BAB 3 METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini Penulis mengkaji bagaimana sebuah website pada saat transaksi berlangsung antara pihak pengirim dan penerima tidak mengetahui jenis algoritma
yang digunakan, algoritma dapat digunakan namun jenis algoritmanya tidak diketahui, pihak pengirim dan penerima masing-masing menggunakan algoritma yang
berbeda. Penjabaran pada metode penelitian ini meliputi rancangan penelitian, proses penelitian, pemodelan sistem, pembuatan sistem keamanan dan instrumen penelitian.
3.1 Rancangan Penelitian
Penulis melakukan percobaan terhadap suatu sistem keamanan yang sudah menggunakan metode kriptografi. Pada tahap awal penulis melakukan pengamatan
langsung pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan menggunakan kriptografi yang telah diketahui algoritmanya. Hal ini untuk
mendapatkan gambaran seberapa besar keuntungan yang dapat diraih dan kerugian yang didapat selama melakukan transaksi internet. Kemudian dilanjutkan dengan
membuat perancangan sistem keamanan yang diimplementasikan ke dalam pemrograman. Setelah perancangan awal sistem selesai, dilanjutkan dengan
penentuan parameter yang dibutuhkan serta melakukan pengujian terhadap parameter tersebut. Hasil dari pengujian digunakan untuk melakukan analisis penelitian.
20
Universitas Sumatera Utara
3.2 Proses Penelitian
Proses penelitian meliputi pengumpulan data dan melakukan percobaan pada penelitian sebelumnya yang menggunakan kriptografi algoritma yang sudah
diketahui, perancangan awal sistem keamanan transaksi algoritma yang tidak diketahui algoritmanya dan pembuatan program sistem keamanan dengan pertukaran
algoritma dan melakukan percobaan menggunakan web browser pada komputer client dan dimonitor oleh sniffer dengan menggunakan program wireshark.
3.2.1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan melalui suatu pengamatan observasi ke penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dibidang transaksi internet dengan
metode kriptografi yang sudah diketahui. Observasi yang dilakukan penulis pada penelitian tersebut meliputi :
a. Observasi pemrograman transaksi internet
Observasi terhadap pemrograman transaksi internet menggunakan metode kriptografi algoritma yang telah diketahui. Hasil pengamatan transaksi internet
menunjukkan bahwa metode pemrograman website tersebut menggunakan bahasa pemrograman di sisi server. Model pemrograman transaksi internet ini dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Model Web Umum Transaksi Internet
b. Observasi data spesifikasi perangkat lunak
Observasi data spesifikasi perangkat lunak adalah pengamatan terhadap seluruh spesifikasi perangkat lunak yang digunakan pada transaksi internet, secara
umum transaksi internet menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.2.6. Hasil pengamatan diterapkan dalam pengembangan sistem keamanan transaksi internet
dengan menggunakan metode kriptografi algoritmanya yang sudah diketahui. c.
Observasi sistem keamanan Observasi sistem keamanan adalah pengamatan terhadap sistem keamanan
transaksi internet dengan menggunakan metode kriptografi algoritma yang sudah diketahui, baik dari sisi client dan server. Hasil pengamatan menunjukkan sistem
Universitas Sumatera Utara
keamanan transaksi internet dengan menggunakan metode kriptografi algoritma yang sudah diketahui algoritmanya belum cukup terjamin keamanannya.
3.2.2 Perancangan sistem keamanan
Transaksi internet pada saat ini umumnya menggunakan kriptografi yang algoritmanya sudah diketahui, sehingga mempermudah pihak yang tidak berhak
untuk mengetahui isi pesan, karena pada saat ini transaksi internet masih menggunakan algoritma yang sudah umum dan diketahui. Untuk memastikan data-
data tersebut sudah terjamin keamanannya dan sudah dalam bentuk terenkripsi dengan baik, maka penulis melakukan Penelitian ini untuk mengetahui apakah
dengan menggunakan kriptografi yang algoritmanya tidak diketahui dan algoritma yang berbeda antara pengirim dan penerima dapat meningkatkan keamanan pada saat
bertransaksi internet, dan data dapat terenkripsi dan terdekripsi dengan baik.
3.2.3 Kriptografi algoritma yang sudah diketahui
Pada tahap ini dilakukan penelitian yang berkaitan dengan rancangan kerja sistem keamanan transaksi internet yaitu kriptografi yang algoritmanya sudah
diketahui dan umum digunakan yaitu algoritma AES.
3.2.3.1 Algoritma AES Advanced Encryption Standard
Pada penelitian ini algoritma AES digunakan untuk melakukan percobaan proses enkripsi dan dekripsi data transaksi internet.
Universitas Sumatera Utara
Berikut langkah-langkah percobaan dengan menggunakan algoritma AES: d.
Proses dimulai dengan mengambil data transaksi dengan format teks. e.
Kemudian format teks tersebut dienkripsi menggunakan algoritma AES menggunakan kunci rahasia.
f. Setelah data teks terenkripsi, kemudian data tersebut dikirim ke penerima
melalui jaringan internet. g.
Data transaksi internet diterima oleh penerima, data teks yang sudah terenkripsi selanjutnya diproses untuk dilakukan proses dekripsi dengan
menggunakan algoritma AES dengan menggunakan kunci rahasia yang sama dengan saat data teks yang sudah dienkripsi.
h. Kemudian format teks yang telah didekripsi di tampilkan di web browser.
Adapun potongan program yang digunakan untuk mengimplementasi enkripsi algoritma AES adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
dan potongan program untuk dekripsi algoritma AES adalah:
Penggunaan algoritma AES sudah banyak diterapkan dalam komunikasi data, seperti pada komunikasi layanan internet hotspot yang digunakan oleh beberapa
perusahaan, dalam mengamankan layanan wifi perusahaan tersebut menggunakan kriptografi algoritma AES. Gambar 3.2 adalah contoh setting pada modem speedy
perusahaan yang menggunakan algoritma AES untuk mengamankan jaringan wifi.
Gambar 3.2. Contoh Penggunaan Algoritma AES Pada Komunikasi Data [22]
Universitas Sumatera Utara
3.2.4 Kriptografi algoritma yang belum diketahui
Pada saat transaksi internet melakukan proses pengiriman dan menerima data dibutuhkan jaminan keamanan untuk melindungi transaksi internet, maka digunakan
kriptografi yang algoritmanya belum diketahui, tetapi algoritmanya dapat digunakan. Algoritma yang digunakan akan dikirim oleh pengirim web service client ke
penerima web service server atau sebaliknya, pada penggunaan metode kriptografi yang algoritma tidak diketahui menggunakan kunci rahasia yang dikirim dalam satu
paket pesan bahasa Java, paket pesan terdiri dari kunci rahasia, dan pesan teks yang telah terenkripsi dengan algoritma yang tidak diketahui. Gambar 3.3 menunjukkan
proses diagram perancangan algoritma yang belum diketahui dalam proses melindungi transaksi internet.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada diagram alur Gambar 3.3 sebagai berikut:
1. Proses dimulai dengan mengambil pesan file algoritma enkripsi yang di kirim dari pihak A web service client ke pihak B web service server,
pihak A mengetahui algoritma yang digunakan, misalnya pihak A menggunakan algoritma kriptografi AES dalam berkomunikasi, pihak A
ini hanya mengirim bagian enkripsi dari algoritma AES ke pihak B. File yang diterima oleh pihak B digunakan untuk mengenkripsi pesan yang
akan dikirim ke pihak A, sehingga pihak B hanya menggunakan algoritma
Universitas Sumatera Utara
Pesan teks dienkripsi
dengan algoritma
yang belum diketahui
Mulai
Pengiriman pesan file
algoritma enkripsi
dalam bahasa Java
Pesan file enkripsi algoritma
Kunci Rahasia
Transaksi Internet
Terima file enkripsi
hasil transaksi
Data teks di dekripsi
sebelum digunakan
Selesai Pesan
teks didekripsi dengan
algoritma yang
digunakan
Diolah dan
ditampilkan dalam
HTML Algoritma
yang tidak diketahui
yang dikirim oleh pihak A dan pihak B tidak mengetahui algoritma apa yang digunakan oleh pihak A.
Gambar 3.3 Diagram Penggunaan Algoritma Yang Tidak Diketahui
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah algoritma untuk enkripsi diterima oleh pihak B, maka pihak B akan
melakukan enkripsi pesan yang akan dikirim ke pihak A menggunakan kriptografi yang pihak B tidak mengatahui algoritma dan kunci rahasia. Ini
bertujuan untuk memberikan keamanan data selama dikirim dari web service server ke web service client dengan komputer client web browser
atau sebaliknya. Selama proses ini pihak B hanya mengetahui pesan apa yang akan dikirim, dengan menggunakan algoritma yang tidak diketahui
algoritmanya, pihak B melakukan enkripsi pesan, sehingga pesan yang telah terenkripsi tidak ada yang mengetahui ini pesan yang sebenarnya,
selanjutnya pihak B mengirim pesan hasil enkripsi ke pihak A melalui transaksi internet.
3. Data pesan yang telah terenkripsi diterima oleh pihak A, selanjutnya pihak
A melakukan dekripsi pesan yang diterima dengan algoritma dan kunci rahasia yang digunakannya. Setelah pihak A melakukan dekripsi pesan
maka pihak A baru dapat mengetahui isi pesan yang dikirim oleh pihak B. Selama proses ini, jika pihak B mengirim pesan enkripsi ke pihak A tidak
sesuai dengan enkripsi algoritma yang dikirim oleh pihak A sebelumnya, maka pihak A tidak dapat mengetahui isi pesan yang sebenarnya dikirim
oleh pihak B, walaupun pihak A menggunakan algoritmanya untuk mendekripsi pesan. Dengan bertujuan untuk memberikan keamanan data
selama transaksi internet, dari proses di atas, pihak yang tidak berhak untuk mengetahui pesan dalam transaksi internet, maka pihak tersebut juga tidak
Universitas Sumatera Utara
dapat mengetaui isi pesan yang sebenarnya, walaupun setiap pihak dapat mengambil isi pesan selama bertransaksi internet.
4. Setelah pesan didekripsi dengan algoritma yang sama saat proses enkripsi
pesan, pesan yang didekripsi akan menghasilkan pesan asli yang dikirim oleh pihak B, sehingga pesan asli yang telah diterima pihak A ini siap
untuk digunakan atau ditampilkan ke halaman web browser pihak A . 5.
Penjelasan di atas merupakan transaksi dari pihak A ke pihak B, dimana pihak A mengirim algoritma ke pihak B untuk digunakan oleh pihak B
untuk mengenkripsi pesan sebelum dikirim ke pihak A, sementara jika pihak B akan bertransaksi dengan pihak A, maka pihak B akan mengirim
algoritma ke pihak A untuk digunakan oleh pihak A dalam mengenkripsi pesan sebelum pesan dikirim ke pihak B, proses ini dapat dilakukan dengan
mengulang proses di atas dari proses langkah a sampai langkah d. Potongan program untuk mengimplementasi konsep pertukaran algoritma
antara web service client dengan web service server adalah sebagai berikut: a.
Web service client mengirim algoritma ke web service server Pada bagian ini web service client mengirim file Enkripsi.java ke web
service server, fileName ini terletak di filePath di web service client yang telah ditentukan terlebih dahulu, di dalam file ini berisi algoritma yang
hanya diketahui oleh client, tetapi algoritma ini belum diketahui oleh server.
Universitas Sumatera Utara
Di bagian web service client terdapat juga file Dekripsi.java yang digunakan oleh web service client untuk mendekripsikan data pesan yang dikirim oleh
server. Algoritma yang digunakan disini dapat digunakan sembarang algoritma, dan alangkah baiknya menggunakan algoritma yang belum
diketahui, untuk menjaga algoritma Enkripsi.java yang dikirim ke web service server benar-benar hanya diketahui oleh web service client, web service server
hanya menggunakannya. b.
Web service server menerima algoritma Sebelum pesan dikirim ke web service client, maka web service server
melakukan enkripsi dengan algoritma yang telah dikrim oleh web service client, dengan nama yang telah ditentukan yaitu Enkripsi.java, sehingga disisi
web service server dapat dibentuk class dengan nama classEnkripsi.
Universitas Sumatera Utara
c. Web service server melakukan enkripsi pesan
Web service server melakukan pengiriman pesan ke web service client dengan menggunakan dua bagian yang sangat mempengaruhi hasil pesan, yaitu Pesan
asli yang akan dikirim dan key yang menunjukkan kunci dari pesan, key ini bisa saja key yang dikirim dari web service client pada saat pengiriman file
algoritma, atau key yang dibentuk sendiri oleh web service server yang kemudian key ini dikirim ke web service client saat pengiriman pesan.
Universitas Sumatera Utara
d. Web service client menerima pesan enkripsi dan mendekripsi pesan
Pesan yang telah dienkripsi dari pihak web service server dan diterima oleh web service client, maka perlu didekripsikan kembali untuk menghasilkan PesanKirim
sama dengan pesan asli, dalam dekripsi pesan dapat menggunakan key yang dikrim oleh web service atau key yang telah ditetapkan oleh web service client pada saat web
service client mengirim pesan file algoritma.
3.3 Pemodelan Sistem