Latar Belakang Mengapa sebagian negara mengalami

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Mengapa sebagian negara mengalami

pertumbuhan pendapatan yang cepat di abad yang lalu sedangkan sebagian lain tetap tenggelam dalam kemiskinan? Mengapa sebagian negara mengalami tingkat inflasi yang tinggi sedangkan sebagian lain berhasil mempertahankan harga yang stabil? Mengapa sebagian negara mengalami resesi dan depresi periode-periode merosotnya pendapatan dan melonjaknya tingkat pengangguran dan bagaimana kebijakan pemerintah bisa mengurangi frekuensi dan beratnya periode ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut menggambarkan pentingnya studi tentang perekonomian. Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang mempengaruhi manusia secara langsung. Bagi kebanyakan orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis. Jadi tidaklah mengejutkan jika pengangguran menjadi topik yang sering dibicarakan dalam perdebatan politik dan para politisi sering mengklaim bahwa kebijakan yang mereka tawarkan akan membantu menciptakan lapangan kerja. “Inflasi selalu dan di mana pun merupakan fenomena moneter.” Begitulah yang ditulis Milton Friedman, ekonom besar yang memenangkan hadiah Nobel dalam ilmu ekonomi pada tahun 1976. Ketika pemerintah mencetak uang untuk mendanai pengeluaran, hal itu akan meningkatkan jumlah uang yang beredar sehingga meningkatkan inflasi. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami mekanisme pasar tenaga kerja, yaitu pendekatan Neoklasik dan pendekatan Keynesian. Kurva permintaan tenaga kerja terhadap upah memiliki kemiringan negatif, sedangkan kurva penawaran tenaga kerja terhadap upah memiliki kemiringan positif. Perpotongan kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja terhadap upah di pasar tenaga kerja akan menentukan kesetimbangan pasar tenaga kerja. Jika upah yang berlaku di pasar lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat upah yang berlaku pada kondisi kesetimbangan maka akan menimbulkan terjadinya pengangguran tidak sukarela. Beberapa hal yang dapat menyebabkan sulitnya penurunan upah adalah: a. keberadaan serikat pekerja, b. penentuan upah minimum, dan c. adanya program subsidi. Pada pendekatan Keynesian, penyesuaian pasar tenaga kerja bisa terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu: a. perusahaan menurunkan stok tenaga kerja dengan mempertahankan tingkat upah tetap, b. perusahaan akan menurunkan upah dengan tetap mempertahankan tingkat penggunaan tenaga kerja pada kondisi sekarang, dan c. perusahaan akan menurunkan upah dan penggunaan tenaga kerja sekaligus. Sejak akhir tahun 90-an model kesetimbangan umum dinamik New Keynesian standar muncul dan digunakan secara luas sebagai acuan untuk kebijakan moneter. Perhatian utama dalam New Keynesian adalah mencari model yang kuat dan meyakinkan untuk menjelaskan adanya kekakuan upah dan harga dengan berlandaskan pada memaksimalkan perilaku dan ekspektasi rasional. Di samping itu, New Keynesian juga menaruh perhatian penelitian tentang proses penyesuaian harga yang terjadi di perusahaan.

1.2 Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan