Aturan harga optimal perusahaan i ,
diperoleh dari fungsi produksi dan persamaan evolusi tenaga kerja, yaitu sebagai berikut
i t
t t
p MC
P
20
dengan
1
adalah faktor mark up, yaitu menaikkan harga jual di atas biaya
marjinal. Dengan
harga fleksibel,
dalam kesetimbangan simetrik, semua perusahaaan
akan membebankan
harga yang
sama
i t
t
p P
. Hal ini mengakibatkan harga
marjinal real akan menjadi tetap dan sama dengan invers dari mark up
1 1
t
MC
. 21 Bukti Lihat Lampiran 2
Nilai harapan terhadap biaya marjinal saat ini,
t
MC , akan dipengaruhi oleh adanya biaya upah seperti berikut
1 1
1
1 1
.
t t
t t
t t
t t
t t
t t
t
W GH
MC A P
A U C
GH E
A U C
22
Dari analisis terhadap persamaan 22 dapat dilihat bahwa upah para pekerja baru
pada waktu t mempunyai dua akibat, yakni: i
meningkatkan biaya perekrutan pada waktu
t , yang
dampaknya direpresentasikan oleh
t t
t
GH A U
. ii
mereduksi biaya upah para pekerja baru pada periode t+1, sejak perekrutan yang
dilakukan pada periode pertama dan mengurangi kebutuhan perusahaan untuk
memberikan
upah pada
periode berikutnya. Pengaruh kedua dituliskan
dalam bentuk
1 1
1
1 .
t t
t t
t t
C GH
E A U
C
Pada model persamaan 22, adanya biaya upah menimbulkan kesenjangan antara upah
real dan biaya marjinal yang relevan untuk suatu perusahaan. Hal ini sangat penting
untuk menjelaskan dinamika inflasi. Dengan demikian, kesenjangan tersebut menyebabkan
biaya marjinal berubah secara siklik dalam sebuah model dengan karakeristik pasar
tenaga kerja taksempurna yang secara substansial menyimpang dari upah real.
3.3.2.3 Penentuan Upah Upah saat ini the present wage
ditentukan oleh komponen , proses
kesepakatan antara perusahaan dan tenaga kerja, serta oleh
ℰ yang menyatakan
goncangan upah eksogen dan diasumsikan bernilai 1 pada keadaan stabil. Hal ini
dinyatakan dalam persamaan
R Nash
t t
t
W W
. 23 Upah hasil negosiasi merupakan kesepakatan
yang memaksimumkan bobot produk terhadap surplus upah dan tenaga kerja. Masalah
penawaran Nash digambarkan sebagai berikut
1
max
s s
E U
t t
t t
V V
S
24
1 E
t
V
dan
1 U
t
V
dinyatakan pada unit konsumsi. Proses penawaran dapat dicapai oleh besarnya
penawaran tenaga kerja dan perusahaan secara berturut-turut dinyatakan dengan
s
dan 1 s
. Proses tersebut akan meningkatkan distribusi terhadap surplus gabungan dari
hubungan tenaga kerja dan perusahaan. Perusahaan dan tenaga kerja mendapatkan
keuntungan dari kesepakatan yang dibuat dan akan kehilangan semua itu jika keduanya
memutuskan hubungan
kerjasama. Kedua belah pihak bertanggung jawab terhadap
aktivitas pencarian dan penambahan biaya perekrutan. Perusahaan akan mulai merekrut
hingga mencapai
suatu nilai
yang menyetarakan keuntungan marginal dan biaya
marginal dari upah. Hal ini menjelaskan surplus marginal perusahaan dari sebuah
persamaan yang telah diberikan dengan unit biaya sewa sebagai berikut
t t
t
GH S
U
. 25 Nilai marginal dari hubungan tenaga kerja
tidak hanya bergantung pada kesepakatan upah
, tetapi juga pada peluang bahwa para pekerja akan tetap dipekerjakan pada
periode berikutnya. Pada periode 1
t ,
peluang untuk menjadi pekerja sebesar
1 1
1
t t
H U
,
1
merupakan peluang untuk mempertahankan pekerjaan
saat ini. Sedangkan
1 1
t t
H U
merupakan peluang untuk dikontrak dalam jangka waktu
berikutnya. Hal itu dinotasikan oleh
1 1
t t
H U
, yang menyatakan ukuran keketatan pasar
tenaga kerja, dan mewakili setiap individu yang
menganggur memiliki
peluang mendapatkan pekerjaan pada periode
1 t
. Pada kedua situasi di atas, para pekerja
akan memperoleh nilai
1 E
t
V
. Selain itu, pekerja memiliki peluang yang sama, yakni
1 1
1
t t
H U
untuk dipecat dan tetap menjadi
pengangguran pada
periode berikutnya.
Dalam hal ini pekerja yang bersangkutan akan memperoleh nilai
1 U
t
V
. Evaluasi yang subjektif diberikan dalam
bentuk fungsi utilitas yang diperoleh dari konsumsi, dan dirumuskan sebagai berikut
1 1
1 1
1 1
1
1 1
1
E Nash
t t
t t
t E
U t
t t
t t
t
C V
W E
C H
H V
V U
U
26
Nilai untuk
pekerja yang
menjadi pengangguran bergantung pada nilai
b
yaitu nilai produksi rumah tangga. Kemungkinan
bagi para pekerja untuk dipekerjakan adalah
1 1
t t
H U
, atau kemungkinan tidak dipekerjakan pada periode berikutnya adalah
1 1
1
t t
H U
.
Untuk kedua kondisi di atas, para pekerja akan mendapatkan nilai yang berbeda, yaitu
1 E
t
V
atau
1 U
t
V
.
U t
t
V b
E
27 dengan
1 1
1 1
1 1
1
1
E U
t t
t t
t t
t t
C H
H V
V C
U U
Gabungan dari kedua kondisi akan
menghasilkan nilai bersih bagi pekerja yang dipekerjakan,
seperti ditunjukkan
pada persamaan berikut
1
E U
Nash t
t t
t
V V
W b
E
28 dengan
1 1
1 1
1
1
E U
t t
t t
t t
C H
V V
C U
bukti lihat Lampiran 3
menunjukan kekuatan penawaran relatif para pekerja
1 s
s
. Solusi Nash diberikan oleh
E U
t t
t
V V
S
29 dengan menetapkan kondisi tersebut ke dalam
persamaan yang menunjukkan surplus rumah tangga, diperoleh skedul upah Nash
1 1
1 1
1 1
Nash t
t t
t t
t t
t
W b
S E
C H
S C
U
30 pada keadaan stabil, persamaannya adalah
sebagai berikut
1 1
1
Nash
H W
b S
U
31 bukti lihat Lampiran 4
3.3.3 Kesetimbangan Jangka Panjang