Batasan Operasional Penelitian Defenisi variabel Operasional

3.4 Batasan Operasional Penelitian

Berdasarkan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini memberikan batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat dependent variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan sukarela. 2. Variabel bebas independent variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, persentase saham publik, likuiditas, dan tipe auditor. 3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria penelitian yakni sebesar 103 perusahaan selama 2 tahun yang mencakup tahun 2013 dan 2014 sehingga total sampel penelitian adalah sejumlah 206 perusahaan.

3.5 Defenisi variabel Operasional

Defenisi operasional membantu peneliti dalam membatasi rumusan masalah yang akan diteliti dengan menjadikan konsep yang masih bersifat abstrak menjadi operasional sehingga memudahkan proses pengukuran variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 3.5.1 Variabel Bebas Independent Variabel Variabel bebas Independent Variabel adalah variabel yang mempengaruhi atau yang akan menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel independen. Adapun variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, persentase kepemilikan publik, likuiditas, dan tipe auditor. 3.5.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan ini dinilai dengan menggunakan rasio price to book value PBV. Adapun rumus mencari PBV adalah: Price to book value ratio = Universitas Sumatera Utara 3.5.1.2 Leverage Leverage menunjukkan penggunaan hutang dalam membiayai perusahaan yang dapat mengakibatkan timbulnya resiko keuangan. Penggunaan leverage pada suatu perusahaan dikatakan menguntungkan apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana melalui hutang tersebut mengalami peningkatan dari beban tetap penggunaan hutang tersebut. Ratio of debt to total asset = 3.5.1.3 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, nilai pasar saham, atau penjualan. Proksi ukuran perusahaan yang digunakan adalah natural logaritma dari total aset perusahaan dari laporan posisi keuangan tiap-tiap perusahaan. Perhitungan atas proksi ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan Meek et al 1995. Total aset dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai pasar saham dan nilai penjualan. Ukuran perusahaan SIZE = Log Natural Total Asset 3.5.1.4 Profitabilitas Universitas Sumatera Utara Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Tanpa adanya keuntungan profit, maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Dalam penelitian ini digunakan rasio return on equity ROE dengan rumus: ROE = 3.5.1.5 Persentase Saham Publik Kepemilikan saham oleh publik diartikan sebagai seberapa besar porsi saham yang dimiliki oleh masyarakat. Kepemilikan saham oleh publik juga merupakan suatu variabel yang penting untuk diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Wardani menunjukkan bahwa porsi kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Adapun persentase saham publik dihasilkan dari rumus: Persentase saham publik = x 100 Universitas Sumatera Utara 3.5.1.6 Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian yang dilakukan Wardani menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh tingkat likuiditas. Likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio CR yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Current ratio = 3.5.1.7 Tipe Auditor Pada penelitian ini, auditor diklasifikasikan menjadi dua kategori yakni auditor yang masuk dalam big four auditor dan yang tidak termasuk dalam empat besar KAP. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy dimana perusahaan yang diadit oleh KAP big four diberi nilai 1 dan jika tidak diberi nilai 0. 3.5.2 Variabel Terikat Dependent Variable Adapun variabel terikat yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan sukarela. 3.5.2.1 Tingkat Pengungkapan Sukarela Variabel terikat dependent variable dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan sukarela, yakni pengungkapan yang tidak memiliki tuntutan untuk wajib diungkapkan ole perusahaan namun dengan adanya Universitas Sumatera Utara pengungkapan sukarela tersebut, diharapkan akan dapat memenuhi ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder. Indeks pengungkapan sukarela di dapat dengan membagi jumlah butir informasi yang diungkapkan dengan semua butir informasi sukarela yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator yang digunakan oleh Botosan 1997 mengenai indikator pengungkapan sukarela. Jumlah indikator maksimal yang tercantum adalah 42 item. Adapun indikator- indikator pengungkapan sukarela yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Latar belakang informasi Background information a. Tindakan yang diambil selama tahun tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan didiskusikan. b. Tindakan yang direncanakan untuk diambil dalam tahun-tahun mendatang didiskusikan. c. Rencana waktu time frame untuk pencapaian tujuan perusahaan diberikan. d. Pengaruh barrier to entry pada profit yang sedang berjalan current profits didiskusikan. e. Pengaruh dari barrier to entry pada profit di masa mendatang didiskusikan. f. Pengaruh persaingan tersebut terhadap profit yang sedang berjalan current profit didiskusikan. Universitas Sumatera Utara g. Pengaruh dari persaingan pada profit di masa mendatang didiskusikan. h. Karakteristik khusus produk-produk tersebut didiskusikan. i. Pasar-pasar utama diidentifikasikan. j. Karakteristik khusus dari pasar-pasar tersebut digambarkan.  