Penyiapan Sampel .1 Buah Delima Merah Dengan Biji Pembuatan Larutan Sampel

21 3.6.2 Penyiapan Sampel 3.6.2.1 Buah Delima Merah Dengan Biji Buah delima merah lokal dan impor masing-masing ditimbang sebanyak 500 gram, dibersihkan dari pengotoran, dicuci, ditiriskan kemudian dibelah menjadi empat bagian. Diambil daging buah delima beserta biji dan dihaluskan dengan menggunakan blender tanpa penambahan akua.

3.6.2.2 Buah Delima Merah Tanpa Biji

Buah delima merah lokal dan impor masing-masing ditimbang sebanyak 500 gram, dibersihkan dari pengotoran, dicuci, ditiriskan kemudian dibelah menjadi empat bagian. Diambil daging buah delima yang masih melekat bijinya kemudian dipisahkan biji dan daging buah delima dengan menggunakan blender khusus yang bisa memisahkan biji dan daging buah tanpa penambahan aqua. 3.6.3 Proses Destruksi Kering Sampel ditimbang secara seksama masing-masing sebanyak 10 gram kedalam krus porselen yang sudah dikalibrasi lalu dipanaskan diatas hot plate sampai kering dan mengarang. Diabukan didalam tanur dengan temperatur awal 100 o C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan menjadi 500 o C dengan interval 25 o C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 48 jam dihitung saat suhu sudah 500 ℃, lalu dibiarkan mendingin dan hasil sampel terbentuk abu berwarna putih selanjutnya ditambahkan 5 ml HNO 3 1:1 secara hati-hati dan diuapkan pada hot plate dengan suhu 100-120 o C sampai kering. Krus dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100 ℃ dan perlahan–lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500 ℃ dengan interval 25℃ setiap 5 menit, dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan mendingin pada desikator Isaac, 1990 dengan Universitas Sumatera Utara 22 modifikasi. Bagan alir proses dekstruksi kering dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 45-46.

3.6.4 Pembuatan Larutan Sampel

Hasil destruksi yang telah dingin dilarutkan dengan 5 ml HNO 3 1:1 hingga diperoleh larutan bening lalu dituangkan ke dalam labu tentukur 50 ml, sisa pada krus dibilas 3 kali dengan akuademineralisata, dituangkan kembali kedalam labu tentukur, kemudian larutan dicukupkan dengan akuademineralisata hingga garis tanda dan disaring dengan kertas saring whatman No.42, filtrat pertama dibuang sebanyak 5 ml, kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam botol. Filtrat ini digunakan sebagai larutan sampel untuk analisis kuantitatif. Perlakuan yang sama diulang sebanyak 6 kali untuk masing-masing sampel. Bagan alir pembuatan larutan sampel dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 47. 3.7 Analisis Kuantitatif 3.7.1 Kalium