x
x c. Variabel dummy kebijakan fiskal tahun 2001 menunjukkan hasil yang positif
namun tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi tingkat pertumbuhan PDRB riil perkapita di kabupatenkota di Propinsi D.I.
Yogyakarta. Hal ini berarti tidak ada hubungan secara statistik antara penerapan kebijakan desentralisasi fiskal tahun 2001 dengan pertumbuhan
ekonomi daerah penelitian. Sehingga tidak dapat disimpulkan apakah pertumbuhan ekonomi kabupatenkota di Propinsi D.I.Y semakin tinggi
ataukah terjadi penurunan setelah kebijakan desentralisasi fiskal diterapkan pada tahun 2001. Selama ini terjadi kekhawatiran bahwa dengan kebijakan
desentralisasi fiskal dalam rangka otonomi daerah akan menyebabkan terjadinya kompetisi fiskal antar daerah. Dimana setiap daerah berlomba-
lomba untuk meningkatkan PAD melalui sektor pajak dan retribusi. Peningkatan pajak dan retribusi yang tidak dilakukan dengan hati-hati akan
mendorong terjadinya ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya menyebabkan lesunya kegiatan investasi dimana hal tersebut akan
berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu diperlukan kehati-hatian bagi pemerintah daerah dalam melakukan
pemungutan pajak dan retribusi. Jangan sampai terjadi keinginan untuk meningkatkan PAD justru berdampak negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi.
3. Azwar 2000, dalam studinya mengenai penerimaan pajak menyimpulkan
bahwa untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat ditempuh dengan 3 jalan, yaitu meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya;
xi
xi meningkatkan akuntabilitas pemerintah; dan meningkatkan penerimaan melalui
pajak daerah. Akuntabilitas Pemerintah: Desentralisasi diyakini merupakan suatu kebijakan yang dapat meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah. Hal
itu disebabkan oleh keyakinan bahwa kebijakan desentralisasi mampu mengurangi korupsi yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Seperti telah
disebutkan di atas bahwa pelimpahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan
terhadap pemerintahan yang menjalankan kebijakan terutama kebijakan- kebijakan yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Peningkatan Penerimaan
Daerah: Dengan meningkatnya kualitas pelayanan publik, maka pemerintah dapat menaikkan penerimaannya melalui sektor pajak. Masyarakat tidak akan
berkeberatan membayar untuk mendapatkan barang atau jasa publik yang sesuai dengan yang mereka butuhkan, pemerintah daerah diyakini lebih mengetahui
apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di wilayahnya daripada pemerintah pusat.
4. Imansyah 2005, dalam studinya tentang perkembangan ekonomi di Indonesia menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi dibahas hampir di semua sektor
yaitu sektor riil, sektor finansial, sektor eksternal dan sektor pemerintah. Khusus untuk investasi domestik dan asing diperoleh kesimpulan ada meningkat setelah
berfluktuasi pada kurun waktu tahun sebelumnya. Nilai persetujuan investasi asing USD 6,835.6 juta pada triwulan keempat 2003. Sementara nilai
persetujuan investasi domestik adalah Rp 32,280.1 milyar. Peningkatan persetujuan ini menunjukkan tingginya minat para investor untuk melakukan
xii
xii investasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh membaiknya berbagai indikator
ekonomi makro dan berbagai upaya pemerintah untuk menciptkakan perbaikan iklim investasi, terutama untuk menarik investasi asing mengenai penanaman
modal. 5. Sitompul 2006, dalam penelitiannya mengenai pengaruh investasi dan tenaga
kerja terhadap PDRB Sumatera Utara menyimpulkan bahwa pengaruh investasi, baik PMDN maupun PMA terhadap PDRB, dimana investasi tersebut juga akan
menyerap sejumlah tenaga kerja sehingga menjadi produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi, jumlah tenaga kerja dan
kondisi perekonomian Indonesia sebelum dan sesudah krisis ekonomi terhadap PDRB Sumatera Utara. Investasi PMDN tahun sebelumnya, investasi PMA
tahun sebelumnya dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap PDRB Sumatera Utara.
G. Kerangka Pemikiran