Kerangka Konseptual Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Penelitian Populasi dan Sampel

Natural • Pertumbuhan perusahan diukur dengan penjualan dari tahun ketahun. menunjukkan omzet penjualan yang makin tinggi makin menguntungka n perusahaan. 8 Luhgiatno 2010 Analisis Pengaruh KualitasAudit Terhadap Menejemen Laba Studi Pada Perushaan Yang Melakukan IPO Di Indonesia • Kualitas audit diukur dengan dikotomi yaitu setiap itemdiberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 • Manajemen laba diukur dengan laba bersih net income – arus kas operasi cash flow from operating KAP Big Four tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia.

D. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian H1 H2 H3

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual peneliti menentukan dan akan menguji hipotesis sebagai berikut :

1. Corporate Social Responsibility CSR

terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jika perusahaan melaksanakan CSR, maka perusahaan tersebut mempunyai motif untuk meningkatkan keuntungan. Motif yang kedua,perusahaan melaksanakan CSR, untuk mengurangi ancaman atau tekanan daripemerintah atau aktivis LSM. Motif yang ketiga adalah karena kesadaran moral,tanpa pamrih untuk mendapatkan keuntungan finansial, Corporate Social ResponsibilityCSR X1 Nilai PerusahaanX2 Kualitas Audit X3 Profitabilitas Y H4 perusahaan secara sadarmerespon kebutuhan akan pentingnya perhatian pada lingkungan. Ketiga motif diatas, dapat diketahui bahwa gerakan yang dilakukan perusahaan sebenarnyaapakah bersifat strategis atau etis. Masalah tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sosial semakin banyak disoroti, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh kepedulian sosial perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap profit yang dihasilkannya. Biaya-biaya sosial sebagai wujud pelaksanaan CSR perusahaan dikaitkan dengan profitabilitas perusahaan, terutama pada return yang akan diterima perusahaan. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui apakah pengungkapan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, dan jika berpengaruh, peningkatan profitabilitas suatu perusahaan yang akan diukur dengan nilai Return on Assets ROA. Oleh karena itu, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Corporate Social Responsibility CSR berpengaruh terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI . 2. Nilai Perusahaaan terhadap Profitabilitas Perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, seperti halnya penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin 2008, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Para professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris Nurlela dan Islahuddin, 2008. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : H2 : Nilai Perusahaan berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Kualitas auditor terhadap Profitabilitas Perusahaan. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Kualitas auditor merupakan salah satu pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan. Kualitas auditor dipandang sebagai kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu laporan keuangan bagi perusahaan maka auditor yang berkualitas tinggi diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor. Akuntan publik sebagai auditor eksternal yang relatif lebih independen dari manajemen dibandingkan auditor internal sejauh ini diharapkan dapat meminimalkan kasus rekayasa laba dan meningkatkan kredibilitas informasi akuntansi dalam laporan keuangan. Meutia 2004 membuktikan tentang pengaruh independensi auditor terhadap manajemen laba untuk KAP Big Four dan KAP Non-Big Four. Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four memiliki absolute discretionary accruals yang lebih rendah, dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP Non-Big Four. Hal ini menunjukkan bahwa KAP Big Four lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba di dalam suatu perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : H3 : Kualitas Audit berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan . BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang menggunakan data sekunder diambil dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan yang listing dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Indonesia, yaitu dari Bursa Efek Indonesia pada bulan Januari 2010 dengan menggunakan data laporan tahunan periode tahun 2014.

C. Batasan Penelitian

Adanya batasan dalam setiap penelitian diperlukan agar penelitian tersebut tidak melebar begitu juga dengan penelitian ini terdapat batasan dalam hal data penelitian yang digunakan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, dan melaporkan laporan keuangan selama perode tersebut. Penulis memberi batasan penelitian agar tujuan penelitian ini dapat tercapai, antara lain : 1. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat mempengaruhi profitabilitas adalah Corporate Social Responsibility CSR, Nilai Perusahaan, dan Kualitas Audit. 2. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependent.

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau variabel lainnya Sugiyono,2008. Variabel Independen yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan dan profitabilitas. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Profitabilitas. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas adalah gross profit margin, operating profitmargin, net profit margin, Return on Equity dan Return on Assets Syamsudin, 1985:55, dalam Nistantya ,2010. Pada penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan rasio return onassets yang diambil dari data keuangan perusahaan perbankan yang menjadi objekpenelitian, yang listing pada Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 ROA Return On Assets menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukkan seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Pada dasarnya ROA terdiri atas dua komponen penyusun rasio, yaitu income dan expense control termasuk pajak.

2. Variabel Independen

Variabel dependen disebut juga dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. “Variabel terikat atau variabel tidak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau variabel bebas” Erlina, 2011:36. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

a. Corporate Social Responsibility

Variabel independen dalam penelitian ini adalah implementasi corporatesocial responsibility. Atribut dari CSR yang sering digunakan pada setiap penelitianadalah berbeda-beda. Hal ini terjadi karena kinerja tanggung jawab sosial perusahaan sulit untuk diukur, jadi itu sebabnya studi-studi sebelumnya atas hubungan antara kinerja sosial perusahaan dengan kinerja keuangan menggunakan pendekatan Total Pendapatan ROA = Total Aset yang berbeda pada kinerja sosial perusahaan. Untuk penelitian ini indikator yang digunakan hanyalah tiga kategori dari enam kategori indikator corporate social responsibility menurut GRI yang ada. Sen dan Bhattacharya 2001 , dalam Nistantya, 2010 menjelaskan bahwa terdapat enam hal pokok yang termasuk dalam CSR yaitu ; 1 Community support, yaitu dukungan pada program pendidikan, kesehatan, kesenian, dan sebagainya. 2 Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik, atau ras tertentu. 3 Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja. 4 Environment, menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan. 5 Non-US operations, perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapat kesempatan bekerja, antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri abroad operations. 6 Product. Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan produk, dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang recycled. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika memenuhi tiga kategori menurut GRIdan 0.

b. Nilai Perusahaan

Variabel terikat dependent variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan dari setiap sampel penelitian yang digunakan. Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin 1967. Rasio ini merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi dalam kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copelan 2002, Lindenberg dan Ross 1981 yang dikutip oleh Darmawati 2004, dalam Kusumadilaga, 2008, menunjukkan bagaimana rasio Q dapat diterapkan pada masingmasing perusahaan. Perhitungan yang digunakan untuk mengitung nilai perusahaan menggunakan Tobin’s Q rasio sebagai berikut : MVE + D Tobin’s Q = BVE + D Keterangan : MVE Equity Market Value = harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar . BVE Equity Book Value = total aset – total kewajiban D = nilai buku total hutang.

c. Kualitas Audit

Kualitas audit dinilai dengan menggunakan reputasi KAP Kantor Akuntan Publik. Ukuran KAP dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The Big Four dan KAP Non Big Four. Hal ini dikarenakan auditor yang bekerja pada KAP yang berafiliasi dengan The Big Four memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review. Barnes dan Huan, 1993, dalam Ompusunggu, 2014 menyatakan bahwa KAP yang gagal dan tidak menjelaskan going concern pada opini auditnya menunjukkan bahwa auditor tersebut lebih mementingkan aspek komersial. Hal ini berdampak buruk pada citra auditor dan hilangnya kepercayaan investor terhadap auditee. Semakin tinggi kualitas auditor cenderung meningkatkan kemungkinan penerimaan opini audit going concern. Auditor yang memiliki reputasi dan nama besar dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik, termasuk dalam mengungkapkan masalah going concern demi menjaga reputasi mereka. Adapun KAP The Big Four adalah: 1 Price Water House Coopers PWC, yang bekerjasama dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan. 2 Deloitte Touche Tohmatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan. 3 Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International, yang bekerjasama dengan KAP Siddharta dan Widjaja. 4 Ernst and Young EY, yang bekerjasama dengan KAP Purwantoro, Sarwoko, dan Sandjaja. Suherman Surja. Manao dan Nursetyo, 2002 , dalam Pandiangan 2013 menggunakan Big Five Firms dan Non Big five Firms sebagai Proksi dari kualitas audit. Tetapi penelitian ini menggunakan Big Four Firms dan Non Big Four Firms karena KAP Arthur Andersen telah collapse. Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan ukuran KAP. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP yang berafiliasi dengan The big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The big four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP The big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non The big-four.

E. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, yaitu tahun 2010 sampai tahun 2013. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia digunakan sebagai populasi karena selain perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan kepada pihak luar perusahaan, terutama para stakeholder. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan kriteria; 1. Perusahaan tersebut mengungkapkan laporan CSR dalam laporan tahunan untuk periode akuntansi tahun 2010-2013 yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Artinya, informasi yang terdapat dalam laporan tahunan tersebut adalah accestable. 2. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen yang lengkap selama tahun 2010-2013. 3. Mengungkapkan aktivitas Corporate Social Responsibility CSR secara berturut-turut selama periode penelitian. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai 2013 baik milik swasta maupun milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara, namun dalam penelitian ini menggunakan 18 perusahaan manufaktur memenuhi kriteria yang ada. Berdasarkan kriteria tersebut, 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan 66 unit analisis 18 x 4 tahun yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel No Kode Nama Perusahaan Kriteria Pemilihan Sampel Sampel 1 2 3 1 MBTO PT. Mustika Ratu Tbk   X - 2 AUTO PT. Astra Auto Part Tbk.    1 3 LION PT. Lion Metal Works Tbk  X X - 4 GDYR PT. Malindo FeedmillTbk.    2 5 KRAH PT. Grand Cartech Tbk   X - 6 NIPS PT. Nipress Tbk  X X - 7 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk    3 8 PRAS PT. Prima alloy steel Universal Tbk   X - 9 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk   X - 10 POLY PT. Asia Pasific Fibers Tbk    4 11 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk   X - 12 GJTL PT. Gajah Tungal Tbk   X - 13 PBRX PT. Pan Brothers Tbk    5 14 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk    6 15 FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk    7 16 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk   X - 17 SIPD PT. Sierad Produce Tbk    8 18 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sempurna Tbk .    9 19 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk.    10 20 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk    11 21 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.   X - 22 UNSP PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk    12 23 GGRM PT. Gudang Garam Tbk    13 24 ULTJ PT. Ultra Milk Industryand Trading Company Tbk   X - 25 STTP PT. Siantar Top Tbk   X - 26 MERK PT Merck Tbk   X - 27 INAF PT. Indo Farma Tbk   X - 28 TPIA PT. Chandra Asri Petroch e mical Tbk    14 29 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk    15 30 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk   X - 31 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk   X - 32 BRPT PT. Barito Pasific Tbk  X X - 33 CPIN PT. Charoen Pokhpand Indonesia Tbk  X X - 34 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk.    16 35 ICBP PT. Indofood CBP Suks e s Makmur Tbk.    17 36 UNVR PT. Unilever Indones i a Tbk.    18 Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013 Sumber: www.idx.go.id

F. Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

7 90 112

PENGARUH PROFITABILITAS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 5 29

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 8

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Di Indonesia Yang Terdaftar Di Bei.

0 1 12

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL R

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Tinjauan Teoritis : Profitabilitas - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 13

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 0 15