Kekerasan Hardness Karakterisasi Sifat Mekanik

komposisi serat rami : serat buah pinang : karbon aktif : resin epoksi 70 : 10 : 10 : 10 dengan nilai yaitu 1,39 . Nilai daya serap air pada kanvas rem berbanding lurus dengan banyaknya komposisi bahan penguat serat rami sangat tinggi hal ini disebabkan karena bertambahnya pori-pori yang diakibatkan oleh berkurangnya bahan perekat untuk mengikat serat antara serat yang satu dengan serat lainnya sehingga oksigen terjebak dan masuk menyebabkan timbulnya gelembung gas pada permukaan kanvas rem tersebut.

4.3 Karakterisasi Sifat Mekanik

4.3.1 Kekerasan Hardness

Kekerasan merupakan ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaan. Pengujian kekerasan menggunakan persamaan 2.4 yang mengacu pada standar pengujian ASTM E 10-01 menggunakan metode Brinell yaitu menggunakan microhardness testing machine model karl frank dengan menekankan bola indentor bola baja dengan diameter 1,6 mm menggunakan beban 100 kg dengan waktu penahanan selama 30 detik.Dengan perhitungan yang sama, dapat dibuat grafik pengukuran nilai kekerasan material kanvas rem berbasis komposit serat rami dan serat buah pinang dengan perekat resin epoksi sebagai beriku : Gambar 4.4 Grafik Hubungan Antara Kekerasan Dengan Variasi Komposisi Pada Material Kanvas Rem Dalam Gambar 4.4 diatas menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh nilai kekerasan yang tinggi pada komposisi serat rami : serat buah pinang : karbon 100,252 x 10 3 43,339 x 10 3 20 40 60 80 100 120 50:10:10:30 55:10:10:25 60:10:10:20 65:10:10:15 70:10:10:10 K e k e r as an N m x 10 3 Variasi Komposisi Serat Rami : Serat Buah Pinang : Karbon Aktif : Resin Epoksi Kekerasan Vs Komposisi Universitas Sumatera Utara aktif : resin epoksi 50 : 10 : 10 : 30 dengan nilai kekerasan sebesar 100,252 x 10 3 Nm dan kondisi yang kurang optimum pada komposisi serat rami : serat buah pinang : karbon aktif : resin epoksi 70 : 10 : 10 : 10 dengan nilai kekerasan sebesar 43,339 x 10 3 Nm. Nilai kekerasan semakin menurun pada saat peningkatan massa fillernya serat rami dan serat buah pinang. Ini dikarenakan pada proses pembuatan dengan teknik konvensional cetak dan tekan memungkinkan distribusi antara matriks resin epoksi dengan penguat serat rami dan serat buah pinang yang tidak merata sehingga mengakibatkan tidak tercapainya ikatan antar permukaan dengan baik antar penyusun komposit. Selain itu adanya kekosongan antar partikel yang menyebabkan terjebaknya oksigen dalam sampel selama proses kompaksi serta adanya pengotor yang dapat menurunkan sifat kekerasan komposit tersebut.

4.3.2 Ketahanan Gesek Aus