22
3.6.2 Pemeriksaan Alkaloid
Timbang 500 mg serbuk simplisia, tambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml, panaskan diatas tangas air selama 2 menit, dinginkan dan saring. Pindahkan 3
tetes filtrat pada kaca arloji, tambahkan 2 tetes Bouchardat LP. Jika pada kedua percobaan tidak terjadi endapan, maka serbuk tidak mengandung alkaloid. Jika
dengan Mayer LP terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau kuning yang larut dalam methanol P dan dengan Bouchardat LP terbentuk endapan berwarna
coklat sampai hitam, maka ada kemungkinan terdapat alkaloid. Lanjutkan percobaan dengan mengocok sisa filtrate dengan 3 ml amnia pekat P dan 10 ml campuran 3
bagian volume eter P dan 1 bagian volume kloroform P. ambil fase organik, tambahkan natrium sulfat anhidrat P, saring. Uapkan filtrat diatas penangas air,
larutkan sisa dalam dalam sedikit asam klorida 2 N. Lakukan percobaan dengan keempat golongan laruratn percobaan, serbuk mengandung alkaloid jika sekurang-
kurangnya terbentuk endapan dengan menggunakan dua golongan larutan percobaan yang digunakan Depkes, RI., 1995.
3.6.3 Pemeriksaan Saponin
Masukkan 0,5 g serbuk yang diperiksa kedalam tabung reaksi, tambahkan 10 ml air panas, dinginkan dan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik. jika zat
yang diperiksa berupa sediaan cair, encerkan 1 ml sediaan yang diperiksa dengan 10 ml air dan kocok kuat-kuat selama 10 menit; terbentuk buih yang mantap selama
tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm. Pada penambahan 1 tetes
asam klorida 2 N, buih tidak hilang Depkes, RI., 1995.
23
3.6.4 Pemeriksaan Tanin
Sebanyak 0,5 g sampel disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu
ditambahkan 1 sampai 2 tetes pereaksi besi III klorida. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.
3.6.5 Pemeriksaan Glikosida
Sari 3 g serbuk simplisia dengan 30 ml campuran 7 bagian volume etanol 95 P dan 3 bagian volume air pada alat pendingin alir balik selama 10 menit,
dinginkan, saring. Pada 20 ml filtrate tambahkan 25 ml air dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, kocok, diamkan selama 5 menit, saring. Sari filtrat 3 kali, tiap kali
dengan 20 ml campuran 3 bagian volume kloroform P dan 2 bagian volume isopropanol P. Pada kumpulan sari tambahkan natrium sulfat anhidrat P, saring, dan
uapkan pada suhu tidak lebih dari 50 . Larutkan sisa dengan 2 ml methanol P. 0,1 ml
larutan percobaan diuapkan diatas penangas air, Larutkan sisa dalam 5 ml asam asetat anhidrat P. Tambahkan 10 tetes asam sulfat P; terjadi warna biru atau hijau,
menunjukkan adanya glikosida Depkes, RI., 1995.
3.6.6 Pemeriksaan SteroidTriterpenoid
Sebanyak 1 g simplisia herba anting-anting dimaserasi dengan 20 ml n- heksan selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa
dalam cawan penguap ditambahkan beberapa tetes pereaaksi Liebermann-Burchard. Timbul warna biru atau biru hijau menunjukkan adanya steroida, sedangkan warna
merah, merah muda atau ungu menunjukan adanya triterpenoida. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada ekstrak etanol herba anting-anting Harborne, 1987.
24
3.7 Pembuatan Ekstrak Etanol Herba Anting-anting EEHA