III PEMBAHASAN
3.1 Kelemahan Model New Keynesian NK Pemikiran
dalam kelompok
New Keynesian
sangat beragam termasuk di dalamnya
pemikiran menurut
Mankiw, Stanley Fisher, Phelps, Akerlof, Yellen,
David Romer, Bruce Greenwald, dan Joseph Stiglitz Sugiyono 2001. Namun, model NK
standar memiliki tiga kelemahan utama, yaitu: 1.
Tidak ada pengangguran yang tidak sukarela no involuntary unemployment
karena hipotesis pasar tenaga kerja Walras.
2. Tidak ada tarik ulur trade-off antara
inflasi dan stabilisasi kesenjangan output, karena kesenjangan output adalah konstan
dan tidak berubah-ubah invariant jika terjadi goncangan.
3. Bertentangan dengan bukti empiris. Pada
model, reaksi inflasi lebih besar dari pada reaksi naik-turunnya output jika terjadi
goncangan. Sementara pada dunia nyata, nilai fluktuasi output tidak tetap.
Pengangguran yang
tidak sukarela
involuntary unemployment tidak terdapat dalam model Keynes, yang menjadi salah satu
kelemahan model ini. Pada pasar tenaga kerja Walras, fluktuasi
pada
tingkat tenaga
kerja dapat
diinterpretasikan sebagai hasil dari pilihan sukarela dan harus diikuti oleh perubahan
upah real. Kenaikan upah mengakibatkan para pekerja menawarkan jasa tenaga kerja yang
lebih baik. Akhir-akhir ini banyak usaha yang telah dibuat untuk mengatasi kekurangan pada
model New Keynesian. Salah satu hal yang paling banyak dicoba yaitu dengan asumsi
pasar tenaga kerja taksempurna.
3.2 Model New Keynesian Standar Pada bagian ini akan dibahas model NK
standar dan variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
t : periode waktu,
t
C : konsumsi pada periode t , dengan
0,
t
C
t
N : jam kerja karyawan pada periode t ,
t
p : tingkat harga nominal dari output
pada periode t ,
t
: inflasi pada periode t ,
t
x : kesenjangan output atau output gap
selisih antara output yang dihasilkan dengan output pada kapasitas penuh
pada peride t , M : jumlah uang nominal,
: faktor diskon subjektif,
: derajat penghindaran risiko relatif konstan,
t
W : tingkat upah nominal pada periode t ,
b : nilai produksi rumah tangga,
: elastisitas substitusi terhadap permintaan suatu barang,
i t
C
: permintaan konsumsi barang dari perusahaan ke-
i , pada periode t ,
t
P : indeks harga agregat,
t
: biaya produksi perusahaan tertentu pada periode t ,
E t
V
: nilai agar seorang pekerja mendapatkan pekerjaan,
U t
V
: nilai yang membuat seseorang tidak mendapatkan pekerjaan,
t
A : produktivitas pada periode t ,
t
B : penerimaan dari obligasi pada awal
periode t ,
t
u : banyaknya pengangguran pada peride
t
,
i t
h
: tingkat upah perusahaan ke- i pada
periode t,
t
H : tenaga kerja yang harus direkrut pada
periode t, G
: parameter berskala yang mungkin dipengaruhi oleh biaya penyesuaian
dan biaya penggantian biaya upah,
: kekuatan perusahaan monopoli,
: kesepakatan relatif para pekerja,
: tingkat pemisahan separation rate,
j
: rumah tangga perwakilan,
t
Y : Penawaran pada periode
t
. New Keynesian merupakan perbaikan dari
Neo-clasical synthesis dengan memasukkan aspek ekspektasi rasional serta memperkuat
landasan mikroekonomi. Namun demikian, Model New Keynesian menyatakan adanya
pasar persaingan taksempurna dan rigidities nominal ke dalam kerangka kesetimbangan
umum dinamik. Hal ini sebagian besar dikaitkan dengan paradigma Real Business
Cycle
Gali, 2002. Faktanya, terdapat beberapa kelemahan pada model ini.
Pada model NK standar, fungsi utilitas bergantung pada konsumsi dan jam kerja
1 1
, .
1 1
v t
t t
t
C N
U C N v
1
Maksimisasi utilitas
mengacu pada
persamaan penawaran tenaga kerja standar terhadap upah dengan upah real sama dengan
tingkat substitusi marginal:
v t
t t
t
W N
P C
.
Pada sisi penawaran, perusahaan memilih pengambilan harga dengan pertimbangan
dinamika biaya
marginal, yang
hanya mencerminkan pergerakan pada upah real dan
produktivitas
.
v t
t t
t t t
t
W N
MC A P
A C
2 Spesifikasi
dari pasar
tenaga kerja
merupakan pusat beberapa bahasan seputar model NK. Ada dua bahasan yang berkaitan
dengan hal
tersebut, pertama
sebagai penawaran tenaga kerja sehingga harus
menjaga kondisi kesetimbangan. Model NK tidak dapat menjelaskan pengangguran yang
tidak sukarela. Kedua, pada model NK standar tidak ada tarik ulur kebijakan antara stabilisasi
output dan inflasi. Untuk melihat hal ini, diberikan kurva
Phillips NK sebagai berikut
1 t
t t
t
E x
3 dengan persamaan beda substitusi maju,
persamaan 3 dapat diubah ke dalam bentuk persamaan berikut
.
s t
t t s
s
E x
4 Bukti lihat Lampiran 1
Persamaan di atas mengekspresikan tingkat inflasi saat
t
dalam kaitannya dengan kesenjangan output saat
t
dan saat yang akan datang. Menggunakan persamaan 3, sangat
mudah untuk menunjukkan strategi target inflasi murni, yaitu strategi dengan membuat
t
untuk
t , dan menstabilkan
kesenjangan output dengan membuat = 0
untuk t
. Karena itu, otoritas moneter tidak menghadapi tarik ulur kebijakan antara
menstabilkan output dan inflasi.
3.3 Kesetimbangan Harga Fleksibel. Terdapat tiga kelompok agen pada model