Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arustegangan yang besar misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220V dengan memakai arustegangan yang
kecil misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC . Relay sangat mudah diadaptasikan untuk tegangan yang berbeda. Relay juga tidak banyak dipengaruhi oleh temperature
sekitarnya. Relay dapat terus beroperasi pada temperature 353K 80
o
C sampai 240 K -33
o
C. Tahanan yang terdapat pada relay juga relative tinggi antara kontak kerja pasa saat terbuka. Relay ini juga memiliki kecepatan kontak sekitar 3 ms sampai 17
ms. Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay menswitch arustegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay.
Misalnya relay 12VDC4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt dan mampu men-switch arus listrik maksimal sebesar
4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaliknya relay difungsikan 80 saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi maka akan lebih aman.
2.10. Selenoid
Solenoid adalah peralatan yang dipakai untuk mengkonversi sinyal elektrik atau arus listrik menjadi gerak mekanik. Solenoid dibuat dari kumparan dan inti
besi yang dapat digerakkan dan berfungsi sebagai actuator untuk membuka kunci otomatis. Selenoid linear adalah perangkat elektromekanis yang mengubah energi
listrik menjadi gerakan mekanis linier yang digunakan untuk memindahkan beban eksternal jarak yang ditentukan. Adapun prinsip kerja solenoid diperlihatkan
dalam gambar berikut ini.
Gambar 2.8. Selenoid
Universitas Sumatera Utara
Aliran arus melalui kumparan solenoid menciptakan medan magnet yang menghasilkan daya tarik antara pluger bergerak dan berhenti tetap. Ketika arus
listrik dialirkan pluger solenoid dan beban eksternal yang mempercepat dan bergerak menuju solenoid itu berhenti sampai dampak terjadi. Pluger naik dalam
inti dari perakitan koil. Inti ini dapat berupa gelondong plastik atau logam non- magnetik. Penghapus daya dari solenoid mengeliminasi aliran arus melalui
kumparan. Pluger, dengan beban eksternal, kembali ke posisi istirahat, dibantu oleh semi kembali, gravitasi atau beban itu sendiri.
2.11. Sensor
Photodioda adalah sebuah dioda semikonduktor yang berfungsi sebagai sensor cahaya. Photodioda memiliki hambatan yang sangat tinggi pada saat dibias
mundur. Hambatan ini akan berkurang ketika photodioda disinari cahaya dengan panjang gelombang yang tepat. Sehingga photodioda dapat digunakan sebagai
detektor cahaya dengan memonitoring keadaan kunci kontak.LED Inframerah adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya yang dapat dilihat, tetapi lebih pendek dari gelombang radio apabila LED inframerah tersebut dialiri arus. LED digunakan untuk memantulkan
cahaya antara cahaya cerah dan gelap ke photodioda.
2.12. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer digunakan sebagai
pemberi peringatan maupun sebagai alarm. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang
terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
Universitas Sumatera Utara
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara. Buzzer biasanya dipakai alat-alat yang membutuhkan konsumsi daya kecil.
2.13. LCD Liquid Crystal Display