Statistika nonkeuangan penting Key non-financial statistics a. Kompensasi rata-rata tiap karyawan. b. Order cadangan order backlog. c. Persentase order backlog yang dikirimkan tahun depan. d. Persentase penjualan pada produk yang didesain dalam lima tahun terakhir. e. Jumlah dolar atau rupiah order baru yang terjadi tahun ini. f. Unit yang dijual. g. Harga jual unit. h. Pertumbuhan dalam unit yang dijual. i. Tingkat kerusakan rejection defect rates. j. Production lead time. k. Umur karyawan penting. l. Pertumbuhan penjualan pada daerah utama yang tidak dilaporkan sebagai segmen geografik. m. Break- even sales Rp’s. n. Volume bahan baku yang dikonsumsi. Universitas Sumatera Utara o. Harga bahan baku yang dikonsumsi. p. Rasio input terhadap output. q. Umur rata-rata karyawan-karyawan penting. r. Pertumbuhan penjualan dari produk utama yang tidak dilaporkan sebagai segmen produk.  Informasi yang diproyeksikan Projected information a. Pengaruh kesempatan yang tersedia bagi perusahaan dalam future sales atau profit. b. Pengaruh dari risiko yang dihadapi perusahaan pada future sales atau future profit didiskusikan. c. Suatu perkiraan forecast dari market share diberikan. d. Suatu proyeksi cash flow diberikan. e. Suatu proyeksi dari pengeluaran modal capital expenditure di masa mendatang. f. Suatu proyeksi dari pengeluaran di masa mendatang dalam RD. g. Suatu proyeksi dari future profits diberikan untuk segmen tunggal. h. Suatu proyeksi dari future sales diberikan untuk segmen tunggal. i. Suatu proyeksi dari future profits diberikan untuk multisegmen. j. Suatu proyeksi dari future sales diberikan. Universitas Sumatera Utara  Management Discussion and Analysis penjelasan atas perubahan harus diberikan a. Perubahan dalam cost of goods sold. b. Perubahan dalam cost of goods sold dalam persentase dari penjualan. c. Perubahan dalam gross profit. d. Perubahan dalam gross profit dalam persentase dari penjualan. e. Perubahan dalam pengeluaran modal atau RD. f. Perubahan dalam pangsa pasar market share. Penelitian yang dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri menggunakan indeks pengungkapan sukarela diukur dengan cara sebagai berikut : 1. Memberi skor satu untuk setiap butir pengungkapan sukarela yang diungkapkan di laporan keuangan dan jika tidak diungkapkan diberi nilai nol. 2. Skor yang diperoleh perusahaan dijumlahkan untuk mendapat skor total. 3. Mengitung indeks pengungkapan sukarela dengan cara membagi skor total yang diperoleh perusahaan dengan skor maksimal jika semua skor diungkapkan. Universitas Sumatera Utara 4. Skor pengungkapan maksimum adalah skor yang didapatkan apabila seluruh elemen pengungkapan sukarela diungkap oleh perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan. Semakin banyak skor pengungkapan sukarela yang diungkapkan maka semakin besar pula indeks pengungkapan sukarela yang diperoleh perusahaan. Perusahaan dengan angka indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan melakukan praktek pengungkapan sukarela secara lebih komprehensif dibanding perusahaan lainnya. Indeks pengungkapan sukarela = Tabel 3.2. Ringkasan Variebel Operasional Variabel Defenisi Pengukuran Skala Variabel Dependen 1. Pengungkapan sukarela Banyaknya informasi tambahan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Indeks pengungkapan sukarela = ⅀butir informasi yang diungkapkan : ⅀semua butir informasi sukarela yang telah ditentukan Rasio Variabel independen 1. Nilai Kondisi tertentu yang telah dicapai perusahaan sebagai Price to book value ratio = Rasio Universitas Sumatera Utara perusahaan gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan 2. Leverage Suatu ukuran untuk menilai risiko struktur pendanaan perusahaan Ratio of debt to total asset = Rasio 3. Ukuran perusahaan Besar kecilnya perusahaan berdasarkan total aset yang dimilikinya Ln Total Aset Rasio 4. Profitabilitas Kemampuan suatu perusahaan untuk menyediakan reward keuangan yang cukup untuk memberikan daya tarik dan menjaga pendanaan perusahaan. ROE = Rasio 5. Persentase Saham Publik Seberapa besar porsi saham yang dimiliki oleh masyarakat. Persentase saham publik = x 100 Rasio 6. Likuiditas Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya Current ratio = Rasio Universitas Sumatera Utara 7. Tipe Auditor Tipe auditor adalah jenis auditor yang mengaudit perusahaan tersebut. Pengukuran variabel ini menggunakan variabel dummy dimana perusahaan yang diadit oleh KAP big four diberi nilai 1 dan jika tidak diberi nilai 0. Nominal 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif