Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pengungkapan informasi di dalam perusahaan terdiri atas pengungkapan yang bersifat wajib dan pengungkapan yang bersifat sukarela. Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagaimana diatur di dalam keputusan Ketua Bapepam dan LK KEP- 431BL2012 tentang pengungkapan informasi dalam laporan tahunan.. Selain pengungkapan wajib, perusahaan juga seringkali menyajikan pengungkapan sukarela, yakni pengungkapan yang tidak memiliki tuntutan untuk wajib diungkapkan namun dengan adanya pengungkapan sukarela tersebut, diharapkan akan dapat memenuhi ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat pengungkapan wajib dan sukarela, dan penelitian ini fokus pada tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai perusahaan, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, persentase saham publik, likuiditas, dan tipe auditor mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2013 dan 2014. Penelitian ini menggunakan 206 perusahaan sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan metode purposive sampling. Universitas Sumatera Utara Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Nilai perusahaan yang menggunakan proksi price to book value ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. 2. Leverage perusahaan dengan menggunakan proksi total liability to total asset ratio ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. 3. Ukuran perusahaan dengan menggunakan proksi logaritma natural total aset ditemukan tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. 4. Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan proksi return on equity ROE ditemukan mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela secara positif dan signifikan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin luas juga tingkat pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan. 5. Persentase saham publik ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pegungkapan sukarela perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 6. Likuditas yang diukur dengan menggunakan proksi current asset to short term liability ditemukan tidak mempengaruhi terhadap tingkat pegungkapan sukarela perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. 7. Tipe auditor yang diukur menggunakan variabel dummy ditemukan tidak mempengaruhi terhadap tingkat pegungkapan sukarela perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. 8. Nilai perusahaan, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, persentase saham publik, likuiditas, dan tipe auditor secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5.2 Keterbatasan Peneltian