Penegakan Hukum atas Wilayah Udara dalam Perspektif Hukum Internasional

Hakekat Operasi Pertahanan Udara adalah merupakan kegiatan sebagai upaya mempertahankan kedaulatan wilayah nasional terhadap setiap ancaman yang menggunakan media udara. Kegiatan tersebut pada dasarnya dilakukan secara terpadu yang melibatkan unsur-unsur TNI maupun Sipil yang mempunyai kemampuan Hanud. Karena itu, wujud ancaman udara yang dapat muncul setiap saat mengharuskan Kohanudnas melaksanakan Operasi Pertahanan Udara secara terus menerus agar setiap ancaman yang menggunakan media udara dapat diteksi dan diantisipasi sedini mungkin. Adapun kegiatan Operasi Hanud dilaksanakan pada masa damai dan perang, di mana ancaman udara yang dihadapi akan berpengaruh terhadap penggunaan kekuatan dan pelaksanaan Kodal.

E. Penegakan Hukum atas Wilayah Udara dalam Perspektif Hukum Internasional

Menurut hukum internasional, suatu negara dapat melakukan tindakan hukum dengan alasan “the Right of Self-Defence”, apabila: 1. Teritorialnya, kapal atau pesawat udara berkebangsaan dari negaranya berada dalam ancaman atau diserang: 2. Tindakan terpaksa diambil karena situasi diambil karena situasi sedemikian rupa sehingga tidak ada tindakan alternatif. 3. Tindakan yang diambil tidaklah berlebihan disproporsional dibanding dengan ancamanbahaya yang dihadapi. Disamping itu ada beberapa justifikasi yang lain, meskipun justifikasi berikut ini kurang kuat, yaitu: 1. Tindakan antisipasi sebagai pertahanan diri terhadap teroris Universitas Sumatera Utara 2. Tindakan balasan disebabkan karena kondisi yang tidak memuaskan atas negara lain yang telah melakukan pelanggaran terhadap kewajiban-kewajiban internasional; 3. Intersepsi atau pengalihan arah terhadap pesawat udara yang leintas di wilayah ADIZ disebabkan pesawat tersebut tidak menunjukkan indentitasnya; 4. Pengejaran hot pursuit terhadap pesawat udara yang melarikan diri dari wilayah yurisdiksinya; 5. Tindakan yang dipandang perlu untuk mencegah pembajakan 6. Diwilayah internasional yang secara temporer sedang ditetapkan sebagai zona militer, misalnya sedang untuk latihan perang atau uji coba senjata. F. Akibat Hukum Pelanggaran Wilayah Udara dengan Masuknya Pesawat Asing dalam Perspektif Hukum Internasional Sesuai dengan hak untuk mempertahakan diri the right of self-deference, pihak asing itu baik oleh pesawat udara militer maupun kapal perang asing, dapat dilakukan perlawanan dan penghancuran. 58 Hot pursuit merupakan suatu modus dalam penegakkan hukum. Istilah ini didapati dalam UNCLOS III Article 111. Modus ini mulanya dalam rangka penegakan hukum di wilayah laut terhadap kapal perang asing. Namun demikian dalam upaya pertahanan wilayah udara maka hot pursuit dapat dilakukan oleh pesawat-pesawat udara militer. Menurut UNCLOS III Article 111, yang dapat melakukan hot pursuit adalah; kapal perang dan atau pesawat udara militer, atau 58 Tricahyowibow.blogspot.com201212perjanjian-internasional.html, diakses tanggal 1 November 2014 Universitas Sumatera Utara kapal dan pesawat udara yang secara jelas oleh pemerintah dimana kapal pesawat itu terdaftar diberi tanda-tanda khusus sebagai kapalpesawat udara dalam Dinas Pemerintah Government Services yang memiliki wewenang untuk melakukan hot pursuit. Pesawat Udara Negara state aircraft RI selaku alat pertahanan dan keamanan negara hankam dapat melakukan hot pursuit untuk penegakan kedaulatan negara, baik di wilayah udara maupun di wilayah perairan. Tindakan hot pursuit untuk penegakan kedaulatan negara, baik di wilayah udara mupun di wilayah perairan. Tindakan hot pursuit pesawat udara asing telah melakukan pelanggaran terhadap perundang-undangan dan hak-hak negara RI, termasuk hak-hak negara RI, termasuk hak-hak di wilayah yurisdiksi yaitu di zona-zona laut dan udara. Hot pursuit itu, sesuai dengan hukum internasional dapat dilakukan dari laut teritorial hingga ke laut bebas hight sea. Hot pursuit harus diberhentikan segera apabila kapal laut asing yang dikejar itu telah memasuki wilayah teritorial negaranya sendiri, atau telah memasuki laut teritorial negara ketiga. Kiranya tindakan pengejaran hot pursuit oleh pesawat militer RI terhadap pesawat udara asing yang melakukan pelanggaran terhadap perundang-undangan dan kedaulatan RI dapat dilakukan mencapai batas-batas wilayah udara sebagaimanan batas-batas yang diperkenankan terhadap kapal laut asing. Sebagai perwujudan penegakan kedaulatan di udara, maka setiap oknum yang melakuan pelanggaran atau tidak kejahatan di wilayah yuridiksi suatu Universitas Sumatera Utara negera, diberikan sanksi sesuai dengan perundangan yang berlaku di negara dimana pelanggaran itu dilakukan. Bagi negara RI prosedur pemberian sanksi, jika menyangkut perbuatan pidana akan diproses sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP yaitu UU No. 8 tahun 1981 dengan sanksi pidana atau denda tertentu. Sedangkan jika menyangkut persoalan perdata akan diselesaikan dengan Hukum Acara Perdata, dengan pembebanan ganti rugi Liability sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan