Inflasi dan Tingkat Inflasi Tingkat Bunga RealEfektif Bebas Kekakuan Upah Wage Stickiness Pengangguran Hukum Walras Walras’s Law

II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

2.1 Pertumbuhan Ekonomi Economic

Growth Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional real pada suatu tahun tertentu, dibandingkan dengan pendapatan nasional real pada tahun sebelumnya. Sukirno 2004

2.2 Pembangunan Ekonomi Economic

Development Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dalam konsep pembangunan ekonomi, yang dilihat tidak saja perkembangan pendapatan nasional real, tetapi juga pada pergeseran struktur pendukung, misalnya modernisasi kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi juga ditandai dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat. Lancaster Dulaney 1979

2.3 Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah otoritas moneter dalam mengatur mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian suatu negara. Langkah- langkah yang dilakukan bertujuan menstabilkan perekonomian. Tujuan yang ingin dicapai misalnya pengendalian terhadap inflasi dengan mengatur kesetimbangan antara persediaan uang dan barang. Hal ini dilakukan dengan menentukan standar bunga pinjaman suku bunga dan melakukan intervensi di pasar valuta asing. Adapun otoritas moneter suatu negara adalah bank sentral, yang di Indonesia adalah Bank Indonesia. Sukirno 2004

2.4 Inflasi dan Tingkat Inflasi

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga- harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Sementara tingkat inflasi persentase pertambahan kenaikan harga menggambarkan perubahan harga-harga yang berlaku dari satu tahun ke satu tahun lainnya. Sukirno 2004

2.5 Tingkat Bunga RealEfektif Bebas

Risiko Risk-free Real Interest Rate Tingkat bunga realefektif bebas risiko adalah tingkat bunga nominal pasti risk-free rate yang dikoreksi dengan cara mengurangi laju inflasi, untuk menyesuaikan perubahan dalam daya beli uang. Jadi, suku bunga real berkaitan dengan pertumbuhan daya beli. Kunarjo 2003

2.6 Kekakuan Upah Wage Stickiness

Kekakuan upah menunjukkan kecenderungan melambatnya upah untuk menyesuaikan diri sebagai reaksi terhadap kelebihan penawaran dalam pasar tenaga kerja labour market. Pada suatu keadaan di mana pasar tenaga kerja diwarnai dengan kekakuan upah, maka suatu kekurangan permintaan agregat biasanya akan mengakibatkan pengangguran tidak sukarela involuntary unemployment. Pass et al 1994

2.7 Pengangguran

Tidak Sukarela involuntary unemployment Pengangguran tidak sukarela adalah pengangguran yang disebabkan karena pekerja tidak mampu mencari pekerjaan walaupun mereka bersedia bekerja dengan tingkat upah yang ada. Hal ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan akibat resesi, atau mereka tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan pada lapangan kerja tersebut. Pass et al 1994

2.8 Hukum Walras Walras’s Law

Hukum Walras merupakan dalil yang menyatakan bahwa total nilai barang-barang yang diminta dalam suatu perekonomian harga dikali kuantitas yang diminta adalah selalu sama dengan total nilai barang yang ditawarkan harga dikali kuantitas yang ditawarkan. Kesetimbangan umum Walras diperoleh saat kondisi agregat permintaan bernilai sama dengan agregat penawaran pada pasar barang konsumsi, dan pasar tenaga kerja saat waktu t . Pass et al 1994

2.9 Ekonomi