Simpangan Baku Relatif Uji Validasi Metode Analisis .1 Uji Perolehan Kembali Recovery

36 Tabel 4.5 Persen uji perolehan kembali recovery No Mineral Kadar rata-rata logam dalam sampel sebelum penambahan baku C A mg100g Volume larutan baku yang ditambahkan C A ml Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C F mg100g Recovery 1. Kalium 326,514 3,3 359,9859 98,26 2. fosfor 70,9495 0,6 77,5945 114,26 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery berturut-turut untuk mineral kalium 98,26 dan fosfor 114,26. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang memuaskan pada saat pemeriksaan kadar kalium dan fosfor dalam sampel Hasil yang diperoleh dari uji perolehan kembali memberikan ketepatan pada pemeriksaan kadar mineral dalam sampel. Menurut Ermer dan McB. Miller 2005, suatu metode dikatakan teliti jika nilai perolehan kembalinya antara 80- 120. Hasil uji perolehan kembali recovery kadar kalium dan fosfor setelah penambahan masing-masing larutan baku dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 94 dan lampiran 19 halaman 95-96.

4.2.2 Simpangan Baku Relatif

Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif untuk kalium dan fosfor pada sampel buah delima dapat dilihat pada Tabel 4.6, sedangkan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 97-98. Tabel 4.6 Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif kalium dan fosfor No Mineral Simpangan Baku Simpangan Baku Relatif 1. Kalium 3,3330 3,39 2. Fosfor 1,8862 1,65 Universitas Sumatera Utara 37 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat nilai simpangan baku SD untuk mineral kalium 3,3330 sedangkan untuk nilai simpangan baku relatif pada 3,39. Dan nilai simpangan baku SD untuk mineral 1,8862 sedangkan untuk nilai simpangan baku relatif 1,65. Menurut Harmita, 2004, nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik. Universitas Sumatera Utara 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis mineral kalium secara spektrofotometri serapan atom menunjukkan bahwa kadar kalium pada delima lokal dengan biji, delima lokal tanpa biji, delima impor dengan biji dan delima impor tanpa biji adalah 340,8522 ± 4,3405 mg100g, 326,5140 ± 6,7380 mg100g, 233,1907 ± 2,6206 mg100g, 162,3313 ± 2,1051 mg100g. Sedangkan hasil analisis mineral fosfor secara spektrofotometri sinar tampak menunjukkan bahwa kadar fosfor pada delima lokal dengan biji, delima lokal tanpa biji, delima impor dengan biji dan delima impor tanpa biji adalah 70,9495 ± 0,1056 mg100g, 55,1706 ± 0,0903 mg100g, 47,7219 ± 0,0600 mg100g, 27,4680 ± 0,0766 mg100g. 2. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar kalium dan fosfor antar sampel.

5.2 Saran

1. Disarankan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi buah delima sebagai sumber mineral kalium dan fosfor sehingga dapat menghindar resiko osteoporosis 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar mineral lain yang terdapat didalam buah delima merah dan delima putih. Universitas Sumatera Utara