Variabel Dependent. Analisis Statistik Deskriptif

2. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependent.

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau variabel lainnya Sugiyono,2008. Variabel Independen yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan dan profitabilitas. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Profitabilitas. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas adalah gross profit margin, operating profitmargin, net profit margin, Return on Equity dan Return on Assets Syamsudin, 1985:55, dalam Nistantya ,2010. Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan rasio return onassets yang diambil dari data keuangan perusahaan perbankan yang menjadi objekpenelitian, yang listing pada Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 ROA Return On Assets menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Pada dasarnya ROA terdiri atas dua komponen penyusun rasio, yaitu income dan expense control termasuk pajak.

2. Variabel Independen

Variabel dependen disebut juga dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. “Variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau variabel bebas” Erlina, 2011:36. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

a. Corporate Social Responsibility

Variabel independen dalam penelitian ini adalah implementasi corporatesocial responsibility. Atribut dari CSR yang sering digunakan pada setiap penelitianadalah berbeda-beda. Hal ini terjadi karena kinerja tanggung jawab sosial perusahaan sulit untuk diukur, jadi itu sebabnya studi-studi sebelumnya atas hubungan antara kinerja sosial perusahaan dengan kinerja keuangan menggunakan pendekatan Total Pendapatan ROA = Total Aset yang berbeda pada kinerja sosial perusahaan. Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga kategori dari enam kategori indikator corporate social responsibility menurut GRI yang ada. Sen dan Bhattacharya 2001 , dalam Nistantya, 2010 menjelaskan bahwa terdapat enam hal pokok yang termasuk dalam CSR yaitu ; 1 Community support, yaitu dukungan pada program pendidikan, kesehatan, kesenian, dan sebagainya. 2 Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik, atau ras tertentu. 3 Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja. 4 Environment, menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. 5 Non-US operations, perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapat kesempatan bekerja, antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri abroad operations. 6 Product. Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan produk, dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang recycled. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika memenuhi tiga kategori menurut GRIdan 0.

b. Nilai Perusahaan

Variabel terikat dependent variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan dari setiap sampel penelitian yang digunakan. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin 1967. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi dalam kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copelan 2002, Lindenberg dan Ross 1981 yang dikutip oleh Darmawati 2004, dalam Kusumadilaga, 2008, menunjukkan bagaimana rasio Q dapat diterapkan pada masingmasing perusahaan. Perhitungan yang digunakan untuk mengitung nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q rasio sebagai berikut : MVE + D Tobin’s Q = BVE + D Keterangan : MVE Equity Market Value = harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar . BVE Equity Book Value = total aset – total kewajiban D = nilai buku total hutang.

c. Kualitas Audit

Kualitas audit dinilai dengan menggunakan reputasi KAP Kantor Akuntan Publik. Ukuran KAP dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The Big Four dan KAP Non Big Four. Hal ini dikarenakan auditor yang bekerja pada KAP yang berafiliasi dengan The Big Four memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Barnes dan Huan, 1993, dalam Ompusunggu, 2014 menyatakan bahwa KAP yang gagal dan tidak menjelaskan going concern pada opini auditnya menunjukkan bahwa auditor tersebut lebih mementingkan aspek komersial. Hal ini berdampak buruk pada citra auditor dan hilangnya kepercayaan investor terhadap auditee. Semakin tinggi kualitas auditor cenderung meningkatkan kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern demi menjaga reputasi mereka. Adapun KAP The Big Four adalah: 1 Price Water House Coopers PWC, yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan. 2 Deloitte Touche Tohmatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan. 3 Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, yang bekerjasama dengan KAP Siddharta dan Widjaja. 4 Ernst and Young EY, yang bekerjasama dengan KAP Purwantoro, Sarwoko, dan Sandjaja. Suherman Surja. Manao dan Nursetyo, 2002 , dalam Pandiangan 2013 menggunakan Big Five Firms dan Non Big five Firms sebagai Proksi dari kualitas audit. Tetapi penelitian ini menggunakan Big Four Firms dan Non Big Four Firms karena KAP Arthur Andersen telah collapse. Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The big four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP The big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non The big-four.

E. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, yaitu tahun 2010 sampai tahun 2013. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia digunakan sebagai populasi karena selain perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan kepada pihak luar perusahaan, terutama para stakeholder. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria; 1. Perusahaan tersebut mengungkapkan laporan CSR dalam laporan tahunan untuk periode akuntansi tahun 2010-2013 yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Artinya, informasi yang terdapat dalam laporan tahunan tersebut adalah accestable. 2. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen yang lengkap selama tahun 2010-2013. 3. Mengungkapkan aktivitas Corporate Social Responsibility CSR secara berturut-turut selama periode penelitian. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai 2013 baik milik swasta maupun milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara, namun dalam penelitian ini menggunakan 18 perusahaan manufaktur memenuhi kriteria yang ada. Berdasarkan kriteria tersebut, 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan 66 unit analisis 18 x 4 tahun yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel No Kode Nama Perusahaan Kriteria Pemilihan Sampel Sampel 1 2 3 1 MBTO PT. Mustika Ratu Tbk   X - 2 AUTO PT. Astra Auto Part Tbk.    1 3 LION PT. Lion Metal Works Tbk  X X - 4 GDYR PT. Malindo FeedmillTbk.    2 5 KRAH PT. Grand Cartech Tbk   X - 6 NIPS PT. Nipress Tbk  X X - 7 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk    3 8 PRAS PT. Prima alloy steel Universal Tbk   X - 9 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk   X - 10 POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk    4 11 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk   X - 12 GJTL PT. Gajah Tungal Tbk   X - 13 PBRX PT. Pan Brothers Tbk    5 14 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk    6 15 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk    7 16 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk   X - 17 SIPD PT. Sierad Produce Tbk    8 18 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sempurna Tbk .    9 19 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk.    10 20 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk    11 21 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.   X - 22 UNSP PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk    12 23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk    13 24 ULTJ PT. Ultra Milk Industryand Trading Company Tbk   X - 25 STTP PT. Siantar Top Tbk   X - 26 MERK PT Merck Tbk   X - 27 INAF PT. Indo Farma Tbk   X - 28 TPIA PT. Chandra Asri Petroch e mical Tbk    14 29 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk    15 30 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk   X - 31 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk   X - 32 BRPT PT. Barito Pasific Tbk  X X - 33 CPIN PT. Charoen Pokhpand Indonesia Tbk  X X - 34 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk.    16 35 ICBP PT. Indofood CBP Suks e s Makmur Tbk.    17 36 UNVR PT. Unilever Indones i a Tbk.    18 Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 Sumber: www.idx.go.id

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data kuantitatif. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2010 dan 2013 pada perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. No Kode Nama Perusahaan 1. AUTO PT. Astra Auto Part Tbk. 2. GDYR PT. Malindo FeedmillTbk. 3. POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk 4. KRAS PT. Krakatau Steel Tbk 5. PBRX PT. Pan Brothers Tbk 6. TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 7. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk 8. SIPD PT.Sierad Produce Tbk 9. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sempurna Tbk . 10. PTSN PT. Sat Nusapersada bk. 11. KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 12. UNSP PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk 13. GGRM PT. Gudang Garam Tbk 14. TPIA PT. Chandra Asri Petroch e mical Tbk 15. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 16. JECC PT. Jembo Cable Company Tbk 17. ICBP PT. Indofood CBP Suks e s Makmur Tbk. 18. UNVR PT. Unilever Indones i a Tbk.

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung berbagai data yang berhubungan dengan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS Versi 16.0. Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel independen dengan variabel dependen Situmorang, dkk, 2008:109. Terdapat empat analisis yang digunakan dalam pengujian ini, yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji model goodness of fit dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujiannya dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansinya diatas 0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya dibawah 0,05 maka data dikatakan tidak normal Situmorang dkk, 2008:62.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas independen dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya dependen menjadi terganggu. Pengujian multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation factor VIF antar variabel independen. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variavel independen lainnya. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,1 atau VIF 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi– Y sesungguhnya yang telah di – studentized. Dasar analisis : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode saat ini t dengan periode sebelumnya t -1. Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson D-W. Menurut Singgih Santoso 2000, jika angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. Berikut ini adalah kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi. 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi linear. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2006 : 225. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh kualitas audit X1, Corporate Social Responsibility ,X2, Nilai Perusahaan X3, dan Kualitas Audit tahun sebelumnya X4 terhadap Profitabilitas. Pengujian dilakukan pada tingkat signifikasi α 5 . Adapun kriteria pengujian hipotesis yaitu: Ha diterima jika α 5 dan Ha tidak dapat diterima jika α 5 . Analisis statistik untuk pengujian hipoteis dilakukan dengan model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X1, X2 dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut: YI = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e

a. Uji Signifikansi Secara Serempak Uji Statistik F

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu atau parsial variabel independen mempunyai pengaruh terhadap Profitabilitas, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan t atau p value 5. H1:,Corporate Social Responsibility H2:Nilai Perusahaan, H3: Kualitas Audit masing-masing dengan menggunakan uji-t, dalam hal ini adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima apabila t hitung t table Ha diterima apabila t hitung t table

b. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Uji Regresi Parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Pengujian melalui uji t dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut. 1 Apabila t-hitung t- tabel, pada α 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan yang berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Apabila t-hitung t- tabel, pada α 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan yang berarti bahwa secara parsial variable. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN D. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari internet melalui situswww.idx.co.id.Data yang digunakan merupakan data laporan auditor independen yang dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur pada tahun 2010-2013. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda.Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 18.Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output- output sesuai metode analisis data yang ditentukan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2010-2013, sehingga sampel amatan menjadi 18 x 4 tahun = 72 sampel. Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada lampiran .

E. Analisis Hasil Penelitian

5. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilaimaksimum, nilai rata-rata, median, variance, serta standar deviasi data yangdigunakan dalam penelitian. Dimana komponen-komponen statistik deskriptifdapat dijabarkan sebagai berikut: a. Nilai rata-rata adalah jumlah seluruh angka pada data yang dibagi denganjumlah data yang ada, b. Median adalah nilai tengah setelah data diurutkan dari angka terkecil ke angka tertinggi. c. Range adalah selisih dari nilai tertinggi dengan nilai terendah dalam suatukumpulan data. d. Standard deviation adalah nilai simpangan baku. Semakin kecil nilainya,maka data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata- rata, e. Variance adalah jumlah selisih anatara data dengan rata-rata data dankemudian dibagi denngan jumlah data dikurangi 1 n-1 atau nilai kuadratdari standard deviation. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Berdasarkan data dari table 4.1 dapat dijelaskan bahwa: a. Variabel Corporate Social Responsibility yang diungkapkan CSR memiliki jumlah sampel N sebanyak 72, dengan nilai minimum 0, makimum 1, mean 0,76 dan standart deviation 0,428. b. Variabel Nilai Perusahan memiliki jumlah sampel N sebanyak 72, dengan nilai minimum 1,79 nilai maximum 367,92 mean 95.8158 dan standart deviation 77.17831 c. Variabel Kualitas Audit memiliki jumlah sampel N sebanyak 72, dengan nilai minimum 0,00 nilai maximum 1,00 mean 0,56 dan standart deviation 0,500 d. VariabelProfitabilitas memiliki jumlah sampel N sebanyak 72, dengan nilai minimum 0,10, nilai maximum 51.70, mean 10.9606dan standart deviation 12.47283 e. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 72. Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation CSR 72 1 1 .76 .428 Nilai_Perusahaa n 72 367.92 1.79 369.71 95.8158 77.17831 Kualitas_Audit 72 1 1 .56 .500 Profitabilitas 72 51.60 .10 51.70 10.9606 12.47283 Valid N listwise 72

6. Uji Asumsi Klasik e.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

7 90 112

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 8

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 12

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL R

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Tinjauan Teoritis : Profitabilitas - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 15