Uji perbedaan efek antihiperurisemia

36 Untuk melihat kekuatan ekstrak etanol herba anting-anting dan allopurinol dalam menurunkan kadar asam urat, maka dihitung persen penurunan kadar asam urat. Data persen penurunan kadar asam urat dianalisa secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk semua kelompok perlakuan dari hari ke-9 sampai dengan hari ke-15 dan dilakukan perhitungan persen penurunan kadar asam urat rata-rata setiap kelompok perlakuan setelah pemberian suspensi allopurinol dan suspensi ekstrak etanol herba anting-anting.

4.3.2 Uji perbedaan efek antihiperurisemia

Data hasil pengukuran kadar asam urat yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan SPSS untuk melihat perbedaan efek antihiperurisemia antar kelompok perlakuan. Dari hasil uji Paired T-Test anatara kadar asam urat puasa dan kadar asam urat setelah induksi selama 6 hari diperoleh data yang berbeda secara signifikan dengan nilai signifikansi p0,05 dari data yang di peroleh, maka data tersebut dapat di lanjutkan ke analisis Tukey. Dari hasil analisis Tukey, diperoleh dari H-9 sampai H-15, kelompok perlakuan yang diberikan CMC-Na menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok perlakuan lain suspensi allopurinol 10 mgkg bb, EEHA 100 mgkg bb , suspensi EEHA 150 mgkg bb dan suspensi EEHA 200 mgkg BB dengan nilai signifikan pada H-9 p0,05, dan kelompok perlakuan yang diberikan suspensi EEHA 100 mgkg bb juga berbeda signifikan dengan kelompok yang diberikan suspensi EEHA 150 mgkg, suspensi EEHA 200 mgkg bb dan suspensi allopurinol 10 mgkg bb dengan nilai signifikan p0,05 sementara kelompok perlakuan yang diberikan suspensi EEHA 150 mgkg bb dan suspensi EEHA 200 mgkg bb tidak berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan yang diberikan suspensi allopurinol 10 mgkg bb kontrol positif dengan nilai p0,05. 37 Jadi dapat disimpulkan bahwa dosis yang paling efektif pada penurunan kadar asam urat tikus adalah dosis 150 mgkg bb pada hari ke-9. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Bourne dan Zastrow 2011, yang menyatakan bahwa peningkatan dosis obat harusnya akan meningkatkan respon yang sebanding dengan dosis yang ditingkatkan, namun dengan peningkatan dosis, peningkatan respon akhirnya akan menurun, karena sudah tercapai dosis yang sudah tidak dapat meningkatkan respon lagi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba anting- anting cukup efektif menurunan kadar asam urat. Hal ini memberikan gambaran atas potensi herba anting-anting sebagai antihiperurisemia. Senyawa aktif yang diduga berperan dalam menurunkan kadar asam urat darah adalah flavonoid. Flavonoid dilaporkan dapat menghambat kerja enzim xantin oxidase. Dimana xantin oksidase merupakan enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat Umamaheswari, 2013; Lin, dkk., 2002. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN