Tugas Keluarga Peran Keluarga

2.2.4. Tugas Keluarga

Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan Friedman, 2010, dalam Nuraenah, 2012 yang meliputi : a. kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan keluarga klien dengan halusinasi, keluarga perlu mengetahui peneyebab tanda-tanda klien kambuh. b. kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi anggota keluarga dengan halusinasi, menanyakan kepada orang yang lebih tahu. c. kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan merawat anggota keluarga dengan riwayat halusinasi. d. kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di masyarakat. e. Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.

2.2.5. Peran Keluarga

Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan sehat-sakit klien Friedman, 1998, Ngadiran, 2010. Umumnya mereka tidak sanggup merawatnya, setelah sebelumnya keluarga mencoba menyelesaikan masalah dengan anggotanya yang sakit dengan menyangkal bahwa mereka mempunyai masalah yang serius, atau melakukan kontrol yang berlebihan atau menarik diri, sehingga klien gangguan halusinasi biasanya dibawa ke Rumah Sakit setelah mereka lama berada di rumah Stuart Sunden, 2001, dalam Ngadiran, 2010. Universitas Sumatera Utara Keluarga yang menpunyai kemampuan mengatasi masalah akan dapat mencegah perilaku maladaptif pencegahan perimer, penanggulangan perilakumaladaptif pencegahan sekunder dan memulihkan perilaku adaptifpencegahan tersier sehingga derajat kesehatan klien dan keluarga dapat ditingkatkan secara optimal Keliat, 1995, dalam Ngadiran, 2010. Maka peran keluarga sangatpenting dari berbagi faktor: 1 Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungan. Keluarga merupakan istitusi untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap, perilaku Clenent Buchanan 1982, dalam Keliat 1995, dalam Ngadiran, 2010. Individu menguji perilakunya didalam keluarga dan umpan balik keluarga mempengaruhi individu dalam mengadopsi perilaku tersebut, semua ini merupakan persiapan individu untuk berperan di masyarakat. 2 Jika keluarga dipandang sebagai suatu sistem, maka gangguan jiwa halusinasi yang terjadi pada salah satu anggota dapat mempengaruhi seluruh sistem. Sebaliknya disfungsi keluarga dapat pula merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan pada anggota keluarga. 3 Berbagai pelayanan kesehatan jiwa bukan tempat klien untuk hidup, tetapihanya fasilitas yang membantu klien dan keluraga mengembangkan kemampuan dalam mencegah terjadinya masalah, memanggualngi berbagi masalah dan mempertahankan keadaan adaptif. Universitas Sumatera Utara 4 Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa salah satu faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa halusinasi adalah keluarga yang tidak tahu menangani perilaku di rumah. Ngadiran 2010, Peran keluarga dalam perawatan di rumah adalah : 1 Menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan menyenangkan sehingga membantu memulihkan kesehatan fisik, psikologis dan sosial yang memuaskan. 2 Mengatasi dan ikut bertanggung jawab atas terlaksananya pengobatan lanjutan difasilitas kesehatan yang ada dan pengawasan dalam pemberian obat di rumah. 3 Membantu pelaksanaan kegiatan sebelum dan setelah perawatan klien dan bertanggung jawab atas kemadirian klien. 4 Menjalankan kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan dalam rangka partisipasi dalam proses pengobatan dan pemulihan di rumah. 5 Menciptakan hubungan yang baik dengan lingkungan keluarga dan tetangga dalam rangka pemberian pengertian kepada masyarakat terkait tentang keadaan, perilaku dan penyakit klien sehingga bersifat positif, suportif dan membantu meneteramkan apabila klien memperlihatkan perilaku negatif. 6 Membantu mencari tempat kerja di masyarakat sehingga kondisi klien yang baik tetap dapat dipertahankan dan dikembangkan. 7 Berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam proses terapi keluarga. Dengan demikian, jelas sekali bahwa keluarga berperan penting dalam Universitas Sumatera Utara perawatan halusinasi dan peroses terjadinya penyesuaian kembali klien di rumah Oleh karena itu, peran keluarga dalam proses pemulihan, mencegah kekambuhan dan mengontrol halusinasi di rumah sangat diperlukan.

2.2.6. Kekuatan Keluarga

Dokumen yang terkait

Faktor Penyebab Kekambuhan Pasien Skizofrenia Menurut Persepsi Keluarga di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

4 17 86

Faktor Penyebab Kekambuhan Pasien Skizofrenia Menurut Persepsi Keluarga di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

0 0 10

Faktor Penyebab Kekambuhan Pasien Skizofrenia Menurut Persepsi Keluarga di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

0 0 2

Faktor Penyebab Kekambuhan Pasien Skizofrenia Menurut Persepsi Keluarga di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan

0 0 6

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 1 9

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 2

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 6

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 20

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 2 2

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 1 19