63
berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah disusun, baik observasi terhdap guru maupun siswa
dan catatan kejadian penting selama pelaksanaan tindakan kelas dalamproses pembelajaran
4. Refleksi
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan observasi. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dicari
eksplanasinya, dianalisis dan disintesis. Pengkajian secara menyeluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan data yang terkumpul kemudian dilakukan evaluasi
guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan dan teori yang relevan dengan tindakan kelas menjadi
bahan pertimbangan dan perbandingan, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap. Setiap selesai tindakan kegiatan guru, selanjutnya kolaborator
menilai secara obyektif apakah pembelajaran dengan CTL berhasil diterapkan dengan baik sehingga motivasi dan prestasi belajar siswa meningkat.
G. Analisis Data
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang
ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap siswa, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,
64
kepercayaan diri, atau motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif menggunakan kriteria yang dikembangkan Riduwan 2002 : 13-15 dengan lima
kategori yaitu : sangat lemah, lemah, cukup, kuat, sangat kuat, seperti tabel berikut :
Tabel 3. Kriteria Kualifikasi Motivasi Belajar Siswa
No. Kriteria Interpretasi Skor
Kriteria Motivasi Belajar 1.
0 --20 sangat lemah
2. 21 -- 40
lemah 3.
41 -- 60 cukup
4. 61 -- 80
kuat 5.
81 -- 100 sangat kuat
Sumber : Riduwan, 2002.
Penentuan prestasi belajar siswa didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS geografi, yaitu apabila siswa telah mencapai nilai
≥ 60. Prosedur prosentase rentang nilai 0 – 100. Kriteria tuntas belajar siswa apabila menguasai
minimal 60 materi atau mendapat nilai ≥ 60 dan tidak tuntas apabila menguasai
materi 60 atau mendapat nilai 60. Untuk menentukan keberhasilan penerapan model pembelajaran CTL
digunakan analisis deskriptif, yaitu menghitung rerata skor hasil observasi terhadap aktivitas guru, kemudian dikualifikasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut
:
65
Tabel 4 . Kualifikasi Skor Aktifitas Guru
No. Kriteria Interpretasi Skor
Kriteria 1.
0 --20 sangat lemah
2. 21 -- 40
lemah 3.
41 -- 60 cukup
4. 61 -- 80
kuat 5.
81 -- 100 sangat kuat
Sumber : Riduwan, 2002 Pengamatan aktifitas peserta didik digunakan kualifikasi sebagai berikut :
Tabel 5 . Kualifikasi Aktifitas Peserta Didik Dalam Kerja Kelompok
No. Kriteria Interpretasi Skor
Kategori 1.
0 --20 sangat lemah
2. 21 -- 40
lemah 3.
41 -- 60 cukup
4. 61 -- 80
kuat 5.
81 -- 100 sangat kuat
Sumber : Riduwan, 2002 Hasil dari kualifikasi data setiap siklus di perbandingkan untuk diketahui dan
diperoleh peningkatan motivasi dan prestasi dalam pembelajaran IPS geografi.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Sekolah
Sekolah yang digunakan untuk penelitian adalah SMP Negeri 1 Mojosongo di Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Desa Tambak secara
geografis terletak di sebelah selatan Kota Boyolali. Secara astronomis berada pada 07
˚33‘40“LS -- 07˚35‘01“LS dan 110˚34‘36“BT -- 110˚36‘02“BT. Lokasi SMP Negeri 1 Mojosongo Gambar 4, h. 49 berada ±5 km dari Kantor Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Boyolali ke arah selatan. Desa Tambak berbatasan langsung dengan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Mojosongo dan desa-desa di luar
Kecamatan Mojosongo, atau di luar Kabupaten Boyolali, yaitu berbatasan dengan Kabupaten Klaten. Desa-desa yang termasuk wilayah Kecamatan Mojosongo dan
berbatasan langsung tersebut meliputi : Desa Manggis di sebelah timur, Desa Jurug di sebelah timur laut, Desa Karangnongko di sebelah utara, Desa Singosari di sebelah
barat dan selatan. Desa-desa lain termasuk wilayah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, yaitu : Desa Sudimoro di sebelah selatan dan tenggara, dan Desa Malangan di
sebelah timur, seperti dalam peta berikut :
49