Tabel 1 Bakteri yang diisolasi dari saluran akar gigi dengan lesi periapikal
8
.
Nama Bakteri Insiden
Fusobacterium nucleatum 48
Streptococcus sp 40
Bacteriodes sp 35
Prevotella intermedia 34
Parvimonas micra 34
Pseudorami bacter 34
Peptostreptococcus anaerobius 31
Lactobacillus spp 32
Eubacterium lentum 31
Fubacterium spp 29
Camhylobacter spp 25
Peptostreptococus spp 15
Actinomyces spp 15
Mogibacterium timidum 11
Capnocytophaga ochracea 11
Eubacterium bracy 9
Selemonas sputigena 9
Veillonella parvula 9
Porphyromonas endodontalis 9
Prevotella buccae 9
Prevotella oralis 8
Propionibacterium propionicum 8
Prevotella denticola 6
2.2 Penggunaan Bahan Medikamen Saluran Akar
Bahan medikamen saluran akar adalah suatu medikamen yang diletakkan sementara pada saluran akar dengan kompabilitas yang baik dan ideal. Oleh karena
itu bahan medikamen harus memenuhi persyaratan yaitu harus memiliki aktivitas anti mikroba, bersifat menetralkan sisa debris dalam saluran akar dan dapat
mengkontrol atau mencegah nyeri setelah perawatan. Mikroorganisme yang dapat bertahan dan tidak dapat dicapai dengan menggunakan teknik preparasi chemo-
mechanical pada infeksi sekunder yang akan menyebabkan terjadinya lesi periapikal maka setelah dilakukan cleaning and shaping disertai dengan pemberian bahan
medikamen saluran akar. Sehingga keberhasilan perawatan saluran akar baik jangka
Universitas Sumatera Utara
panjang maupun pendek juga bergantung pada medikamen yang diletakkan dalam saluran akar pada waktu kunjungan.
1,4
Penggunaan bahan medikamen saluran akar dalam perawatan saluran akar dapat dibagi atas beberapa kelompok besar yaitu golongan fenol, aldehida, steroid,
kalsium hidroksida, antiniotik dan kombinasi. Salah satu medikamen tersebut yang paling sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi sejak tahun 1920 hingga saat
ini adalah kalsium hidroksida ����
2
.
4
Menurut Athanassiadis 2007 adanya aktivitas antimikroba kalsium hidroksida dengan pelepasan dan difusi dari ion OH
yang menyebabkan suasana alkali yang tinggi sehingga kondusif bagi hidupnya mikroorganisme.
1
Walaupun kalsium hidroksida direkomendasikan sebagai bahan medikamen saluran akar bukan berarti kalsium hidroksida dapat digunakan secara universal,
karena kalsium hidroksida tidak menunjukan kemampuan yang sama terhadap seluruh bakteri. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gomes et al 2002 menyatakan
bahwa Enterococcus faecalis adalah mikroorganisme yang menunjukkan zona hambat terkecil terhadap kalsium hidroksida dengan nilai hambat 0,7mm. Sedangkan
yang menunjukkan zona inhibisi terbesar adalah bakteri anaerob seperti Porphyromonas endodontalis, P. Gingivalis dan Prevotellaintermedianigrescens
dengan nilai hambat 6,2 mm dan pada Streptococcus mutans termasuk dalam katagori yang menunjukkan zona hambat kecil terhadap kalsium hidroksida yaitu dengan nilai
hambat 1,5mm.
5
Kalsium hidroksida juga memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh efek antimikroba yang maksimal. Untuk mendapatkan
pH 9 pH dimana sebagian besar mikroorganisme tidak dapat tumbuh, kalsium hidroksida memerlukan waktu 7 hari. Kalsium hidroksida dapat berkontak dengan
ion karbonat misalnya dari bakteri kemudian membentuk kalsium karbonat sehingga menyebabkan menurunnya pH basa menjadi 8 yang mengakibatkan
berkurangnya sifat antibakteri kalsium hidroksida.
1
Universitas Sumatera Utara
2.3 Daun Afrika Vernonia Amygdalina