Peningkatan kadar PSA bisa terjadi pada keadaan BPH, infeksi saluran kemih dan kanker prostat sehingga dilakukan penyempurnaan dalam interpretasi
nilai PSA yaitu PSA velocity atau perubahan laju nilai PSA, densitas PSA dan nilai rata – rata PSA, yang nilainya bergantung kepada umur penderita.
Tabel 2.6. Rata-rata nilai normal kadar PSA menurut umur
Umur tahun Rata – Rata Nilai Normal PSA ngmL
40 – 49 0.0 – 2.5
50 – 59 0.0 – 3.5
60 – 69 0.0 – 4.5
70 – 79 0.0 – 6.5
Sumber : Dawson C. dan Whitfield H., 1996 dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2009
Pemeriksaan PSA di Negara Barat mempunyai hasil yang sangat sensitif namun tidak spesifik, yakni rata-rata mencapai tingkat sensitivitas lebih dari 90
dan spesifisitas kurang dari 25, untuk kadar nilai ambang PSA 4 ngml Brewer MK, 1999. Dan pada peningkatan nilai ambang PSA 10 ngml terjadi penurunan
sensitivitas menjadi lebih dari 75 sementara pada spesifisitas meningkat hampir dua kali lipat menjadi 48 Joseph E.,1991. Sedangkan di Indonesia sendiri,
penelitian mengenai nilai spesifisitas dan sensitivitas tentang pemeriksaan PSA baru dilakukan di RS Kariadi Semarang dengan hasil nilai spesifisitas meningkat
pada nilai ambang batas PSA 10 ngml dan nilai PSA 10 ngml menjadi nilai rekomendasi untuk dilakukan biopsi prostat sebelum diagnosis pasti kanker
prostat ditegakkan Erlangga N., 2007
2.3.3. Hal-hal yang Mempengaruhi Kadar Serum PSA
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kadar serum PSA, antara lain: a.
Usia Terjadi peningkatan kadar serum PSA seiring dengan bertambahnya usia.
Secara fisiologis, angka normal kadar PSA dalam darah meningkat sesuai dengan penambahan umur, yang disebut “age related PSA” Joseph E, 1991
dan Brawer MK, 1999. Hal ini terjadi karena terdapat penurunan fungsi
Universitas Sumatera Utara
kontrol metabolisme oleh tubuh dengan semakin bertambahnya usia Joseph E, 1991. Sehingga pemeriksaan PSA pada pasien yang sama jika dilakukan
secara rutin dan berkala, menunjukkan penurunan sensitivitas dan spesifisitas PSA terhadap kanker prostat.
b. Statin
Statin HMG-CoA reductase inhibitors merupakan preparat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Hasil penelitian M. H. Hager et
al. 2006 menunjukkan bahwa pertumbuhan prostat dan kanker prostat dipengaruhi oleh metabolisme kolesterol yang abnormal, dimana makin tinggi
kolesterol maka pertumbuhan prostat semakin meningkat. Selanjutnya, L Zhuang et al. 2005 dan K. Pelton 2012 mendapati bahwa penurunan
bioavaibilitas kolesterol menginduksi apoptosis sel prostat. Sang Hun Lee et al., 2013
c. Insulin
Pada penelitian yang dilakukan oleh Heiko Muller et al. 2009 mengenai “Hubungan Diabetes dan IMT terhadap PSA,” didapatkan hasil bahwa pasien
diabetes yang menggunakan pengobatan insulin cenderung memiliki kadar serum PSA yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien diabetes tanpa
pengobatan. Dimana pasien diabetes tanpa pengobatan ini memiliki kadar serum PSA yang relatif sama dengan pasien tanpa diabetes. Hal ini mugkin
dipengaruhi oleh insulin, bahkan pada penggunaan secara oral juga menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.
d. 5-
α-reductase inhibitors dan antiandrogen 5-
α-reductase inhibitors dapat menyebabkan sitoreduksi jaringan prostat Chiang et al., 2013 dan antiandrogen dapat menyebabkan penurunan kadar
testosterone yang berperan pada biokimia kelenjar prostat, sehingga penggunaan preparat ini dapat menurunkan kadar serum PSA.
Universitas Sumatera Utara
e. Trauma dan penyakit pada prostat dan saluran kemih
Akut retensi urine, akut atau kronik prostatitis, kateterisasi kurang dari 5 hari, dan operasi yang berhubungan dengan BPH kurang dari 3 bulan
merupakan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan trauma pada prostat, sehingga terjadi peningkatan kadar serum PSA.
2.4. Hubungan IMT dengan Kadar Serum PSA