solenoid terdorong ke luar dan kunci kontak dalam keadaan terhalang oleh solenoid dan sensor dalam keadaan aktif atau dengan kata lain sistem pengamanan
kunci kontak masih dalam keadaan aktif.
3.9. DIAGRAM ALIR PEMOGRAMAN
Universitas Sumatera Utara
Mulai
Baca SMS
Ada SMS?
Nomor= 081264323293?
Isi= ”Buka”?
Relay Aktif Alarm mati
Baca sensor
Sensor=0?
Relay Non-aktif
Selesai LED berkedip
Baca sensor
Alarm berbunyi
Kirim SMS Sensor=1?
Hapus SMS Ya
Ya Ya
Ya
Ya Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Tidak
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay
Pengujian pada rangkaian power suplay ini dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran pada rangkaian power supplay. Rangkaian ini dikatakan dapat
bekerja dengan baik apabila tegangan keluaran yang dihasilkan adalah sebesar 5 volt saat tegangan yang diberikan 5 volt. Dan dalam pengujian ini digunakan
potensiometer dan resistor untuk memvariasikan tegangan baterai aki untuk lebih memastikan apakah rangkaian power supllay bekerja dengan baik.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan voltmeter saat baterai aki dan rangkaian power supplay ini terhubung dengan memisalkan tegangan masukan
kerangkaian dari baterai AKI sebagai V1 dan keluaran pada rangkaian power supplay sebagai V2 seperti gambar berikut. Arus mmasukan ke rangkaian dari
baterai AKI sebagai I1 dan Arus keluaran dari rangkaian sebagai I2.
IC Reg 7805
V2 V1
I1 I2
Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel 4.8. dan 4.9. Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa saat baterai penuh atau mendekati penuh yaitu ±
12 volt maka didapatkan tegangan keluaran dari rangkaian power supplay sebesar ± 5 volt sedangkan saat tegangan dibawah 5 volt maka tegangan yang dikeluarkan
oleh rangkaian power supplay ini 5 volt yang artinya rangkaian power supplay
ini bekerja dengan baik. Dan dari hasil pengujian ini juga didapati arus yang diberikan oleh AKI sebesar 1,89 Ampere dan arus yang keluar dari rangkaian
power supplay sebesar 1,67 Ampere dan ini menunjukkan bahwa baterai AKI dan rangkaian power supplay dalam keadaan baik.
Namun apabila secara nyata baterai aki tidak mensupplay tegangan sebesar 12 volt dan memberi tegangan 1,7 Ampere, maka sistem keamanan tidak dapat
bekerja karena dibutuhkan tegangan 12 volt dan arus sebesar 1,7 Ampere untuk mensupplay tegangan ke selenoid melalui rangkaian relay dan apabila tegangan
yang diberikan juga tidak mencapai 5 volt maka rangkaian mikrokontroler, penguat sensor serta rangkaian relay tidak dapat bekerja. Ini berarti sistem
pengamanan tidak dapat aktif apabila baterai aki dalam keadaan tidak dapat memberikan tegangan DC sebesar 12 volt. Namun kendala diatas tidak akan
terjadi karena tegangan pada baterai aki kendaraan yang sedang berjalan bahkan bahkan saat sedang menstater sekalipun, tidak akan mungkin dapat turun hingga
dibawah 5 Volt kecuali baterai tersebut dalam keadaan rusak sehingga sumber tegangan tidak akan mengganggu sistem pengamanan kendaraan saat sedang
diaktifkan. Pada pengujian ini juga ditemukan ketidakseimbangan antara perhitungan
secara teori dengan pengukuran secara langsung. Ini disebabkan oleh persen ralat
Universitas Sumatera Utara
kesalahan alat ukur yang digunakan dan saat pengukuran. Adapun persen ralat kesalahan pengukuran adalah sebagai berikut:
a. Pada pengukuran tegangan keluaran power supplay
Saat
Saat
Saat
b. Pada pengukuran arus keluaran power supplay
Saat
Saat
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller Atmega8535