Manfaat Perencanaan Fungsi Perencanaan

terlihat adalah perencanaan drainase. Bentuk – bentuk aplikasi perencanaan drainase antara lain: 1. Pada pengerjaan jembatan Sigandul, fluktuasi muka air tanah akibat curah hujan dialirkan keluar dari tebing hasil rekayasa topografi lahan yang diperkuat dengan retaining wall maupun shotcrete melalui lubang pipa pada badan tebing yang menembus struktur badan retaining wall maupun shotcrete. Hal ini untuk mencegah bertambahnya tekanan lateral tanah akibat penambahan berat jenis tanah oleh air tanah. 2. Pada pengerjaan rigid pavement sebagai jalan pendekat jembatan Sigandul harus menimbun saluran air yang menyilang jalan, hal ini disiasati dengan pekerjaan box culvert agar saluran air awal tidak hilang dan air hujan membanjiri jalan dan sawah warga. 3. Pada pengerjaan rigid pavement dibuatkan alur air melintang badan jalan. Hal ini dimaksudkan untuk mengalirkan air pada permukaan badan jalan dengan cepat ke bahu jalan sehingga tidak membuat badan jalan licin. 4. Penebaran agregat kelas A sebelum pemasangan lean concrete hal ini dilakukan selain sebagai lapis pondasi subbase course juga berfiungsi untuk memberi rongga dan jarak antara tanah dan lean concrete sehingga meminimalisir retak pada perkerasan beton dikarenakan air terjebak pada tanah dibawah lean concrete dan mengakibatkan pumping atau kembang susut tanah.

3.2 Manfaat Perencanaan

Pada hakekatnya keseluruhan proses konstruksi satu kesatuan sistem rekayasa dan melibatkan banyak variabel yang saling berpengaruh, maka perencanaan sangat bermanfaat bagi berlangsungnya suatu proyek. Manfaat dari perencanaan dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam proyek. b. Sebagai sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek. c. Menentukan pembagian tugas, waktunya, kapasitas, dan cara melaksanakan tugas tersebut. d. Memperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan. Proyek Pembangunan Jembatan Sigandul – Tahap 1 III-5 Davied Hamonangan Pangaribuan 21010110141005 e. Sebagai dasar pengaturan alokasi sumber daya yang ada. f. Mengalokasikan tanggung jawab pelaksanaan proyek. g. Pegangan dan tolak ukur fungsi pengendalian. h. Mengestimasi waktu penyelesaian proyek. i. Mengantisipasi kondisi-kondisi yang tidak diharapkan dan perubahan rencana yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung.

3.3 Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan merupakan salah satu bagian yang penting dari konsep manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan menyusun urutan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan mempunyai dua fungsi : a. Fungsi Pengorganisasian Tahap Permulaan Pengorganisasian berfungsi untuk pengambilan keputusan, karena hal tersebut diperlukan dalam proses memilih dan menentukan teknologi, metode konstruksi yang harus diterapkan serta pengalokasian sumber daya. Perencanaan organisasi pelaksana proyek, alokasi tenaga kerjapengisian personil, penjadwalanurutan langkah pelaksanaaan pekerjaan, penetapan standar mutu dan penganggaran juga dikerjakan pada tahap ini, yaitu tahap perencanaan dasar. Perencanaan yang dibuat tersebut selanjutnya akan menjadi landasan atau bahan acuan untuk pengendalian proyek. b. Fungsi Pengendalian Tahap Pelaksanaan Perubahan atau penyimpangan dari rencana selalu terjadi dalam suatu proyek, dan tidak pernah dijumpai suatu proyek yang semua kegiatannya berjalan sesuai perencanaan dasar, apalagi bagi proyek yang besar dan komplek. Tahap perencanaan dalam hal ini dilakukan untuk mengalokasikan sumber daya, mengambil keputusan lebih lanjut atau merubah keputusan yang telah dibuat bila selama proyek berlangsung terjadi kondisi-kondisi yang tidak diharapkan atau perubahan rencana Proyek Pembangunan Jembatan Sigandul – Tahap 1 III-6 Davied Hamonangan Pangaribuan 21010110141005 semula. Harus dipahami bahwa fungsi pengendalian itu meliputi pemantauan dan inspeksi, tetapi karena sifatnya yang dinamis mengikuti kondisi yang terjadi dan dalam operasionalnya fungsi ini mendapatkan data dan informasi melalui divisi pengendalian. Dengan adanya siklus perencanaaan- pengendalian dalam kegiatan penyelenggaraan proyek, terjadi koreksi secara terus-menerus, sehingga akibat dari penyimpangan tersebut dapat ditekan sekecil mungkin dan dapat mnghindari kesulitan besar.

3.4 Tahapan Perencanaan