Variable terkendali b. Variabel tidak terkendali Variabel Penelitiandan Definisi Operasional

Variable tergantung Pertumbuhan bakteri S.mutans pada media MHA dan MHB dengan pengukuran nilai KHM dan KBM Variabel bebas Ekstrak etano daun Afrika Vernonia amygdalina dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, 6,25 dan 3,125

a. Variable terkendali b.

Jenis dan asal daun Afrika Vernonia amydalina c. Berat daun Afrika sebelum pengeringan dan sesudah pengeringan 350gram d. Lama dan suhu pengeringandaun Afrika 40ºC e. Volume etanol yang dipakai 5 litter f. Konsentrasi etanolyang dipakai 70 g. Waktu Perendaman daun Afrika 15 menit h. Suhu saat perendaman daun Afrika 25ºC i. Waktu Perkolasi 2 minggu j. Nomor kertas saring yang dipakai Whatman No.42 k. Jumlah kertas saring saar perkolasi 3 lapis l. Kecepatan tetes cairan dalam perkolator 20 tetesmenit m. Suhu penguapan rotavapor 40ºC n. Waktu penguapan rotavapor 10jam o. Media pertumbuhan bakteri yaitu MHB dan MHA p. .Suhu inkubasi Streptococcus mutans 37ºC q. Waktu pembiakan Streptococcus mutan 24 jam r. Suspensi Streptococcus mutans ATCC 25175 s. Jumlah suspensi bakteri yang diteteskan tiap replikasi 1ml t. Jumlah bahan percobaan yang diteteskan ke media padat 50µl u. Suhu yang digunakan untuk menumbuhkan S.mutans 37ºC v. Sterilisasi alat, bahan coba, dan media

b. Variabel tidak terkendali

a. Lingkungan kondisi tanah dan iklim tempat tumbuh daun afrika b. Usia daun Afrika c. Perlakuan terhadap daun Afrika selama tumbuh d. Lama penyimpanan daun Afrika sampai proses ekstraksi e. Suhu penyimpanan daun Afrika sampai proses ekstraksi f. Lama penyimpanan, suhu saat pengiriman bahan coba daun Afrika sampai ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas kedokteran USU

4.4 Variabel Penelitiandan Definisi Operasional

Skema 2.Variabel penelitian Universitas Sumatera Utara 4.4.1 Variabel Penelitian 4.4.1.1 Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun Afrika Vernonia amydalina dalam pelarut etanol dengan konsentrasi 100, 50, 25,12,5, 6,25 dan 3,125.

4.4.1.2 Variabel Tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada media MHA dan MHB dengan pengukuran nilai KHM dan KBM.

4.4.1.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali pada penelitian ini terdiri dari : 1. Jenis dan asal daun Afrika Vernonia amygdalina 2. Berat daun AfrikaVernonia amygdalina sebelum pengeringan dan sesudah pengeringan 300gram 3. Lama dan suhu pengeringandaun AfrikaVernonia amygdalina 40ºC 4. Volume etanol yang dipakai 5 liter 5. Konsentrasi etanolyang dipakai 70 6. Waktu Perendaman daun Afrika Vernonia amygdalina 15 menit 7. Suhu saat perendaman daun AfrikaVernonia amygdalina 25ºC 8. Waktu perkolasi 2 minggu 9. Nomor kertas saring yang dipakai Whatman No.42 10. Jumlah kertas saring saat perkolasi 3 lapis 11. Kecepatan tetes cairan dalam perkolator 20 tetesmenit 12. Suhu penguapan rotavapor 40ºC 13. Waktu penguapan rotavapor 10jam 14. Media pertumbuhan bakteri yaitu MHB dan MHA 15. Suhu inkubasi Streptococcus mutans 37ºC 16. Waktu pembiakan Strptocuccus mutans 24 jam Universitas Sumatera Utara 17. Suspensi Streptococcus mutans ATCC 25175 18. Jumlah suspensi bakteri yang diteteskan tiap replikasi 1ml 19. Jumlah bahan percobaan yang diteteskan ke media padat 50µl 20. Suhu yang digunakan untuk menumbuhkan Streptococcus mutans 37ºC 21. Sterilisasi alat, bahan coba dan media.

4.4.1.4 Variabel Tidak Terkendali

Variabel tidak terkendali pada penelitian ini terdiri atas : 1. Lingkungan kondisi tanah dan iklim tempat tumbuh daun afrika 2. Usia daun Afrika 3. Perlakuan terhadap daun Afrika selama tumbuh 4. Lama penyimpanan daun Afrika sampai proses ekstraksi 5. Suhu penyimpanan daun Afrika sampai proses ekstraksi 6. Waktu dan suhu penyimpanan bahan coba sebelum ke laboratorium mikrobiologi fakultas kedokteran USU.

4.4.2 Definisi Operasional

Tabel 2.Definisi Operasional Variabel Bebas No. Variabel Definisi Operasional Satuan Ukur Skala Ukur Alat Ukur 1 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 100, Ekstrak kental daun Afrika sebanyak1 ml dakan tabung reaksi tanpa dilarutkan dengan aquabides. mililiter Nominal Electronic balance, Mikropipet 2 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 50, Ekstrak yang didapat dengan mengambil 0,5ml dari konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika 100. Dan dilarutkan dalam 0,5 ml aquabides. Milliliter Nominal Mikropipet 3 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 25, Ekstrak yang didapat dengan mengambil 0,25ml dari konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika 50. Dan dilarutkan dalam 0,75 ml aquabides. Milliliter Nominal Mikropipet Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Lanjutan No. Variabel Definisi Operasional Satuan Ukur Skala Ukur Alat Ukur 4 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 12,5, Ekstrak yang didapat dengan mengambil 0,125ml dari konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika 25 dan dilarutkan dalam 0,875 ml aquabides. Milliliter Nominal Mikropipet 5 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 6,25, Ekstrak yang didapat dengan mengambil 0,0625ml dari konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika 12,5 dan dilarutkan dalam 0,9375mlaquabides. Mililiter Nominal Mikropipet 6 Ekstrak etanol daun Afrika konsentrasi 3,125, Ekstrak yang didapat dengan mengambil 0,0416ml dari konsentrasi ekstrak etanol daun Afrika 6,25 dan dilarutkan dalam 0,958 ml aquabides Milliliter Nominal Mikropipet Variabel Tergantung No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Skala Ukur Alat Ukur 1 KHM Kadar hambat maksimal Konsentrasi minimal bahan coba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri 50 setelah diinkubasi 24 jam. CFUml colony forming unitmillimeter Rasio Visual 2 KBM Kadar bunuh minimal Konsentrasi minimal bahan coba yang dapat membunuh 99.9 bakteri setelah di inkubasi 24 jam. CFUml colony forming unitmillimeter Rasio Visual 4.5 Metode Penatalaksanaan Penelitian 4.5.1 Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

39 299 83

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Fusobacterium Nucleatum (Penelitian InVitro)

12 103 68

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernoniaamygdalina) Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar Terhadap Enterococcus Faecalis(Secarain Vitro)

21 182 71

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

0 0 14

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

0 1 6

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

1 1 11

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

1 1 4

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai bahan Alternatif medikamen saluran akar terhadap Streptococcus mutan (in vitro)

0 0 27

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

1 2 5

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina) sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Porphyromonas gingivalis (In Vitro)

0 0 12