.

Jika Tobin’s Q dibawah satu, investasi dalam aktiva tidak akan menarik

untuk investor. Jadi Tobins’s Q merupakan ukuran yang lebih rinci tentang

seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber – sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya.

Jika perusahaan memiliki nilai yang lebih besar dari nilai dasar sebelumnya, maka akan memiliki biaya untuk meningkatkan kembali, dan laba kemungkinan akan diperoleh. Fiakas, 2005 (dalam Bambang Sudiyatno 2010) berdasarkan pemikiran Tobin, bahwa intensif untuk membuat modal investasi baru adalah tinggi ketika saham memberikan keuantungan di masa depan dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari biaya investasinya.

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Cahya (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial perusaaan (Corporate Social Responsibility). Variabel independen adalah size, profitabilitas, dan leverage, sedangkan untuk variabel dependennya adalah pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel sizedan leverage memiliki pengaruh positif terhadap CSR pada perbankan di Indonesia, sedangkan variabel profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh tehadap CSR pada perbankan di Indonesia.


(44)

30 2. Sari (2012) meneliti pengaruh karakteristik perusahaan terhadap

Corporate Social Responsibility Disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitiannya ini adalah karakteristik perusahaan yang diproksikan dengan tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan pertumbuhan perusahaan, sedangkan variabel dependennya adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya maka hasil yang didapat adalah bahwa variabel tipe industri, leverage, dan pertumbuhan perusahaan tidak memeliki pengaruh terhadap CSRD, sedangkan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas memiliki pengaruh yang positif terhadap CSRD.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Marina (2013) tentang Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dengan variabel dependen Corporate Social Responsibility dan variabel independen ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institutional, dan umur perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa variabel ukuran perusahaan dan umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap CSR Disclosure Indeks perusahaan pertambangan, sedangkan variabel kepemilikan institusional dan ukuran dewan


(45)

31 komisaris tidak memiliki pengaruh positif terhadap CSR

Disclosure Indeks

4. Hanni Chyntia Maita Putri dan Surya Raharja (2013) meneliti pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajeril Sebagai Variabel Pemoderating, dengan hasil penelitian variabel Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi yang memperlemah hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ystisia Puspitaningrum (2014) yang meneliti pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi, dengan hasil penelitian antara lain : CSR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas sebagai variabel pemoderating tidak dapat memoderasi pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan, profitabilitas sebagai variabel pemoderating tidak dapat memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan memperkuat pengaruh CSR


(46)

32 terhadap nilai perusahaan, dan ukuran perusahaan memperkuat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nila perusahaan.

C. Hipotesis

1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility.

Ukuran perusahaan merupakan variabel yang umum digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial perusahaan dalam laporan keuangan tahunan. Secara umum perusahaan besar akan lebih terbuka mengungkapkan informasinya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut (Sembiring, 2005).

Dengan mengungkapkan kepedulian sosial dan lingkungan melalui pelaporan keuangan, maka perusahaan dalam jangka panjang akan terhindar dari biaya besar akibat dari tuntutan masyarakat. Sari (2012) menyatakan bahwa size memiliki penaruh positif terhadap

Corporate Social Responsibility Disclosure, karena semakin besar aset yang dimiliki perusahaan maka akan semakin luas Corporate Social Responsibility Disclosure. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2000), Devina (2004), Sulastini (2007), Sembiring (2005), dan Cahya (2010). Tetapi tidak semua penelitian


(47)

33 mendukung hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Ada penelitian yang tidak berhasil menunjukan hubungan positif antar kedua variabel tersebut, yaitu penelitian yang dilakukan oleh dan Rosmasita (2007) dan Marpaung (2008). Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik hipotesis yang pertama yaitu :

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan aset

2. Pengaruh profitabilitas tehadap Corporate Social Responsibility

Tingkat profitabilitas dapat menunjukkan seberapa baik perusahaan mengelola manajemennya, karena itu semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka cenderung semakin luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Jika dikaitkan dengan teori agensi, maka perolehan laba yang semakin besar akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial secara lebih luas.

Penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2009) menunjukkan adanya pengaruh positif profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai alat ukur profitabilitas perusahaan karena dengan menggunakan rasio ini dapat mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih


(48)

34 pada sejumlah aset tertentu. Sejalan dengan Veronica (2009), Rahma Yuliani (2003) , Sari (2012) juga menunjukkan hasil yang positif antara profitabilitas terhadap pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Anastasia Indah Ayu Purnama, Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Ari Surya Darmawan (2014) terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik hipotesis kedua , yaitu:

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility

3. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility

Manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debtholder. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan bahwa leverage tidak memliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Sejalan dengan Sari (2102) penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005), Anggraini (2006), Arief dan Kurnia (2008) juga menunjukkan hasil yang serupa. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Cahya


(49)

35 (2010) menunjukkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadap CSR, karena rasio leverage digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusaaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu hutang. Oleh karena itu perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi mempunyai kewajiban lebih baik untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik hipotesis ketiga yaitu :

H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap Corporate Social Responsibity

4. Pengaruh Umur perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility

Marwoto dalam Prayogi (2003) menyatakan bahwa umur perusahaan memiliki hubungan yang positif dengan kualitas pengungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa, perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Oleh karena itu umur perusahaan yang semakin banyak akan semakin luas pula dalam pengungkapan informasi dalam laporan keuangan tahunan. Sedangkan Sembiring (2003), Marwata (2001), dan Nofandrilla (2008) tidak menemukan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik hipotesis keempat yaitu :


(50)

36 H4 : Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility

5. Nilai perusahaan berpengaruh sebagai variabel pemoderasi hubungan kinerja perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility

Kinerja perusahaan akan berjalan dengan baik apabila sesuai dengan aturan dan proedur yang telah ditetapkan. Apabila kinerja perusahaan terlakana dengan baik maka nilai perusahaan akan menjadi baik pula sehingga apabila suatu perusahaan memiliki nilai yang tinggi yang merupakan perusahaan dengan dmpak besar terhadap lingkungan dan masyarakat akan melakukan pengungkapan sosial lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang mmiliki nilai rendah. Rustiarini (2010) meyatakan bahwa perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik hipotesis kelima yaitu :

H5 : Nilai perusahaan memperkuat hubungan positif antara


(51)

37

D. Metode Penelitian

Gambar 2.1

Gambar 2.2 Umur Perusahaan

(+)

Corporate Social Responsibility

Profitabilitas (+)

Ukuran Perusahaan (+)

Leverage (-)

Profitabilitas

Nilai Perusahaan

Corporate Social Responsibility


(52)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Bank Umum Konventional di Indonesia periode 2013 – 2014 yang dipublikasikan secara pada website Bank Indonesia. Serta annual report yang ada pada Bank Umum Konvensional.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu dengan memilih sampel dilakukan secara tidak acak dan memiliki tujuan atau target tertentu. Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bank Umum Konvensional yang sudah berstatus Bank Umum Konventional di Indonesia.

2. Bank Umum Konvensioal yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan di website Bank Indonesia dari periode 2013 – 2014.

3. Bank Umum Konvensional yang memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.


(53)

39

C. Jenis Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan keuangan, jurnal, dan lain-lain suryana (2010). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Bank Umum Konventional 2013-2014 yang dipublikasikan pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id) .

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dilakukan dengan menelusuri, mengumpulkan, mencatat dan menghitung dari data-data yang diperoleh. Data dokumentasi diambil secara online pada website Bank Indonesia (www.bi.go.id) dengan cara di download.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, menjadikan pemahaman terhadap permasalahan akan lebih mudah.

1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (sosial disclosure). Variabel ini diukur berdasarkan GRI (Global Reporting Initiative) yang terdiri dari tiga fokus


(54)

40 pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai sustainability reporting. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 79 item pengungkapan yang terdiri dari indikator ekonomi (9 item), lingkungan (30 item), tenaga kerja (14 item), hak asasi manusia (9 item), sosial (8 item), dan produk (9 item) dengan nilai maksimum pengungkapan 1. Peneliti menggunakan GRI dikarenakan lebih komprehensif dalam menilai aktivitas CSR suatu perusahaan dengan mengunakan 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Karena sedikitnya perusahaan di Indonesia yang melaporkan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungannya dalam bentuk sustainability reporting, maka dalam penelitian ini hanya terbatas pada data-data yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (Haniffa 2005 dalam Indrawan 2011).

Untuk menghitung setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan . selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.

Rumus perhitungan CSR adalah sebagai berikut :

Jumlah item CSR disclosure yang diungkapkan perusahaan

CSRD =


(55)

41 2. Variabel Independent

Adalah variabel yang nilainya tidak bergantung dengan variabel lainnya. Variabel ini dapat mempengaruhi variabel yang lainnya. Penelitian ini menggunakan Lima variabel independen untuk meneliti pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen ataupun berpengaruh secara bersama-sama. Variabel independen yang ada dalam penelitian ini adalah :

a. Ukuran Bank

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan total aset perusahaan. Hal ini umumnya dikaitkan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa semakin besar suatu perusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga semakin besar. Ukuran perusahaan diproksikan dengan log natural total aset, tujuannya agar mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan besar dan ukuran perusahaan kecil sehingga data total aset dapat terdistribusi normal. Rumus yang digunakan untuk mengukur variable size adalah :

Size = Log natural (total aset)

b. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Ada beberapa ukuran untuk menentukan


(56)

42 profitabilitas perusahaan, antara lain : return on assets, earning per share, return of equity, net profit dan operating ratio.

Dalam penelitian kali ini variabel profitabilitas diukur menggunakan Return On Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total (Stoner dan Sirait dalam Cahya 2010). Rasio ini merupakan rasio yang penting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahan. Return On Asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan asset yang dimilikinya. Pengukuran ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak

ROA = X 100%

Total Aset

c. Leverage

Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan risiko perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt

(jatuh tempo dan tingkat bunga tetap dan variabel). Dalam penelitian kali ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu rasio yang mengukur total kewajiban terhadap modal sendiri (ekuitas). Rumus yang digunakan untuk mengukur leverage adalah :


(57)

43 Total Hutang

Leverage = X 100% Total Ekuitas

d. Umur Perusahaan

Umur perusahaan dihitung sejak tahun perusahaan tersebut berdiri hingga tahun perusahaan tersebut dijadikan sampel dalam penelitian.

3. Variabel Moderating

Variabel moderating merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan antar variabel dependen danvariabel independen. Variabel moderating dapat memperlemah atau memperkuat arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel moderating dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang mempengaruhi hubungan kinerja perusahaan terhdapa CSR. Apakah dengan adanya nilai perusahaan yang tinggi akan memperkuat hungan antara kinerja perusahaan terhadap CSR.

Pengukuran nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q, sebuah rasio yang dikembangkan oleh Tobin (1967). Tobin’s Q dihitung dengan formula sebagai berikut :

EMV + D Q =


(58)

44 Q : Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

EMV : Nilai Pasar Ekuitas (closing price akhir tahun x jumlah saham yang beredar )

D : Nilai Buku dari Total Hutang TA : Total Aktiva

Jika rasio Q dibawah satu, maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik (Herawaty, 2008)

F. Metode Analisis Data

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi atau penjelasan mengenai mean, median, modus, nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi dari sampel penelitian.

2. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data layak untuk dianalisis.

a. Uji normalitas data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test. Asumsi normalitas terpenuhi ketika hasil Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (Ghozali, 2011).


(59)

45 b. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang signifikan antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linier berganda. Model regresi yang baik memiliki variabel yang tidak berkorelasi antara variabel baik variabel dependen maupun variabel independen. Pada uji multikolinearitas, pengujiannya dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitisas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).


(60)

46 d. Uji autikorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan uji

Durbin-Waston. Kriteria yang digunakan yaitu apabila du < dw < 4 – du maka tidak terdapat autokorelasi (Ghozali, 2011).

G. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan moderat regression analisys (MRA) untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas (ROA), leverage (LEV), umur perusahaan (UP) dan moderasi antara kinerja perusahaan dengan nilai perusahaan (ROA*Q) terhadap pengungkapan coprorate social responsibility perusahaan (CSRDI). Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah :

Keterangan :

CSR : Corporate Social Responsibility

CSR : ß0 + ß1 Size + ß2LEV + ß3ROA + ß4UP + ß5Q + ß6Q*ROA + e


(61)

47 ß0 : Konstanta

ß1 – ß6 : Koefisien regresi Size : ukuran perusahaan Lev : leverage

ROA : profitabilitas (return on assets) UP : umur perusahaan

Q : nilai perusahaan (Tobin’s Q)

e : Error

1. Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)

Menurut Ghozali (2005) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.


(62)

48 2. Uji signifikansi simultan (Uji stastistik F)

Uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali 2005). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut :

a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil merupakan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).


(63)

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil pemilihan sampel pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2014 diperoleh jumlah sampel sebanyak 22 perusahaan, Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1.

Proses Pemilihan Sampel

Keterangan 2013 2014

Perbankan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2013-2014

31 31

Perbankan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahun 2013-2014

Perbankan tidak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang pelaporan, agar kriteria pengukuran sama

Perbankan tidak memperoleh laba

(2) (2)

(5)

(2) (2)

(5)

Perusahaan terpilih sebagai sampel 22 22

Tahun pengamatan 2

Jumlah observasi total periode penelitian (22 x 2) 44

A.Analisis Deskriptif

Statistik deskripsi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:


(64)

50 Tabel 4.2.

Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi

CSRDI 44 0,253 0,291 0,271 0,015

SIZE 44 14,012 20,567 17,547 1,650

ROA 44 0,002 0,031 0,014 0,008

LEV 44 3,209 13,245 8,078 2,389

UP 44 15 87 39,950 17,469

Q 44 0,903 2,858 1,111 0,301

Sumber: Hasil olah data.

Tabel 4.2 menunjukkan pengungkapan coprorate social responsibility

perusahaan (CSRDI) memiliki rata-rata sebesar 0,271 dengan standar deviasi 0,015. Ukuran perusahaan (SIZE) memiliki rata-rata sebesar 17,547 dengan standar deviasi 1,650. Profitabilitas (ROA) memiliki rata-rata sebesar 0,014 dengan tandar deviasi 0,008. Leverage (LEV) memiliki rata-rata sebesar 8,078 dengan standar deviasi 2,389. Umur perusahaan (UP) memiliki rata-rata sebesar 39,950 dengan standar deviasi 17,469. Nilai perusahaan (Q) memiliki rata-rata sebesar 1,111 dengan standar deviasi 0,301.

B.Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dimaksudkan agar model regresi yang diperoleh menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (best linier unbias estimator/blue).

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas menggunakan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) disajikan pada tabel berikut:


(1)

61 sehingga nilai pengungkapan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

2. Instrumen luas ungkapan yang hanya dinilai 0 dan 1, tidak memberikan kerincian informasi atas kualitas ungkapan yang disajikan masing-masing perusahaan.

3. Periode pengamatan hanya dua tahun sehingga memungkinkan praktik pengungkapan corporate social responsibility perusahaan yang diamati kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas peneliti dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya perlu mempertimbangkan perbaikan dalam penilaian luas ungkapan indeks pengungkapan coprorate social responsibility perusahaan dengan memberi bobot pada tingkat kerincian suatu item informasi yang diungkapkan, sehingga indeks ungkapan menjadi lebih akurat.

2. Jumlah data observasi hendaknya lebih diperbanyak dengan periode pengamatan yang lebih panjang, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.


(2)

49 BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dengan ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

2. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

3. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility perusahaan.

4. Umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

5. Nilai perusahaan berpengaruh positif sebagai variabel pemoderasi yang memperkuat hubungan antara kinerja perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.

B. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Terdapatnya unsur subyektifitas dalam menentukan indeks pengungkapan, dimana tidak adanya suatu ketentuan baku dalam penentuan standar,


(3)

50 sehingga nilai pengungkapan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.

2. Instrumen luas ungkapan yang hanya dinilai 0 dan 1, tidak memberikan kerincian informasi atas kualitas ungkapan yang disajikan masing-masing perusahaan.

3. Periode pengamatan hanya dua tahun sehingga memungkinkan praktik pengungkapan corporate social responsibility perusahaan yang diamati kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas peneliti dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya perlu mempertimbangkan perbaikan dalam penilaian luas ungkapan indeks pengungkapan coprorate social responsibility perusahaan dengan memberi bobot pada tingkat kerincian suatu item informasi yang diungkapkan, sehingga indeks ungkapan menjadi lebih akurat.

2. Jumlah data observasi hendaknya lebih diperbanyak dengan periode pengamatan yang lebih panjang, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaanperusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Agustus 2006

Anastasia Indah Ayu Purnama, Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Ari Surya Darmawan.2014. Pengaruh Size, Profitabilitas, Laverage Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Csr Disclosure) Dalam LaporanTahunan Perusahaan Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Volume: 2 No. 1Tahun 2014

Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari, 210. Tobin’s Q dan Altman Z-Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan. Kajian Akuntansi. Vol.2.No.1

Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) (Studi Pada Bank Di Indonesia Periode Tahun 2007 - 2008).Universitas Diponegoro Semarang

Csuryana. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian.

http://csuryana.wordoress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/.Diakses pada tanggal 14 Mei 2014

Cahyonowati, Nur. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Undip

Ghozali, Imam., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan,Yuniati. 2000. Analisis Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Thesis, Universitas Indonesia, Jakarta

Hasibuan, Muhammad Rizal. 2001. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Emiten di BEJ dan BES, Tesis S2 Magister Akuntansi Undip

Hermi, H. O. (2014). Pengaruh Tanggung Jawab Soaial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010 Dan 2011).

Indrawan Danu Candra . 2011 . Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi Sarjana (S1) pada Program Sarjana Reguler II Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Kamil, Ahmad dan Antonius Herusetya. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi, 2(1).


(5)

Listyanti, Annavianti. 2011. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Reaksi Investor: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode Tahun 2008- 2009.Skripsi S1 Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro

Makmun. 2002. Efisiensi Kinerja Asuransi Pemerintah. Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol6.

Marina, yosi 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Study Empiris pada Perusahaan Pertambangan. Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unversitas Andalas , Vol 1 (2013) No 1

Marpaung 2008 . pengungkapan tanggung jawab sosial, struktur kepemilikan, leverege, profitabilitas, umur dan ukuran perusahaan

Marwata. 2001. “Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi 4.

Murtanto, 2006. Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social Responsibility, Media Akuntansi, edisi 53

Musirah 2010. Pengaruh Ukuran Perusahaa, Return On Asset (ROA), Financial Leverage danNet Profit Margin Tehadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII)

Nofandrilla. 2008. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi Mahasiswa S-1 Tidak Dipublikasikan. Surakarta: FE UNS.

Nurul Kusuma 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Mnajemen sebagai Variabel Pemoderating. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Pradipta, P. d. (2011). Pengaruh Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Makalah Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1-2.

Prayogi, 2003, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis Universitas Diponegoro.

Rawi. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Institusi, dan Leverage terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Thesis. Semarang: Universitas Diponegoro.


(6)

Rosmasita 2007 pengungkapan tanggung jawab sosial kepemilikan manajemen leverage ukuran perusahaan dan profitabilitas

Rustiarini, Ni Wayan. 2012. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi. Vil 2 No. Februari 2012

Saputra, Sandi Bagus 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajemen Dan Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Sembiring, Eddy Rismanda. 2003. Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan

pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya, 16 – 17 Oktober 2003. Sembiring, Eddy Rismanda 2005. Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta Sudana, I Made dan Putu Ayu. 2011. Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility pada Perusahaan GoPublic Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 4. No.1

Sulastini, Sri. 2007. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Undip (Tidak dipublikasikan)

Sulistyo , Heru, 2008, “Pelaporan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Jangka Panjang” , Jurnal Ekobis, Vol 9, Januari, No. 1.

Susilo, Y. Sri, dan kawan-kawan, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta

Weston, J. Fred, Eugene F.Brigham. 1990. Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan. Jakarta: Erlangga.

Wikipedia. - . Distribusi Normal. http://id.wikipedia.org/wiki/Distribusi_normal. Diakses pada tanggal 14 Mei 2014

Veronica, Theodora Martina,2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi . Universitas Gunadarma.

Vinola Herawati. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. 2008


Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 56 85

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

1 26 110

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133