4.1.2 Keadaan Penduduk a. Penduduk Menurut Kelompok Umur
Penduduk di Kabupaten Deli Serdang terdiri dari beberapa kelompok umur, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin pada Tahun 2014
Umur Laki-laki
Perempuan Jumlah
0 – 4 113.047
107.992 221.039
5 – 9 104.846
99.390 204.236
10 – 14 94.671
90.805 185.476
15 – 19 93.242
90.783 184.025
20 – 24 91.295
89.878 181.173
25 – 29 85.476
86.095 171.571
30 – 34 80.310
82.009 162.319
35 – 39 75.039
75.625 150.664
40 – 44 68.291
67.351 35.642
45 – 49 57.211
56.244 113.455
50 – 54 46.952
46.555 93.507
55 – 59 36.687
35.743 72.430
60 – 64 22.489
21.981 44.470
65 – 69 13.257
14.358 27.613
70 – 74 8.465
10.005 18.470
75 + 7.391
11.115 18.506
Total 998.669
985.929 1.984.598
Sumber : Badan Pusat Statistik Deli Serdang, 2015 Dari Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Deli Serdang. Usia produktif di Kabupaten Deli Serdang mulai dari umur 20-59 tahun berjumlah
980.761 jiwa atau 49.
b. Struktur Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Struktur penduduk di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Struktur Penduduk yang Bekerja di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 – 2014
Uraian 2012
2013 2014
Sektor Pertanian 19,12
16,95 17,01
Sektor Industri Pengolahan 14,59
13,37 13,90
Sektor Kontruksi 22,14
24,71 22,75
Sektor Perdagangan, hotel, dan restoran 18,54
18,88 18,89
Sektor Jasa Kemasyarakatan 17,28
17,96 18,74
Sektor Lainnya 8,33
8,13 8,71
Sumber : Badan Pusat Statistik Deli Serdang, 2015 Penduduk Deli Serdang paling banyak bekerja pada sektor kontruksi yaitu
22,75 persen. Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja di Deli Serdang adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 18,89 persen. Kemudian
disusul oleh sektor jasa kemasyarakatan sebesar 18,74 persen, sektor pertanian sebesar 17,01 persen, sektor industri pengolahan sebesar 13,90 persen dan yang
terakhir yaitu sektor lainnya sebesar 8,71 persen. Sektor pertanian menempati posisi keempat dari segi struktur penduduk
yang bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian belum menjadi sektor utama yang dijadikan sebagai mata pencaharian. Sektor ini mengalami fluktuasi
perubahan persen setiap tahunnya. Pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 2,17 persen dan kemudian di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
0,06 persen.
c. Sarana dan Prasarana
Banyaknya rumah ibadah menurut kecamatan dan jenisnya di Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Banyaknya rumah ibadah menurut kecamatan dan jenisnya di Kabupaten Deli Serdang tahun 2014
No Kecamatan
Mesjid Musollah
Gereja Kuil Vihara
1 Gunung Meriah
1 12
2 S.T.M Hulu
12 34
3 Kutalimbaru
20 16
28 4
Sibolangit 7
3 53
1 1
5 Pancur Batu
50 30
76 3
4 6
Namo Rambe 16
3 36
7 Biru-biru
18 9
38 4
1 8
S.T.M Hilir 36
12 64
1 9
Bangun Purba 32
24 24
10 Galang
58 15
18 1
11 Tanjung Morawa
95 67
35 13
12 Patumbak
39 37
31 13
Deli Tua 17
9 9
1 14
Sunggal 98
32 49
1 2
15 Hamparan Perak
66 164
24 1
10 16
Labuhan Deli 30
9 5
1 17
Percut Sei Tuan 174
166 75
1 7
18 Batang Kuis
28 22
12 3
19 Pantai Labu
27 42
10 6
20 Beringin
24 48
15 21
Lubuk Pakam 38
25 36
1 14
22 Pagar Merbau
28 30
9 3
1
Total 914
763 693
17 64
Sumber : Badan Pusat Statistik Deli Serdang, 2015 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa salah satu bagian dari sarana dan prasarana yang
ada di Kabupaten Deli Serdang adalah sarana rumah ibadah. Setiap kecamatan memiliki bermacam-macam tempat ibadah. Hal ini menggambarkan bahwa
masyarakat di Kabupaten Deli Serdang multiagama.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Saluran P-LDPM
Sejak tahun 2009, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian telah mengalokasikan kegiatan Penguatan-LDPM pada 14 empat belas kabupaten di
Provinsi Sumatera Utara salah satunya yaitu Kabupaten Deli Serdang. Dukungan dana belanja Bantuan Sosial yang bersumber dari APBN untuk
kegiatan Penguatan-LDPM hanya diberikan kepada Gapoktan Tahap Penumbuhan dan Pengembangan, yaitu pada tahun pertama dan kedua. Sementara pada tahun
ketiga Tahap Kemandirian Gapoktan hanya menerima pembinaan dari pendamping, Tim Teknis maupun Tim Pembina BKP, 2014.
a. Tahap Pertumbuhan Tahap Pertama
Tabel 6. Jumlah Gapoktan Penerima Dana Bansos Kegiatan Penguatan LDPM Tahun 2009-2014 Tahap Penumbuhan di Kabupaten Deli Serdang
No
Kabupaten Jumlah Gapoktan Penerima Dana
2009 2010
2011 2012
2013 2014
1. Deli Serdang
3 1
1 2
2 1
Sumber : Badan Ketahanan Pangan, 2014 Pada tahun 2009 ada 3 Gapoktan yang mendapat dana Tahap
Penumbuhan, kemudian pada tahun 2010 dan 2011masing-masing ada 1 Gapoktan, pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing ada 2 Gapoktan, dan pada
tahun 2014ada 1 Gapoktan yang menerima dana program P-LDPM. Pada Tahap Penumbuhan ini, masing-masing Gapoktan mendapat dana
Bansos sebesar Rp. 150.000.000 dengan komponen kegiatan antara lain untuk : a pembanguna atau renovasi gudang milik Gapoktan untuk menyimpanan
pangan, b penguatan Gapoktan untuk dapat melakukan pengadaan beras sebagai
Universitas Sumatera Utara