aktif : resin epoksi 50 : 10 : 10 : 30 dengan nilai kekerasan sebesar 100,252 x 10
3
Nm dan kondisi yang kurang optimum pada komposisi serat rami : serat buah pinang : karbon aktif : resin epoksi 70 : 10 : 10 : 10 dengan nilai kekerasan
sebesar 43,339 x 10
3
Nm. Nilai kekerasan semakin menurun pada saat peningkatan massa fillernya serat rami dan serat buah pinang. Ini dikarenakan
pada proses pembuatan dengan teknik konvensional cetak dan tekan memungkinkan distribusi antara matriks resin epoksi dengan penguat serat rami
dan serat buah pinang yang tidak merata sehingga mengakibatkan tidak tercapainya ikatan antar permukaan dengan baik antar penyusun komposit. Selain
itu adanya kekosongan antar partikel yang menyebabkan terjebaknya oksigen dalam sampel selama proses kompaksi serta adanya pengotor yang dapat
menurunkan sifat kekerasan komposit tersebut.
4.3.2 Ketahanan Gesek Aus
Keausan merupakan hal yang terjadi pada setiap material yang mengalami gesekan friksi dengan material lain. Keausan bukan merupakan sifat dasar dari
suatu material, melainkan hubungan material dengan sistem luar kontak permukaan. Pengujian keausan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
material itu bisa digunakandipakai. Dengan perhitungan yang sama, dapat dibuat grafik pengukuran nilai keausan material kanvas rem berbasis komposit serat rami
dan serat buah pinang dengan perekat resin epoksi sebagai berikut :
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Keausan Dengan Variasi Komposisi Pada
Material Kanvas Rem
0,9259 5,864
1 2
3 4
5 6
7
50:10:10:30 55:10:10:25
60:10:10:20 65:10:10:15
70:10:10:10 K
e au
san k
g m
2
d e
t x
10
-2
Variasi Komposisi Serat Rami : Serat Buah Pinang : Karbon Aktif : Resin Epoksi
Keausan Vs Komposisi
Universitas Sumatera Utara
Dalam Gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh nilai keausan yang tinggi pada komposisi serat rami : serat buah pinang : karbon
aktif : resin epoksi 50 : 10 : 10 : 30 dengan nilai keausan sebesar 9,259 x 10
-3
kgm
2
.det. Ini menunjukan bahwa komposisi filler serat rami dan serat buah pinang yang sedikit memiliki laju keausan yang sangat kecil dikarena jumlah
komposisi resin epoksi yang tinggi sehingga membuat permukaan kanvas rem sedikit licin dimana semakin tinggi kadar resin epoksi maka kanvas rem tersebut
semakin mengeras saat temperatur naik. Sedangkan kondisi yang kurang optimum pada komposisi serat rami : serat
buah pinang : karbon aktif : resin epoksi 70 : 10 : 10 : 10 dengan nilai keausan sebesar 5,864 x 10
-2
kgm
2
.det. Nilai keausan semakin meningkat pada saat peningkatan komposisi serat rami. Ini dikarenakan adanya ketidakhomogenitas
campuran antara filler serat rami dan serat buah pinang dengan matriks resin epoksi yang membuat permukaan material kanvas rem tidak rata dan terbentuk
pori-pori yang menyebabkan transfer panas kurang sempurna sehingga meningkatnya kontak gaya gesek pada permukaan komposit kanvas rem. Selain
itu semakin tinggi tingkat kekerasan kanvas rem maka semakin kecil laju keausan yang ditimbulkan.
4.4 Karakterisasi Sifat Thermal