Kekuatan Resin Komposit Pengerutan Ekspansi Termis Kelarutan

2.3.5 Resin Komposit Nano Hibrid

Resin komposit nano-hibrid adalah resin komposit yang dikembangkan dari campuran resin komposit nanofiller dan mikrofiller, suatu terobosan yang membuat peningkatan cukup signifikan dalah hal kandungan bahan pengisi dan peningkatan yang cukup besar pada sifat fisik material. Kandungan matriks pada komposit ini sama seperti pada komposit lainnya yaitu BIS-GMA konvensional yang dikembangkan oleh Bowen, tetapi beberapa tipe monomer ditambakan pada resin komposit nano-hibrid seperti monomer dimer acid base dimethacrylate dan monomer special urethane TGD-urethane. Ukuran partikel dari komposit ini rata-rata 1,005- 0,01 µm. 17 2.4 Sifat Resin Komposit 2.4.1 Sifat Mekanis Resin Komposit

2.4.1.1 Kekuatan Resin Komposit

Kekuatan merupakan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan kepadanya tanpa terjadi kerusakan. Kekuatan terdiri dari kekuatan kompresi compressive strentgth, kekuatan tarik tensile strength dan modulus elastic. Setiap resin komposit memiliki kekuatan yang berbeda-beda, misalnya kekuatan kompresi dari komposit tradisional 250-300 Mpa lebih rendah dari komposit hibrid 300-350 MPa. Komposit hibrid 70-90 MPa juga mempunyai kekuatan tarik yang lebih baik dari komposit microfiller 30-50 MPa. 11

2.4.1.2 Kekerasan Resin Komposit

Kekerasan dari komposit 22 – 80 kgmm 2 lebih rendah dari enamel 343 kgmm 2 dan amalgam 110 kgmm 2 . Kekuatan dari komposit biasa lebih baik daripada komposit dengan komposit dengan partikel microfine karena kekerasan dan fraksi volume dari partikel pengisinya. 11 Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Sifat Fisis Resin Komposit

Penyerapan air, solubilitas air, perubahan warna, working dan setting time, konduktivitas termal dan pengerutan saat polimerisasi merupakan sifat-sifat fisis dari resin komposit. Sifat fisis ini dapat mempengaruhi ketahanan jangka panjang dari restorasi resin komposit.

2.4.2.1 Pengerutan

Pengerutan polimerisasi volumetric bebas dipengaruhi langsung oleh oligomer dan bahan pengencer. Untuk komposit jenis mikrohibrid pengerutan hanya sekitar 0,6 - 1,4 , dan 2 - 3 untuk komposit jenis mikrofill. Pengerutan ini menyebabkan tekanan polimerisasi sebesar 13 MPa diantara komposit dan struktur gigi. Tekanan ini dapat menggangu ikatan antara komposit dan gigi, sehingga menimbulkan celah kecil yang dapat menyebabkan masuknya air liur .18

2.4.2.2 Ekspansi Termis

Koefisien ekspansi panas dari resin komposit berkisar antara 25-38 x 10 -6 ºC. untuk resin komposit microfiller adalah sebesar 55-68 x 0 -6 ºC. ekspansi termis dari resin komposit biasa lebih besar daripada komposit dengan partikel mikro, karena konduktivitas yang lebih tinggi dari filler anorganik dibandingkan dengan matriks polimer. 18

2.4.2.3 Kelarutan

Kelarutan air dari resin komposit bervariasi dari 0,25 – 2,5 mgmm 3 . Intensitas dan durasi dari penyinaran yang tidak adekuat dapat menyebabkan polimerisasi tidak maksimal, terutama pada bagian permukaan dari restorasi. Polimerisasi yang tidak adekuat menyebabkan lebih tingginya penyerapan air dan kelarutan dari komposit, secara tidak langsung hal ini juga dapat mempengaruhi stabilitas warna dari restorasi. 18 Universitas Sumatera Utara

2.4.2.4 Stabilitas Warna