IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Fraksinasi Minyak Sawit Merah
Penelitian pendahuluan
dilakukan proses
fraksinasi Neutralized
Deodorized Red Palm Oil NDRPO sebagai bahan baku dalam pembuatan
emulsi. Fraksinasi yang dilakukan merupakan tahap akhir dalam proses pemurnian minyak sawit merah. Tahap pemurnian sebelumnya sudah dilakukan
antara lain proses degumming, deasidifikasi, dan deodorisasi. Proses degumming dilakukan dengan memanaskan CPO hingga suhu 80°C selama 15 menit.
Kemudian ditambahkan larutan asam fosfat 85. Minyak yang dihasilkan bersih dari lendir serta kotoran-kotoran yang sebelumnya terdapat pada CPO Widarta,
2008. Sedangkan deasidifikasi dilakukan pada suhu 61 ± 2°C, lama proses 26 menit, dengan konsentrasi NaOH 16°Be dan excess 17.5 dari NaOH yang
dibutuhkan. Pada Kondisi tersebut diperoleh produk NRPO Neutralized Red Palm Oil
dengan reduksi kadar asam lemak bebas 96.35, recovery karoten sebesar 87.30 dan rendemen 90.16 Widarta, 2008. Deodorisasi dilakukan
pada suhu 140°C selama 1 jam. Kondisi tersebut mampu mempertahankan karoten hampir 70 375.33 mgkg serta mampu mereduksi odor dengan baik
Riyadi, 2009. Metode fraksinasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pemanasan
minyak pada suhu ± 50°C selama 15 menit. Kemudian dilakukan pengendapan minyak selama 1 malam pada suhu ruang 27-30°. Selanjutnya dilakukan
penyaringan untuk memperoleh fraksi olein dari minyak sawit merah. Fraksi olein yang diperoleh seperti terlihat pada Lampiran 1 digunakan sebagai bahan baku
utama dalam pembuatan emulsi oil in water minyak sawit merah. Analisis yang dilakukan terhadap minyak sawit merah hasil fraksinasi tersebut adalah kadar total
karoten. Dari data pengukuran seperti yang disajikan pada Lampiran 3, total karoten minyak sawit merah rata-rata yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan emulsi oil in water yaitu sebesar 147,7809 ppm.
2. Pemilihan Jenis Emulsifier