Gangguan jiwa dapat berdampak negatif pada keluarga. Stuart Laraia, 2001, dalam Suwardiman, 2011 dampak yang terjadi meliputi ; meningkatnya
konflik dan stress keluarga, saling menyalahkan satu sama lain, kesulitan untuk mengerti dan menerima keluarganya yang sakit, meningkatnya emosi ketika
berkumpul dan kehilangan energi, waktu, uang untuk merawat anggota keluarganya.
2.3.2. Pembagian Beban Keluarga
Pembagian beban keluarga juga disampaikan oleh Mohr 2006 dalam Ngadiran 2010 yaitu bahwa beban keluarga terbagi atas tiga jenis :
1 Beban Obyektif
Beban obyektif adalah masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan perawatan klien, yang meliputi; tempat tinggal, makanan, transportasi,
pengobatan, keuangan, intervensi krisis. Keluarga memerlukan biaya untuk klien di rumah sakit, mengantarkannya berobat. Hal ini akan semakin meningkat jika
berlangsung lama. 2
Beban Subyektif Beban subyektif adalah masalah yang berhubungan dengan kehilangan,
takut, merasa bersalah, marah dan perasaan negatif lainnya yang dialami oleh keluarga sebagai respon terhadap anggota keluarga yang gangguan jiwa. Perasaan
kehilangan timbul karena menganggap bahwa masa depan keluarga dan klien seolah telah berakhir Mohr, 2006, dalam Ngadiran, 2010. Perasaan takut,
meliputi takut akan kehilangan hartanya untuk mengobati anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Perasaan lain adalah perasaan marah terhadap diri
Universitas Sumatera Utara
sendiri, marah terhadap keluarga, bahkan terhadap Tuhan Mohr, 2006, dalam Ngadiran, 2010
3 Beban Iatrogenik
Beban yang tidak kalah pentingnya adalah beban iatrogenik yaitu beban yang disebabkan karena tidak berfungsinya sistem pelayanan kesehatan jiwa yang
tidak mengetahui teori keluarga. Beban iatrogenik itu meliputi tentang pelayanan yang di berikan oleh tenaga kesehatan : dokter, perawat, farmasi, gizi , pelayanan
dari tenaga penunjang lainya: sosial worker, analasis, administrasi, informasi .Hal ini mengakibatkan proses pengobatan dan pemulihan tidak berjalan sesuai yang di
harapkan. Sedangkan
menurut WHO
2008 dalam
Suwardiman 2011,
mengkategorikan beban keluarga dengan klien halusinasi dibagi kedalam dua jenis yaitu:
1. Beban obyektif, merupakan beban yang berhubungan dengan masalah dan
pengalaman anggota keluarga, terbatasnya hubungan sosial dan aktivitas kerja, kesulitan finansial dan dampak negatif terhadap kesehatan fisik
anggota keluarga. 2.
Beban subyektif, merupakan beban yang berhubungan dengan reaksi psikologis anggota keluarga meliputi perasaan kehilangan, kesedihan,
kecemasan dan malu dalam situasi sosial, koping, stress terhadap gangguan perilaku dan frustasi yang disebabkan karena perubahan
hubungan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi beban keluarga