Keamanan Protokol Pertukaran Algoritma Yang Belum Diketahui

Pertukaran algoritma ini menggunakan protocol HTTP, dengan tidak melakukan enkripsi terhadap file algoritma yang dikirim, maka selama melakukan pertukaran algoritma ini, maka data dapat dengan mudah untuk di monitoring dalam jaringan, untuk itu, dalam bertransaksi data untuk tidak melakukan pertukaran algoritma sesering mungkin, untuk tujuan algoritma yang dikirim melalui jaringan tidak mudah dipecahkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Gambar 4.4 berikut hasil monitoring pengiriman file algoritma AES ke web service server melalui protocol HTTP yang terbaca data selama bertransaksi dalam jaringan komputer. Gambar 4.4. Hasil monitoring pengiriman algoritma ke web service server

4.4 Keamanan Protokol Pertukaran Algoritma Yang Belum Diketahui

Pengujian pada sub bab ini adalah bertujuan untuk melihat protokol pertukaran algoritma yang diterapkan, sehingga mempunyai sistem keamanan yang baik, dari hasil perancangan protokol pertukaran algoritma setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil seperti Gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Pengujian 1 Protokol Pesan Data dan Format Pertukaran Algoritma Yang Belum Diketahui Dalam pengujian ini dilakukan untuk mengirimkan pesan “TESIS”. Pesan yang akan dikirim “TESIS” diubah terlebih dahulu menjadi kode ASCII, dengan perincian kode ASCII: Kode ASCII dalam nilai desimal: T = 84 E = 69 S = 83 I = 73 Sehingga TESIS mempunyai kode ASCII adalah 8469837383, kode ASCII dijadikan pesan yang akan dikirim yang kemudian dijadikan vektor 3x1 {846 | 983 | 738 | 3}, untuk menjadi setiap pembagian terbagi tiga 3 karakter, jika kekurangan jumlah Universitas Sumatera Utara karakter akan dimasukkan dengan nilai nol 0, sehingga menjadi 846 | 983 | 738 | 300. Untuk kunci random yang digunakan menggunakan bilangan logika 0 dan 1 sehingga jika kunci dihasilkan adalah 110000111101, jika dijadikan menjadi kunci matrik 4x3, hasilnya adalah: 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 Kunci matrik A dikalikan dengan vektor 3x1 dari setiap blok pesan, misalkan B = {8 4 6}, maka hasil perkalian matrik A dengan vektor B, akan menghasilkan {12 0 18 14}, dan untuk hasil perkalian terhadap vektor lainya adalah: {17 0 20 12}, {10 0 18 15}, { 3 3 3 0}, dari hasil ini akan dicari nilai modulus terhadap nilai terkecil yang nilainya lebih besar dari 0 nol, sehingga diperoleh nilai 3 sebagai nilai modulus, nilai modulus kemudian dikalikan dengan nilai hasil perkalian matrik kunci dengan vektor pesan yang hasilnya adalah {36 0 54 42 51 0 60 36 30 0 54 45 9 0 9 9}, untuk dikirimkan pesan ini ke dalam jaringan web service serverclient, maka nilai ini akan disamakan jumlah karakter menjadi nilai 2 karakter yang mana jika setiap vektor pesan kurang dari 1 karakter akan ditambahkan 0 di awal karakter, sehingga karakter yang terbentuk adalah 2 karakter, hasilnya {36 00 54 42 51 00 60 36 30 00 54 45 09 00 09 09}, atau dapat ditulis menjadi “36005442510060363000544509000909”, hasil pesan ini sebelum dikirim akan A = Universitas Sumatera Utara ditambahkan dengan nilai modulus dan kunci random, sehingga hasil yang terkirim ke jaringan adalah: PesanKirim = “36005442510060363000544509000909110000111101” dengan perincian sebagai berikut: 36005442510060363000544509000909 Karakter pesan sejumlah 32 karakter 1 Nilai modulus 110000111101 Kunci random 12 karakter Dari pesan di atas akan diambil format pertukaran algoritma yang akan di proses oleh penerima dalam tipe float dengan format: FormatPertukaranAlgoritma = {32,12} Pesan yang dikirim ke dalam jaringan ini, setiap pengiriman pesan menghasilkan dua protokol data yang dikirim yaitu PesanKirim dan FormatPertukaranAlgoritma, protokol yang dihasilkan ini akan selalu berubah tergantung dengan pertukaran algoritma yang digunakan. Dari hasil pengujian, pertukaran algoritma menggunakan kunci random 12 karakter sehingga dapat di format ke dalam matrik menjadi matrik 3x4, yaitu terdiri dari 3 kolom dan 4 baris, sehingga kode pesan ASCII dikelompokkan menjadi vektor 3x1. Jumlah pesan yang telah terenkripsi sebanyak 32 karakter ini menunjukkan karakter pesan yang diambil dari karakter pertama sampai sebanyak 32 karakter. Dari beberapa pengujian, pesan pertukaran algoritma akan selalu berubah sesuai dengan protokol kunci random yang digunakan, seperti hasil pengujian Gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Pengujian 2 Protokol Pesan Data dan Format Pertukaran Algoritma Yang Belum Diketahui Dalam pengujian ke kedua Gambar 4.6 ini nilai kunci random berbeda dengan pengujian pertama Gambar 4.5, tetapi menggunakan format protokol yang sama yaitu matrik random 3x4, dan pesan yang akan dikirimkan adalah “TESIS”, dari hasil yang didapatkan pesan yang terkirim ke dalam jaringan adalah: PesanKirim = “36005424510060273000542109000909110000111100” dan FormatPertukaranAlgoritma = {32,12}, seperti yang tertampilkan hasil pengujian Gambar 4.6. Dari kedua pengujian ini didapatkan bahwa pada komputer yang berkomunikasi antara web service server dan web service client menggunakan protokol data yang nilai datanya berbeda setiap melakukan transaksi pengiriman data. Sehingga dari hasil pengujian didapatkan sistem keamanan yang baik. Universitas Sumatera Utara Setelah data yang dikirimkan pengujian web service server dan diterima oleh bagian web service client, maka web service client akan melakukan pengolahan data sesuai protokol algoritma yang dikirimkan oleh web service server. Dari hasil analisa hasil pengujian pertama yang dilakukan pada web service client pengolahan data untuk ditampilkan ke web browser adalah sebagai berikut: PesanTerima = “36005442510060363000544509000909110000111101” dan FormatPertukaranAlgoritma = {32,12}, dari kedua protokol yang diterima ini, akan dilakukan proses pemisahan data yaitu mengambil 32 karakter pertama dari PesanTerima, sehingga didapatkan: PesanASCII = “36005442510060363000544509000909” Setelah dipisahkan dan diambil PesanASCII, nilai berikutnya adalah nilai modulus yang berjumlah 1 karakter, karena nilai antara 1 sampai 9 yang digunakan sebagai penggali, dari PesanTerima diperoleh Modulus adalah 1, kemudian diambil nilai Kunci yang berjumlah 12 karakter, sehingga kunci yang didapatkan adalah: Kunci = “110000111101” Kemudian Kunci ini di proses menjadi matrik nx3, dari jumlah karakter kunci sebanyak 12 karakter, maka n = 4 yang didapatkan dari jumlah kunci 12 bagi 3. 1 1 0 00 0 1 1 1 1 0 1 K = Universitas Sumatera Utara Sebelum mendapatkan hasil pesan asli, maka PesanASCII dibagikan dengan nilai modulus 3, hasilnya adalah PesanASCIIBaru: PesanASCIIBaru = “12001814170020121000181503030300” Setelah proses perkalian nilai modulus, tahapan berikutnya adalah mengubah PesanASCIIBaru menjadi vektor blok-blok 2 karakter 12 00 18 14 17 00 20 12 10 00 18 15 03 03 03 00, dan selanjutnya setiap blok vektor ini dijadikan nilai desimal, sehingga hasilnya adalah {12 0 18 14 17 0 20 12 10 0 18 15 3 3 3 0}, selanjutnya nilai ini jadikan vektor nx1, karena nilai n = 4 maka PesanASCIIBaru dipisahkan menjadi blok-blok yang setiap bloknya adalah 4 karakter, sehingga didapatkan blok vektor nx1 adalah: Vektor nx1 = {12 0 18 14}, {17 0 20 12}, {10 0 18 15 },{3 3 3 0} Nilai vektor nx1 akan di invers dengan nilai matrik, sebagai contoh untuk pencarian nilai invers matrik dari Vektor nx1 di atas adalah: 1. Untuk kunci matrik baris ke-1 = {1 1 0} dan vektor baris ke -1 = 12, dapat ditulis dengan persamaan x + y = 12. Sehingga dari kunci matrik dan vektor didapatkan persamaan: x + y = 12, baris ke-1 x = 0 , baris ke-2 x = 18 , baris ke-3 y + z = 14, baris ke-4 dari ke empat persamaan dapat dicari nilai x = 8, y =4, dan z = 6. Universitas Sumatera Utara 2. Dengan memanfaatkan cara langkah 1, maka didapatkan data pesannya adalah, Pesan = “846983738300” 3. Selanjutnya nilai Pesan dipisahkan dalam blok 2 karakter dan kemudian di konversikan menjadi kode ASCII “TESIS”: 84 = T, 69 = E, 83 = S, 73 = I, 83 = S Gambar 4.7. Hasil Pengujian 1 Terima Pesan Di Web Service Client

4.5 Dampak Pertukaran Algoritma Pada Protokol HTTP