xlix
xlix ditunjukkan dengan nilai t-hitung 5.02690 yang lebih besar dari nilai t-
tabelnya 1,6955, H ditolak karena H
1
diterima sehingga PAD berpengaruh positif terhadap Pengeluaran Pemerintah.
b. Dana Perimbangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada masing- masing daerah Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah berpengaruh secara
signifikan terhadap pengeluaran pemerintah masing-masing daerah Kota dan Kabupaten tersebut, hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung 4.28797 yang
lebih besar daripada t-tabelnya 1,6955, H ditolak karena H
1
diterima sehingga Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Pengeluaran
Pemerintah. c. Jumlah Penduduk di masing-masing daerah Kota dan Kabupaten se Jawa
Tengah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai besaran pengeluaran pemerintah masing-masing daerah tersebut, hal ini ditunjukkan
dengan nilai t-hitung 3.46925 yang lebih besar daripada t-tabelnya 1,6955, H
ditolak karena H
1
diterima sehingga Jumlah Penduduk berpengaruh positif terhadap Pengeluaran Pemerintah.
2. Uji F-Statistik
Yaitu pengujian secara serempak hubungan variabel-variabel independen secara keseluruhan dengan variabel dependen, dengan membandingkan antara
F-hitung dengan F-tabelnya. F-hitung yang dihasilkan adalah 12.25116 dengan tingkat signifikansi
α= 5, α, k-1 n-k adalah 5, 3 31 = 2,69. Dengan F-hitung lebih besar daripada F-tabelnya maka H
ditolak, ini berarti variabel-
l
l variabel independen secara serempak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
3. Uji Koefisien R
2
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar variasi variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu
menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependennya. Dari perhitungan diperoleh hasil bahwa R
2
sebesar 0,8092 atau sekitar 80,92 dari variasi pengeluaran pemerintah masing-masing Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah
dapat dijelaskan oleh variasi Pendapatan Asli Daerah PAD masing-masing daerah, Dana Perimbangan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah masing-masing, dan jumlah penduduk pada daerah masing-masing.
4. Interpretasi
Dari hasil estimasi yang didapat, maka hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen dapat ditunjukkan sebagai berikut :
a. Variabel Pendapatan Asli Daerah PAD, mempunyai koefisien positif sebesar 0,55 yang berarti setiap ada kenaikan jumlah PAD pada masing-
masing daerah di Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan tingkat pengeluaran pemerintah pada masing-
masing daerah sebesar 0,55, dengan asumsi variabel yang lain tetap Cateris Paribus.
b. Variabel Dana Perimbangan DP, mempunyai koefisien positif sebesar 0,36 yang berarti setiap ada kenaikan jumlah Dana Perimbangan pada masing-
masing daerah di Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah sebesar 1 akan
li
li menyebabkan kenaikan tingkat pengeluaran pemerintah pada masing-
masing daerah sebesar 0,36 , dengan asumsi variabel yang lain tetap Cateris Paribus.
c. Variabel Jumlah Penduduk JP, mempunyai koefisien positif sebesar 1,77 yang berarti setiap ada kenaikan jumlah penduduk pada masing-masing
daerah di Kota dan Kabupaten se Jawa Tengah sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan tingkat pengeluaran pemerintah pada masing-
masing daerah sebesar 1,77, dengan asumsi variabel yang lain tetap Cateris Paribus.
5. Pembahasan