BAB 5 PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata penyerapan air resin komposit nanofiller pada kelompok suhu 50ºC yaitu 0.000637, kelompok suhu 5ºC 0.000028,
dan kelompok suhu 37ºC 0.000244. Dari hasil uji statistik one way anova dapat dinyatakan bahwa nilai penyerapan air resin komposit pada ketiga kelompok suhu
tersebut tidak terdapat perbedaan dengan nilai signifikasi 0,423 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa diterima yang berarti tidak ada perbedaan penyerapan
air antara 3 kelompok suhu tersebut. Penyerapan air oleh resin komposit adalah suatu proses difusi yang terkontrol,
proses penyerapan air terjadi terutama di dalam matriks resin, air akan diserap oleh mariks polimer yang menyebabkan matriks komposit mengalami proses debonding
dan degradasi hidrolitik. Hal ini akan mempengaruhi sifat mekanik dari suatu bahan komposit. Ketika resin terendam oleh air, beberapa komponen seperti monomer yang
tidak bereaksi dan sejumlah filler, larut dan terlepas keluar dari komposit. Hal ini menyebabkan penurunan berat dan solubilitas dari bahan. Pelepasan komponen ini
juga dapat mempengaruhi perubahan dimensi dari komposit, kinerja klinis, aspek estetika dari restorasi, dan biokompabilitas dari material.
2
Penyerapan air dan kelarutan komposit terjadi dengan dua mekanisme, pertama proses penyerapan air yang dapat menambah berat material, kedua adalah
proses melepasnya fillers atau monomer yang mempengaruhi penurunan berat dari material Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyerapan air pada resin
komposit. Diantaranya adalah suhu, konsentrasi, tipe, ukuran, dan distribusi dari partikel filler dalam matriks resin.
9
Dari penelitian ini terlihat dalam kelompok suhu panas yaitu 50ºC memiliki nilai penyerapan air yang paling besar daripada kelompok lain nya yaitu 5ºC, dan
37ºC. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ricardo Walter dkk 2009 yang menyatakan bahwa meskipun efeknya bervariasi pada merek bahan,
resin komposit memiliki penyerapan air yang lebih besar ketika dipanaskan. Cynthia
Universitas Sumatera Utara
K.Y dkk 2006 yang juga menyatakan bahwa baik penyerapan air dan kelarutan resin komposit meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
9,10
Penelitian yang dilakukan oleh Myoung Uk Jin dan Sung Kyo Kim 2009 juga menyatakan bahwa perlakuan temperatur yang tinggi dapat mempengaruhi
kekuatan, kekerasan dan tingkat konversi dari bahan komposit. Pada penelitian nya mereka menyatakan bahwa pada saat komposit diberikan perlakuan suhu yang tinggi
maka mobilitas molekul air akan meningkat dan jaringan polimer dalam komposit akan mengalami peregangan sehingga terjadinya polimerisasi tambahan yang dapat
menyebabkan molekul air akan semakin banyak terserap oleh komposit.
23
Perlakuan suhu panas pada resin komposit dapat secara efektif menghomogenkan dan memodifikasi struktur rantai polimer dari komposit. Pada
temperatur panas yang tinggi juga dapat menimbulkan reaksi inisiasi. Bahkan, reaksi polimerisasi sendiri membuang panas karena sifat eksotermik dari reaksi. Banyak
penelitian yang menyatakan bahwa perlakuan suhu panas dapat mempengaruhi penyerapan air dan kelarutan resin komposit.
21
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa nilai penyerapan air pada suhu panas 50ºC yaitu
0,000637 mgmm
3
lebih besar dari nilai penyerapan air pada suhu ruangan atau suhu rongga mulut 37ºC yaitu 0,000244 mgmm
3
. Pengaruh temperatur terhadap penyerapan air dan kelarutan resin komposit
mempunyai dampak yang cukup besar. Pada suhu rendah ketika bahan masih dalam keadaan kental, difusi kelompok reaktif merupakan faktor dominan dalam reaksi
polimerisasi. Hal ini dapat berlangsung untuk waktu yang relatif cukup lama, sehingga bahan akan mendapat struktur non-homogen. Sedangkan pada reaksi
polimerisasi pada temperatur tinggi produk reaksi akan mempunyai struktur yang homogen, sehingga bahan menjadi keras dan rapuh. Temperatur resin mempengaruhi
proses polimerisasi dan secara konsekuen merubah susunan polimer dari bahan resin komposit.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh C.M Lee dkk 1997 yang menyatakan dalam penelitian nya bahwa penyerapan air dan kelarutan resin
komposit mempengaruhi dua hal penting yaitu degradasi dan kompabilitas biologis
Universitas Sumatera Utara
dari bahan komposit itu sendiri. Penyerapan air menyebabkan perubahan dimensi, perubahan warna, dan kerusakan dari kontur marginal bahan komposit. Penyerapan
air dan kelarutan berkontribusi pada kehilangan integritas marginal dari bahan komposit yang secara signifikan dapat menyebabkan kegagalan dalam restorasi.
24
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN