dan “Tidak”. Skor untuk jawaban “Ya” adalah 1 dan skor untuk jawaban “Tidak” adalah 0. Total skor untuk pengetahuan adalah 15 dengan skor tertinggi 15 dan
skor terendah adalah 0. Kuisioner sikap terdiri dari 15 pertanyaan yang masing- masing dengan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Skor untuk jawaban “Ya” adalah 1
dan skor untuk jawaban “Tidak” adalah 0. Total skor untuk sikap adalah 15 dengan skor tertinggi 15 dan skor terendah adalah 0. Kuisioner yang dipakai
dalam penelitian ini adalah Kuisioner Gizi Balita dimana penilaian berdasarkan jawaban dari responden dan disesuaikan dengan skor yang didapat oleh masing-
masing responden terhadap kuisioner yang diberikan, Selanjutnya dibuat dengan penilaian, yaitu: Kategori Baik apabila total nilai yang diperoleh = 50 ,
Kategori Buruk apabila total nilai yang diperoleh 50 dengan uji pair t-test. Pengetahuan Baik apabila nilai responden = 50 = 7 dan Pengetahuan
Buruk apabila nilai responden 50 7.Sikap Baik apabila nilai responden = 50 = 7 dan Sikap Buruk apabila nilai responden 50 7, Kategori ini
dapat dikelompokkan dengan menggunakan rumus dalam buku notoadmodjo yaitu .
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Agar alat ukur yang dipakai benar-benar mengukur pengetahuan dan sikap ibu serta dapat melakukan fungsi ukurnya secara cermat dan dapat dipercaya
maka dilakukan uji kuisioner yaitu uji validitas dan reabilitas. 1.
Uji Validitas Uji Instrument menggunakan Content Validity dengan mengkonsultasikan
instrument penelitian pada 1 orang ahli yaitu dr.Sarma N Lumbanraja, Sp.OG K. Adapun Content Validity Indeks CVI yang diperoleh adalah 0,733.
Instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan nilai r tabel pada alfa 0,05 Arikunto, 2006. Seluruh item ini dibandingkan dengan nilai r tabel yaitu sebesar 0,444. Sehingga r hitung r
tabel sehingga seluruh item dinyatakan valid. 2.
Uji Reliabilitas Uji reabilitas menggunakan Internal Consistensy yaitu dengan cara
mengujicobakan instrument kepada 10 orang responden di Desa Bangun Rejo yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden subjek penelitian.
Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan system komputerisasi dan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,954.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah :mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian di Dusun VII Desa Bangun Rejo
Kec. Tanjung Morawa tanggal 12 Maret 2013. Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu yang memiliki balita sesuai kriteria
penelitian tgl 15-17 maret 2013. Peneliti menemui responden di tempat penelitian, dengan cara peneliti meninggalkan nomor handphone dan
menyimpan nomor handphone untuk memperlancar proses pengumpulan data. Saat peneliti bertemu dengan responden, peneliti menjelaskan kepada responden
tentang tujuan dan manfaat penelitian. Pada tanggal 16-18 April 2013 Peneliti meminta persetujuan responden untuk menjadi responden dengan
menandatangani informed consent. Setelah responden bersedia, peneliti kemudian mengisi lembar kuisioner data demografi yaitu nama inisial, umur,
paritas, dan pendidikan responden melalui wawancara. Lalu, peneliti
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan prosedur metode yang dilakukan oleh peneliti atau tenaga medis yang ada di dalam ruangan. Untuk ibu balita sebelum diberi penyuluhan dan
media leaflet tentang gizi balita seluruh responden diberi arahan tentang cara kegiatan, kemudian dilanjutkan dengan pretest dengan menggunakan kuesioner
tanpa diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan media leaflet. Selanjutnya, Pada hari yang sama diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan media
leaflet pada ibu balita yang sama dan dilakukan post-test dengan menggunakan kuesioner untuk melihat mana yang lebih baik pengetahuan dan sikap ibu balita
tentang gizi balita sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Pada pelaksanaan penelitian, peneliti mendampingi responden dalam pengisian kuisioner tentang
gizi balita. Setelah data terkumpul lalu dilakukan pengolahan data dengan bantuan program komputerisasi yaitu SPSS dengan uji statistik uji pair t-test
untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu balita sebelum dan sesudah diberi penyuluhan dan diperoleh perbedaan sebelum dengan sesudah pada pengetahuan
dan sikap ibu balita tentang gizi balita.
I. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu peneliti melakukan pengolahan data yaitu dengan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Editing yaitu meneliti kembali data-data yang sudah terkumpul untuk
diketahui apakah data tersebut layak diolah atau tidak. b.
Coding yaitu memberikan tanda agar memudahkan dalam pengolahan data. Pada penelitian ini koding dilakukan untuk memberian pengkodean pada
kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
c. Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan yang berupa
angka. Pada penelitian ini untuk skore jawaban Ya adalah 2 dan skor jawaban Tidak adalah 1.
d. Tabulating yaitu data yang sudah dilakukan scoring kemudian disusun
dalam tabel untuk memudahkan analisa data 2.
Analisis Data Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan program komputerisasi
yang meliputi data univariat dan bivariat. Deskriptif statistik yang digunakan untuk menganalisa data pengetahuan dan sikap ibu balita. Sedangkan untuk
menilai efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita tentang gizi balita menggunakan pair t-test dependent t-test untuk melihat
perbedaan pengetahuan dan sikap ibu balita sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan dan medialeaflet tentang gizi balita dengan tingkat kemaknaan α
0,05 95, kemudian diinterpretasikan untuk menjawab tujuan penelitian sebagai kesimpulan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1 dari 37 orang ibu yang berada di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa menunjukkan bahwa
responden sebagian besar berusia antara 25-35 tahun, pendidikan terakhir sebagian besar adalah SMA dan pekerjaan responden seluruhnya adalah ibu
rumah tangga. Seluruh responden beragama Islam, dan seluruhnya menganut suku jawa. Adapun jumlah anak dari responden sebagian besar mempunyai
anak berjumlah 3 atau lebih. Umur balita sebagian besar berusia 1-12 bulan dengan berat badan dominan 10 kg
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden di Dusun VII Desa Bangun
Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013. Karakteristik Responden
Frekuensi
Umur Ibu 25 tahun
25-35 tahun 35 tahun
3 25
9 Pendidikan
SD SMP
SMA PT
1 7
29
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Wiraswasta Pegawai Swasta
PNS 37
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Responden Frekuensi
Agama Islam
37 Suku
Batak Jawa
Melayuminang 37
Jumlah anak Satu
Dua Tiga atau lebih
4 15
18
Berat Badan 4-10 kg
11-16 kg 24
13
Umur balita 1-12 bulan
13-24 bulan 3-4 tahun
19 4
14
2. Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi Balita
a. Pengetahuan saat pretest dan posttest
1. Sebelum penyuluhan pretest
Setelah dilakukan uji analisis univariat terhadap jawaban responden sebelum dilakukan penyuluhan, maka dapat diketahui bahwa pengetahuan
responden sebanyak 5 mengetahui sejarah gizi, dan sebanyak 14 mengetahui tentang tanda-tanda gizi buruk pada balita.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengetahuan sebelum penyuluhan di Dusun VII
Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Saya tahu Pengertian Gizi, Gizi Balita dan Gizi Buruk
4316 5721
Saya tahu dampak gizi balita jika tidak terpenuhi
5420 4617
Saya tahu penyebab gizi buruk 4918
5119 Kekurangan energi dan protein adalah salah
satu penyebab gizi buruk 5721
4316
Saya tahu tanda yang timbul apabila balita kurang energy protein
6022 4015
Wajah bulat, mata sayu, cengeng, kulit keriput, sangat kurus atau oedeme adalah tanda-tanda gizi
buruk pada balita 145
8632
Gizi Buruk mempengaruhi tumbuh kembang balita
5420 4617
Kematian dapat terjadi pada balita jika kekurangan gizi
4015 6022
Sayur, Ikan, Buah serta sumber vitamin dan protein lainnya sangat bermanfaat untuk
perkembangan balita 3212
6825
Gizi balita yang baik dapat meningkatkan kecerdasan,
3814 6223
Saya tahu makanan yang bergizi bagi balita 3513
6524 Kekurangan makanan bergizi membuat
pertumbuhan anak menjadi lambat 3212
6825
Gizi buruk,keadaan kekurangan energy dan protein akibat kurang mengkonsumsi makanan
yang bergizi 3513
6524
Gizi dalam bahasa Arab “gidza” berarti makanan
52 9535
Gizi Balita merupakan makanan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
kualitas hidup anak 3011
7026
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah Penyuluhan posttest
Hasil analisis univariat pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebanyak 100 mengetahui tentang tanda-tanda balita kurang
energy protein, dan hal yang mempengaruhi tumbuh kembang balita.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan sesudah penyuluhan di Dusun VII
Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Saya tahu Pengertian Gizi, Gizi Balita dan Gizi Buruk
97 36 3 1
Saya tahu dampak gizi balita jika tidak terpenuhi 95 35
5 2 Saya tahu penyebab gizi buruk
95 35 5 2
Kekurangan energi dan protein adalah salah satu penyebab gizi buruk
97 36 3 1
Saya tahu tanda yang timbul apabila balita kurang energy protein
10037 0 0
Wajah bulat, mata sayu, cengeng, kulit keriput, sangat kurus adalah tanda-tanda gizi buruk pada
balita 97 36
3 1
Gizi Buruk mempengaruhi tumbuh kembang balita 10037
0 0 Kematian dapat terjadi pada balita jika kekurangan
gizi 97 36
3 1 Sayur, Ikan, Buah serta sumber vitamin dan protein
lainnya sangat bermanfaat untuk perkembangan balita
97 36 3 1
Gizi balita yang baik dapat meningkatkan kecerdasan
97 36 3 1
Saya tahu makanan yang bergizi bagi balita 97 36
3 1 Kekurangan makanan bergizi membuat
pertumbuhan anak menjadi lambat 97 36
3 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Lanjutan Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Gizi buruk, keadaan kekurangan energy dan protein akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi
95 35 5 2
Gizi dalam bahasa Arab “gidza”yang berarti makanan
87 32 13 5
Gizi Balita merupakan makanan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
kualitas hidup anak 92 34
8 3
Adapun rata-rata skor mean pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dapat dilihat pada tabel 5.4 adalah skor pretest 5.81
dengan standar deviasi 1.431 dan rata-rata skor posttest lebih tinggi dari pretest yaitu 14.41 dengan standar deviasi 1.481
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang gizi balita
pada saat pretest dan posttest
Variabel N
F Mean
Std. deviasi
Pengetahuan ibu sebelum penyuluhan Pretest
37 5,81
1,431 Baik
8 22
Buruk 29
78 Pengetahuan ibu setelah
penyuluhan Posttest 37
14,41 1,481
Baik 37
100 Buruk
Universitas Sumatera Utara
b. Sikap Saat pretest dan posttest
1. Sebelum penyuluhan
Setelah dilakukan uji analisis univariat terhadap jawaban responden sebelum dilakukan penyuluhan, maka dapat diketahui bahwa sikap
responden sebanyak 24 mengetahui tentang kebutuhan gizi balita, dan sebanyak 27 mengetahui tentang asupan makanan balita setiap
hari.
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi sikap sebelum penyuluhan di Dusun VII Desa
Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Sikap
Ya n
Tidak n
Saya sebaiknya mengetahui kebutuhan gizi balita
24 9 76 28
Saya sebaiknya mengetahui tanda-tanda dari gizi buruk
38 14 62 23
Saya sebaiknya mengetahui penyebab gizi buruk
38 14 62 23
Memberikan ASI adalah gizi yang sangat bermanfaat untuk balita
46 17 54 20
Memberikan ASI sejak dini adalah upaya pemenuhan gizi balita
49 18 51 19
Melakukan imunisasi dapat mencegah gizi buruk
38 14 62 23
Memaksa anak makan lebih baik daripada diam tanpa memberikan kebutuhan gizi yang cukup
40 15 60 22
Memberikan makanan bergizi seperti sayur dan buah adalah upaya pemenuhan gizi yang baik
daripada jajan 41 15
59 22
Saya memberikan buah dan sayuran, lauk pauk dan susu pada anak setiap hari
27 10 73 27
Saya menimbang dan memantau pertumbuhan anak saya setiap bulan kepuskesmas sampai
berumur 2 thn 32 12
68 25
Sebagai orangtua,saya merasa
bertanggungjawab dalam penanggulangan gizi buruk
32 12 68 25
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Lanjutan Sikap
Ya n
Tidak n
Ada atau tidak penyuluhan gizi balita sama saja 30 11
70 26 Dengan memperoleh informasi gizi balita, saya lebih
memperhatikan pentingnya gizi untuk kesehatan anak
35 13 65 24
Didaerah saya ada upaya penyuluhan tentang gizi balita
38 14 62 23
Upaya penyuluhan gizi balita sangat dibutuhkan ibu yang mempunyai balita
38 14 62 23
2. Setelah Penyuluhan posttest
Hasil analisis univariat pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa sikap responden sebanyak 100 mengetahui tentang pemantauan tumbang anak
kepuskesmas, dan penyuluhan gizi balita yang dibutuhkan para ibu dimasyarakat.
