Media 1. Pengertian Media Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

dan buah sebelum diberikan penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan. Dimana pemberian penyuluhan tentang konsumsi sayur dan buah ternyata mampu mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden mengenai sayur dan buah dan responden mempunyai sikap yang positif setelah mendapat penyuluhan.

B. Media 1. Pengertian Media

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat merubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan Notoatmodjo, 2007. Menurut Suhardjo 2007, media sebagai sarana belajar mengandung pesan atau gagasan sebagai perantara untuk menunjang proses belajar atau penyuluhan tertentu yang telah direncanakan. Notoadmodjo 2007, mengelompokkan media berdasarkan jenisnya, yaitu : 1. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja seperti tape recorder. 2. Media visual leaflet, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. 3. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide, Audiovisual Universitas Sumatera Utara gerak, yaitu media yang dapat menampilkan suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video casset dan VCD. Menurut Notoatmodjo 2007, berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan, media dibagi menjadi 3 yaitu media cetak, seperti booklet, leaflet, flyer, flip chart, rubriktulisan-tulisan poster, foto. Media elektronik, seperti televisi, radio, video compact disc, slide, film strip, serta media papan bill board, yang mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum.

a. Media Leaflet dan Poster

Poster adalah lembaran kertas yang besar, sering berukuran 60 cm lebar dan 90 cm tinggi dengan kata-kata dan gambar atau simbol untuk penyampaian suatu pesan. Poster biasa dipakai secara luas oleh perusahaan dagang untuk mengiklankan produknya serta memperkuat pesan yang telah disampaikan melalui media massa lain Notoadmodjo, 2007. Sedangkan menurut Sadiman 2007, poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Secara umum poster yang baik hendaklah sederhana, dapat menyajikan satu ide untuk mencapai satu tujuan pokok, bewarna dan tulisannya jelas. Selain itu, slogan pada poster harus ringkas dan jitu, motif yang digunakan juga bervariasi. 1. Tujuan Poster Menurut Maulana 2007, poster dapat dipakai secara efektif untuk tiga tujuan, yaitu untuk memberi informasi dan nasihat, memberikian arah dan petunjuk, serta mengumumkan peristiwa dan program penting. Universitas Sumatera Utara 2. Kelebihan dan Kelemahan Poster Menurut Notoadmodjo 2007, kelebihan poster antara lain dapat meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan dan merangsanmg kepercayaan, sikap dan perilaku. Poster dapat menyampaikan informasi, mengarahkan orang melihar sumber lain alamat, nomor telepon, mengambil leaflet. Poster juga dapat dibuat dirumah dengan murah. Poster memiliki kelemahan karena penggunaannya untuk audiens terbatas kecuali poster komersil besar, mudah rusak, dan diacuhkan, materi berkualitas tinggi memerlukan ahli grafis dan peralatan cetak yang baik, dan ini sangat mahal. Selain itu, biasanya poster di beli dengan biaya relatif mahal. Uji coba dengan kelompok pengguna sangat disarankan. Menurut Notoatmodjo 2007, kelebihan poster dari media yang lainnya adalah tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik, dapat dibawa keman-kemana, dapat mengungkit rasa keindahan, mempermudah pemahaman dan meningkatkan gairah belajar. Kelemahannya adalah media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak dan mudah terlipat. 3. Besar Kelompok Kelompok sasaran dapat besar atau kecil. Dapat juga seluruh masyarakat. Kadang-kadang anda mungkin juga ingin menggunakan poster untuk perorangan. Anda mungkin memberikan konsultasi kepada seseorang di klinik, di sekolah, atau dikantor Notoadmojo, 2007. 4. Isi Poster Sejumlah aturan harus diikuti untuk pembuatan poster seperti semua kata yang digunakan harus dalam bahasa setempat. Kata-kata harus Universitas Sumatera Utara sedikit dan sederhana, penggunaan simbol juga harus dapat dimengerti oleh orang yang buta huruf. Isi poster hanya menempatkan satu gagasan pada poster karena terlalu banyak gagasan akan membuat semberaut dan membingungkan. Poster harus cukup besar agar dapat dilihat jelas. Apabial poster digunakan untuk satu kelompok, pastikan bahwa orang dibelakang dapat melihatnya dengan jelas Notoadmojo, 2007. 5. Syarat Penempatan Poster Adapun syarat penempatan poster antaralain menurut Notoadmojo 2007, yaitu poster dipajang di tempat yang diperkirakan akan banyak dilalui orang daerah pasar, ruang pertemuan, meminta izin sebelum memasang poster dirumah atau bangunan. Beberapa tempat, gedung, batuan, atau pohon dapat merupakan tempat yang khusus tau mempunyai nilai tertentu. Oleh karen itu, janagn menaruh poster di tempat demikian karen membuat penduduk marah sehingga mereka tidak mau belajar. Selain itu, jangan membiarkan poster lebih dari sebulan sehingga orang akan menjadi bosan.

b. Media Leaflet

Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan kesehatan melalui lembar yang dilipat Notoatmodjo, 2007. 1. Kegunaan dan Keunggulan Leaflet Menurut Maulana 2007 kegunaan dan keunggulan dari leaflet adalah sederhana dan sangat murah klien dapat menyesuaikan dan belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, informasi dapat dibagikan dengan keluarga dan teman. Leaflet juga dapat memberikan Universitas Sumatera Utara detil misalnya statistik yang tidak mungkin disampaikan lisan. Klien dan pengajar dapat memberikan informasi yang rumit. 2. Keterbatasan Leaflet Menurut Maulana 2007 leaflet profesional sangat mahal, materi yang diproduksi masal dirancang untuk sasaran pada umumnya dan tidak cocok untuk setiap orang serta terdapat materi komersial berisi iklan. Leaflet juga tidak ntahan lama dan mudah hilang, dapat menjadi kertas percuma kecuali pengajar secara aktif. Uji coba dengan sasaran sangat perbolehkan.

c. Poster dan Leaflet dalam Perubahan Perilaku

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk tindakan seseorang karena dari pengalaman dengan penelitian yang ada. Ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan bertahan lama daripada tidak didasari oleh pengetahuan. Jadi, sebelum seseorang berperilaku baru dia sudah tahu arti dan manfaat perilaku. Salah satu strategis dalam perubahan perilaku adalah pemberian informasi. Dengan memberikan informasi tentang cara hidup sehat, cara pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. Pengetahuan itu selanjutnya akan menimbilkan kesadaran, dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan Notoatmodjo, 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2008 tentang poster sebagai promosi kesehatan terhadapa perilaku hidup dalam pemberian MP-ASI Makanan Pendamping ASI kepada baduta menyimpulkan bahwa Universitas Sumatera Utara pemasangan poster di posyandu juga mempengaruhi perilaku ibu memiliki anak usia 2 tahun. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Rahmawati 2006 tentang efektivitas leaflet diabetes melitus DM modifikasi terhadap pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe 2 menyimpulkan bahwa penggunaan leaflet dapat meningkat pengetahuan penderita DM tipe 2 yang sebelumnya memiliki pengetahuan rendah. Penelitian yang dilakukan Pujiadi 1979 tentang pengaruh media visual gambar terhadap peningkatan status gizi anak balita menyimpulkan bahwa metoda visual kartu bergambar ternyata dapat meningkatkan pengetahuan gizi para ibu yang mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Promosi Kesehatan di sekolah merupakan langkah yang startegis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengembangkan perilaku hidup sehat Notoatmodjo, 2007.

d. Proses Adopsi Perilaku

Dari pengalaman dan penelitian terbukti yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers 1974, mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baik, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni : kesadaran, interes, evaluasi, percobaan, dan adopsi. Namun demikian dalam penelitian lanjutan Rogers 1983, telah menemukan Universitas Sumatera Utara model baru dalam memperbaiki penelitiannya proses perubahan perilaku terdahulu dengan teori yang dikenal “Deffusion of Innovation” meliputi : 1. Knowledge Pengetahuan terjadi biloa individu ataupun suatu unit perbuatan keputusan lainnya di ekspos terhadap eksitensi inovasi dan memperoleh pemahamannya. 2. Persuasion Persuasi terjadi bila suatu individu ataupun suatu unit keputusan lainnya suatu sikap mendukung atau tidak mendukung terhadap inovasi. 3. Decision keputusanterjadi bila individu atau unit pembuat keputusan lainnya terlibat dalam berbagai aktivitas yang mengarah kepada pilihan untuk menerapkan dan menolak inovasi. 4. Implementation implementasiterjadi bila individuatau unit keputusan lainnya menggunakan inovasi 5. Confirmation konfirmasi terjadi bila individu atau unit keputusan lainnya mencari dukungan atas inovasi yang sudah dibuat, akan tetapi ia sendiri mungkin mencanangkan keputusan sebelumnya jika diarahkan terhadap pesan-pesan yang menimbulkan konflik tentang inovasi tersebut. Apabila penerimaan perilaku baru dan adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari pengetahuan, kesadaqran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku ini tidak didasari oleh pengetahuan lama soekidjo, 2007 Universitas Sumatera Utara

C. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan Metode Ceramah Disertai Media Poster dan Leaflet terhadap Perilaku Ibu dan Pertumbuhan Balita Gizi Kurang di Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2010

5 47 160

Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Penerimaan Medis Operatif Wanita Sebagai Pilihan Kontrasepsi di Dusun II Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2011

2 42 66

Efektivitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Tentang Penanggulangan Diare Di Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 43 133

Efektivitas Penyuluhan Dan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Gizi Buruk Di Kecamatan Medan Denai

2 51 103

Efektifitas Penyuluhan dengan metode ceramah dan Media Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara

3 43 86

Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang Di Puskesmas Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2015

0 19 97

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 4

Pengaruh Penyuluhan oleh Tenaga Pelaksana Gizi dengan Metode Ceramah Disertai Media Poster dan Leaflet terhadap Perilaku Ibu dan Pertumbuhan Balita Gizi Kurang di Kecamatan Tanjung Beringin Tahun 2010

0 0 16