Konstanta Dielektrik HASIL DAN PEMBAHASAN

10 Gambar 4.3 Cara menentukan energy gap film berdasarkan kurva menurut αhν 2 terhadap energi 0,5 M, pada waktu annealing 15 jam. Gambar 4.4 Cara menentukan energy gap film berdasarkan kurva menurut αhν 2 terhadap energi 1 M, pada waktu annealing 15 jam. Gambar 4.5 Cara menentukan energy gap film berdasarkan kurva menurut αhν 2 terhadap energi 1 M, pada waktu annealing 22 jam. Gambar 4.6 Cara menentukan energy gap film berdasarkan kurva menurut αhν 2 terhadap energi 2 M, pada waktu annealing 22 jam.

4.2 Konstanta Dielektrik

Konstanta dielektrik ε film dicari dengan menggunakan rangkaian seperti pada Gambar 3.1 dengan cara memberikan tegangan masukkan berupa sinyal kotak dari generator dengan frekuensi 20 kHz dan hambatan yang digunakan, yaitu 10 kX, sedangkan tegangan yang diberikan, yaitu 1 volt, 3 volt dan 5 volt. Sinyal keluaran yang dihasilkan tampak pada osiloskop seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8, Gambar4.9, dan Gambar 4.10. Dari sinyal keluaran tersebut dicari time constant τ untuk mendapatkan nilai kapasitansi dan konstanta dielektrik film. Time constant τ itu sangat mempengaruhi nilai kapasitansi yang selanjutnya juga mempengaruhi konstanta dielektrik film. Terdapat perbedaan sinyal keluaran pada osiloskop sebelum dan sesudah film dipasang. Sebagai contoh, pada Gambar 4.8 a dan Gambar 4.8 b terlihat perbedaan antara sinyal keluaran pada osiloskop sebelum dan sesudah film dipasang. Pada Gambar 4.8 a sinyal pada osiloskop masih berbentuk kotak sedangkan pada Gambar 4.8 b ada perubahan pada peak sinyal berupa pemotongan sinyal berupa lengkungan karena pada saat itu terjadi pengisian atau pengosongan muatan. Peristiwa pengisian atau pengosongan muatan ini mengindikasikan film dapat menyimpan muatan seperti halnya kapasitor. Dalam penelitian ini variasi tegangan yang digunakan yaitu, 1 volt, 3 volt dan 5 volt. Konstanta dielektrik ε yang diperoleh ketika diberikan tegangan berbeda menghasilkan ε yang berbeda. Eg =2,54 eV Eg =3,12 eV Eg =2,97 eV Eg = 3,19eV Dari data yang diperoleh nilai ε semakin kecil ketika tegangannya ditingkatkan hal ini sesuai dengan persamaan 4.1 [38]. 4.1 Keterangan: d adalah ketebalan film m, adalah kapasitansi coulombvolt atau farad, ε adalah konstanta dielektrik Fm, A adalah luas kontak m 2 . Nilai ε semakin kecil ketika tegangannya ditingkatkan mengakibatkan penurunan kapasitansi. Oleh karena itu penurunan kapasitansi menjadikan nilai konstanta dielektrik film semakin kecil. Tabel 4.3 Nilai konstanta dielektrik film LiNbO 3 Film LiNbO 3 pada molaritas M dan waktu annealing jam Ketebalan film x 10 6 m Konstanta dielektrik V= 1 volt V= 3volt V= 5volt 0,5 ; 1 0,442 10,3 9,0 7,6 1 ; 8 0,608 18,7 13,1 12,5 1 ; 15 1,888 50,1 48,4 40,4 2 ; 22 2,157 54,6 51,7 44,3 Tabel 4.3 dapat dilihat ada peningkatan konstanta dielektrik ε film pada tegangan 1 volt, 3 volt dan 5 volt jika waktu annealing lebih lama dan molaritas yang semakin besar. Dalam penelitian ini ε paling besar dimiliki oleh film pada waktu annealing 22 jam dan molaritas 2 M dan ε paling kecil dimiliki oleh film pada waktu annealing 1 jam dan molaritas 0,5 M. Hal ini disebabkan oleh ketebalan film yang semakin meningkat.

4.3 ArusTegangan IV