Kelembagaan Landasan Teori .1 Penguatan LDPM

e. Harga beras di tingkat petani saat panen raya diatas HPP.

2.2.2 Kelembagaan

Nasution 2002, menyebutkan bahwa kelembagaan mempunyai pengertian sebagai wadah dan sebagai norma. Lembaga atau institusi adalah seperangkat aturan, prosedur, norma prilaku individual dan sangat penting artinya sebagai pengembangan pertanian. Kelembagaan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : pertama, lembaga formal seperti pemerintah desa, BPD, KUD, dan lain-lain. Kedua, lembaga tradisional atau lokal. Kelembagaan merupakan kelembagaan yang tumbuh dari dalam komunitas itu sendiri yang sering memberikan “asuransi terselubung” bagi kelangsungan komunitas tersebut. Kelembagaan tersebut biasanya berwujud nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan dan cara hidup yang telah lama hidup dalam komunitas. Keberadaan lembaga dipedasaan memiliki fungsi yang mampu memberikan “energi sosial” yang merupakan kekuatan internal masyarakat dalam mengatasi masalah-masalah mereka sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka lembaga dipedesaan yang saat ini memiliki kesamaan dengan karakteristik tersebut dapat dikatakan sebagai lembaga gabungan kelompok tani atau Gapoktan Sumarti, dkk, 2008. Menurut Sesbany 2007, kelembagaan mempunyai titik strategis entry point dalam menggerakkan sistem agribisnis pedesaan. Untuk itu segala sumber daya yang ada dipedesaan perlu diarahkan diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani kelompok tani. Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat Universitas Sumatera Utara mendesak dan mutlak diperlukan oleh petani, agar dapat bersaing dalam melaksanakan kegiatan usaha tani dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidunya. Gapoktan adalah gabungan dari beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis diatas prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani lainnya. Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan lemahnya akses petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha. Pada prinsipnya lembaga Gapoktan diarahkan sebagai sebuah kelembagaan ekonomi, namun diharapkan juga mampu menjalankan fungsi-fungsi lainnya serta memiliki peran penting terhadap pertanian Syahyuti, 2007. Peran kelembagaan sangat penting dalam mengatur sumber daya dan distribusi manfaat, untuk itu unsur kelembagaan perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan potensi desa guna menunjang pembangunan desa. Dengan adanya kelembagaan petani dan ekonomi desa sangat terbantu dalam hal mengatur silang hubungan antar pemilik input dalam menghasilkan output ekonomi desa dan dalam mengatur distribusi output tersebut Prihartanto, 2009.

2.2.3 Pengertian Program