BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yamg di peruntukan sebagai makanan dan
minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pagan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan
atau pembuatan makanan dan minuman BKP, 2010. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi Negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan BKP, 2014.
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi dan konsisten dalam mewujudkan ketahanan pangan bagi rakyatnya. Komitmen yang tinggi
tersebut telah diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan dan program- program peningkatan produksi pangan, khususnya beras. Besarnya perhatian
pemerintah terhadap perekonomian beras ini didasari pertimbangan bahwa beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebahagian besar penduduk Indonesia, serta
usaha tani padi merupakan sumber pendapatan dan sumber lapangan pekerjaan bagi sebahagian besar masyarakat pedesaan.
Pembangunan ketahanan pangan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan pangan
Universitas Sumatera Utara
bagi seluruh rumah tangga, dalam jumlah yang cukup, mutu, dan gizi yang layak, aman dikonsumsi, merata serta terjangkau oleh setiap individu Suryana, 2003.
Pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM merupakan kegiatan bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Peran dan
partisipasi dari pengurus dan anggota Gapoktan menjadi prioritas utama sebagai pelaku untuk mencapai keberhasilan dari kegiatan ini. Partisipasi dari pengurus
dan anggota Gapoktan dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membina dan mendukung keberlanjutan dari Gapoktan dalam menjaga stabilitas harga
gabahberas di tingkat petani anggotanya serta ketersediaan cadangan pangan sepanjang waktu.
Kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Penguatan- PLDPM merupakan salah satu sub kegiatan dari program Peningkatan
Diversifikasi dan Ketahanan Pangan tahun 2014 dan Kegiatan Prioritas Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. Kegiatan
Penguatan-LDPM merupakan kegiatan yang berkelanjutan selama tiga tahap mulai dari tahun pertama : Tahap Penumbuhan, tahun kedua : Tahap
Pengembangan, dan tahun ketiga : Tahap Kemandirian. Penguatan-PLDPM
dilakukan melalui
pendekatan pemberdayaan.
Gapoktan dibina agar mampu mengelola unit-unit usaha guna mengatasi permasalahan khususnya ketidakmampuan mereka untuk mengakses pangan saat
paceklik, masalah harga pangan yang jatuh disaat panen raya dikarenakan ketidakmampuan mereka untuk mendistribusikannya ke luar wilayahnya, dan
masalah pembiayaanmodal usaha.
Universitas Sumatera Utara
Strategi dasar dalam pelaksanaan kegiatan Penguatan-LDPM antara lain adalah memperkuat modal usaha Gapoktan untu dapat melakukan kegiatan
pembelian-penjualan gaba, beras dan jagung terutama dari hasil petani anggotanya, membangun sarana penyimpanan dan pengadaan cadangan pangan
serta memberikan pendampingan kepada Gapoktan agar mampu mengembangkan dan mengelola unit-unit usahanya dengan baik, kemudian meningkatkan
kemampuan SDM Gapoktan dalam mengaministrasikan kegiatannya dan membuat laporan secara rutin.
Petani dan Poktan yang berada dalam wadah Gapoktan merupakan produsen dari gabah, beras, dan jagung yang dimana pada saat tertentu mereka
juga sebagai konsumen. Pada saat sebagai produsen mereka mempunyai masalah dalam pendistribusian pemasaran hasil panen, maka Gapoktan memulai unit usaha
distribusi atau pemasaran atau pengolahan yang mendapatkan dukungan dana belanja Bansos dari pemerintah, wajib melakukan pembelian gabah dan beras
serendah-rendahnya sesuai HPP. Di sisi lain pada saat musim paceklik apabila ada anggota Gapoktan tidak menghasilkan produk pangan sehingga berdampak tidak
mempunyai akses terhadap pangan, maka Gapoktan melalui unit pengelola cadangan pangan dapat menyalurkan cadangan pangan dengan memprioritaskan
kepada anggota Gapoktan yang sudah memenuhi kewajiban sebagai anggota Gapoktan sesuai dengan aturan dan sanksi yang telah disepakati bersama BKP,
2014.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Penguatan LDPM