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi sikap setelah penyuluhan di Dusun VII Desa Bangun
Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Sikap
Ya n
Tidak n
Saya sebaiknya mengetahui kebutuhan gizi balita 89 33
11 4 Saya sebaiknya mengetahui tanda-tanda dari gizi
buruk 92 34
8 3 Saya sebaiknya mengetahui penyebab gizi buruk
95 35 5 2
Memberikan ASI adalah gizi yang sangat bermanfaat untuk balita
97 36 3 1
Memberikan ASI sejak dini adalah upaya pemenuhan gizi balita
92 34 8 3
Melakukan imunisasi dapat mencegah gizi buruk 92 34
8 3 Memaksa anak makan lebih baik daripada diam
tanpa memberikan kebutuhan gizi yang cukup 95 35
5 2 Memberikan makanan bergizi seperti sayur dan buah
adalah upaya pemenuhan gizi yang baik daripada jajan
92 34 8 3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Lanjutan Sikap
Ya n
Tidak n
Saya memberikan buah dan sayuran, lauk pauk dan susu pada anak setiap hari
95 35 5 2
Saya menimbang dan memantau pertumbuhan anak saya setiap bulan kepuskesmas sampai berumur 2
thn 10037
0 0
Sebagai orangtua,saya merasa bertanggungjawab dalam penanggulangan gizi buruk
97 36 3 1
Ada atau tidak penyuluhan gizi balita sama saja 95 35
5 2 Dengan memperoleh informasi gizi balita, saya lebih
memperhatikan pentingnya gizi untuk kesehatan anak
92 34 8 3
Didaerah saya ada upaya penyuluhan tentang gizi balita
97 36 3 1
Upaya penyuluhan gizi balita sangat dibutuhkan ibu yang mempunyai balita
10037 0 0
Adapun rata-rata skor mean sikap ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan pretest dapat dilihat pada tabel 5.7 adalah skor pretest 5.46
dengan standar deviasi 1.693 dan rata-rata skor posttest lebih tinggi dari pretest yaitu 14.22 dengan standar deviasi 1.548
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi sikap ibu tentang gizi balita pada saat pretest dan
posttest
Variabel N
F Mean
Std. deviasi
Sikap ibu sebelum penyuluhan Pretest
37 5,46
1.693 Baik
8 22
Buruk 29
78 Sikap ibu setelah penyuluhan
posttest 37
14,22 1,548
Baik 37
100 Buruk
Universitas Sumatera Utara
2. Efektivitas Penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita tentang gizi balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung
Morawa Tahun 2013.
Hasil analisis dengan paired t-test pada tabel 5.8 dan tabel 5.9 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi balita pada pretest dan
posttest berbeda secara signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan dengan setelah dilakukan penyuluhan dengan t-
value 31,862 p=0,000 dan ada perubahan secara signifikan antara sikap ibu sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan
dengan t-value 23,767 p=0,000. Nilai mean pengetahuan ibu meningkat dari 5,81 SD=1,431 pada pretest dan menjadi 14,41 SD=1,481 pada
saat posttest, dan sikap ibu tentang gizi balita pada pretest dan posttest berbeda secara signifikan. Nilai mean sikap ibu meningkat dari 5,46
SD=1,693 pada pretest dan menjadi 14,22 SD=1,548 pada saat posttest.
Tabel 5.8 Efektivitas Penyuluhan terhadap pengetahuan ibu balita tentang gizi
balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013.
Variabel N
Mean SD
t-value p-
value
Pengetahuan sebelum penyuluhan
37 5,81
1,431 31,862
0,000
Pengetahuan sesudah penyuluhan
37 14,41
1,481
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Efektivitas Penyuluhan terhadap sikap ibu balita tentang gizi balita di
Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013. Variabel
N Mean
SD t-value
p- value
sikap sebelum penyuluhan
37 5,46
1,693 23,767
0,000
sikap sesudah penyuluhan
37 14,22
1,548
B. PEMBAHASAN 1. Efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita