BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Variabel Bebas
Variabel Terikat IMT
Kadar Serum PSA Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh didefinisikan sebagai hasil dari pembagian berat badan kg dengan kuadrat tinggi badan m
2
. Cara ukur IMT didapatkan
dengan memasukkan nilai berat badan dan tinggi badan yang terdapat dalam rekam medik kedalam rumus:
IMT =
BB kg TB
2
m
2
Alat ukur yang digunakan adalah rekam medik untuk melihat tinggi
badan dan berat badan, dan kalkulator untuk menghitung IMT menggunakan
formula IMT. Hasil perhitungan disesuaikan dengan skala ukur ordinal,
seperti tabel berikut: Tabel 3.1. Klasifikasi indeks massa tubuh di Indonesia
Klasifikasi IMT kg m
2
Kategori kurus 18,5
Kategori normal ≥18,5 - 24,9
Kategori BB lebih ≥25,0 - 27,0
Obese ≥27
Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Kadar Serum Prostate Specific Antigen Definisi kadar serum PSA adalah hasil pemeriksaan laboratorium
pasien dengan gejala LUTS dan dilampirkan dalam rekam medik. Cara ukur dengan observasi rekam medik dengan alat ukur yang di gunakan
adalah rekam medik. Hasil ukur kadar serum PSA berupa angka desimal positif yang dinilai berdasarkan skala ukur numerik.
3.3. Hipotesa
Ho: Tidak ada hubungan antara IMT dengan kadar serum PSA pada pasien poliklinik urologi RSUP H. Adam Malik
Ha: Ada hubungan antara IMT dengan kadar serum PSA pada pasien poliklinik urologi RSUP H. Adam Malik
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional potong lintang, dimana untuk mengetahui IMT dan kadar serum PSA
dilakukan pada waktu yang bersamaan dalam satu waktu. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Poliklinik Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan mulai Juni s.d.
November 2014. RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Sumatera Utara dan
sekitarnya sehingga cukup representatif untuk dijadikan acuan sumber data epidemiologi.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi